<p>Telah dilakukan analisa tingkat pemahaman dan miskonsepsi mahasiswa tadris fisika Universitas Islam Negeri Mataram. Sub materi yang diuji disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Semester Mahasiswa pada Mata Kuliah Listrik Magnet yang mencakup Gaya Coulomb, Medan Listrik dan Potensial Listrik. Metode yang digunakan adalah 3-Tier Multiple Choices. Dalam metode ini ada tiga tahap jawaban mahasiswa yaitu jawaban konsep, alasan dan tingkat keyakinan. Berdasarkan hasil tes diagnostic terhadap mahasiswa diperoleh tingkat pemahaman penuh mahasiswa sebesar 42,92% dan tingkat miskonsepsi sebesar 23,61%. Mahasiswa mengalami miskonsepsi terbesar pada sub materi Medan listrik yaitu sebesar 37,50% dan terendah pada materi potensial listrik yaitu sebesar 10%. Walaupun persentase miskonsepsi tergolong kecil namun masih ada mahasiswa yang mengalami miskonsepsi pada setiap submateri.</p>
Telah dilakukan workshop pembuatan media pembelajaran berupa generator listrik dan motor listrik berbahan dasar barang bekas kepada mahasiswa calon guru fisika. Peserta pelatihan adalah mahasiswa Prodi Tadris Fisika semester V yang merupakan calon guru fisika. Metode yang dilakukan dalam penelitian meliputi sosialisasi, pelaksanaan berupa pemberian materi tentang generator dan motor listrik, pendampingan pembuatan media pembelajaran, presentasi peserta dan evaluasi. Hasil pelatihan berupa media pembelajaran fisika yaitu generator listrik sederhana dan motor listrik. Evaluasi melalui angket menunjukkan bahwa 100% peserta setuju kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat dan 98% pesrta setuju metode kegiatan sudah sesuai. Namun 15 % peserta kurang setuju mengenaia manajemen waktu karena alokasi waktu yang diberikan untuk proses pembuatan media pembelajaran dirasa masih kurang
This study aims to determine the misconceptions and level of understanding of physics education students on dynamic electricity. The method used is descriptive quantitative research methods. The research sample was 33 students of the tadris physics study program who are currently taking basic physics courses 2 even semester 2019/2020. Data collection used a 3-tier diagnostic test. In the concept of current and electric voltage, students who are included in the full understanding category are 26% and 29% understand partially with the low category and the level of misconception reaches 45%. In the concept of ohm law and electrical resistance, it was found that students with a full understanding level of 23% and partially understanding 14% were in the low category and the level of student misconception showed the largest percentage, namely 63% with the high category. In the concept of electrical circuits, students with a full understanding level of 29% and partially understanding 50% and included in the medium category with student misconceptions showed the smallest percentage was 21% with the low category. As a whole, it shows that the average level of students' understanding and misconceptions on dynamic electricity material is still low with a percentage of 26% and partial understanding is moderate with a percentage of 31% and a misconception of 43% with a moderate category. Keywords: Misconception, level of undertanding, 3-tier diagnostic, electricicity.ABSTRAK.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi dan tingkat pemahaman mahasiswa tadris fisika pada materi listrik dinamis. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah 33 orang mahasiswa program studi tadris fisika yang sedang menempuh mata kuliah fisika dasar 2 semester genap 2019/2020. Pengumpulan data menggunakan 3-tier diagnostic test. Pada konsep arus dan tegangan listrik, mahasiswa yang termasuk dalam kategori pemahaman penuh sebesar 26% dan paham sebagian sebesar 29% dengan kategori rendah dan tingkat miskonsepsi mencapai 45%. Pada konsep hukum ohm dan hambatan listrik didapatkan bahwa mahasiswa dengan tingkat pemahaman penuh sebesar 23% dan paham sebagian 14% dengan kategori rendah dan tingkat miskonsepsi mahasiswa menunjukkan persentase paling besar yaitu sebesar 63% dengan kategori tinggi. Pada konsep rangkaian listrik, mahasiswa dengan tingkat pemahaman penuh 29%, paham sebagian 50% dengan kategori sedang serta miskonsepsi mahasiswa menunjukkan persentase paling kecil yaitu 21% dengan kategori rendah. Secara kesuluruhan rata-rata tingkat pemahaman dan miskonsepsi mahasiswa pada materi listrik dinamis masih tergolong rendah dengan persentase sebesar 26% dan paham sebagian tergolong sedang dengan persentase 31% dan miskonsepsi sebesar 43% dengan kategori sedang.Kata kunci: miskonsepsi, tingkat pemahaman, 3-tier diagnostic, listrik dinamis
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar ranah kognitif peserta didik pada materi tata surya menggunakan model pembelajaran berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen di kelas VII MTs. Al-Madaniyah Jempong Barat Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar, tes hasil belajar, lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran fisika berbasis CTL melalui metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket motivasi belajar peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I persentase motivasi peserta didik dengan kategori sedang mencapai 70%, persentase motivasi peserta didik dengan kategori tinggi mencapai 30%, kemudian pada siklus II mengalami peningkatan persentase motivasi peserta didik kategori sedang mencapai 25%, kategori tinggi dengan persentase 75%. Sedangkan untuk peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus I mencapai nilai rata-rata 57 dengan persentase ketuntasan klasikal 38%, untuk siklus II mencapai nilai rata-rata 71 dengan nilai ketuntasan klasikal 88%.
Penelitian ini mengembangkan instrumen diagnostik Thre Tier Test untuk menganalisis tingkat pemahaman dan miskonsepsi peserta didik pada materi elastisitas dan hukum hooke. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan (R&D). Pengembangan dilakukan dengan tahap a) studi pendahuluan, b) perancangan draft produk, c) pengembangan produk. Pada tahap pengembangan produk dilakukan revisi produk. Hasil penelitian menunjukan instrument yang dikembangkan sangat valid yang ditunjukan dengan nilai persentase kevalidan instrument Three Tier Test sebesar 88,21 % dan validasi angket respon siswa sebesar 90,83 % sehingga tergolong kategori sangat valid. Nilai kepraktisan instrumen Three Tier Test ditunjukan oleh besar nilai persentase angket respon siswa yang mencapai 87,875 dan tergolong kategori sangat praktis. Instrumen yang dikembangkan berhasil mengidentifikasi tingkat miskonsepsi siswa dengan nilai persentase sebesar 58,33 % dan siswa paham konsep sebesar 13,33 %.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.