PendahuluanKecurangan adalah sebuah tindakan yang secara sengaja dilakukan untuk mengelabuhi orang lain dengan menyembunyikan, menghilangkan, meruban informasi yang dipandang mampu untuk mempengaruhi dan meruban keputusan, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi orang yang melakukannya. Kasus kecurangan merupakan salah satu permasalahan yang tidak hanya dihadapi oleh negara maju saja tetapi negara berkembangpun seperti indonesia juga mengalami banyak kasus pelanggaran. Hal tersebut sebenarnya imbas dari kondisi perekonomian dunia yang tidak menentu selama beberapa tahun terakhir efek dari kebijakan bank sentral AS, harga minyak dunia yang tidak stabil dan konflik kepentingan antar negara, memberikan dampak secara langsung pada kondisi industri dalam negeri, berbagai paket kebijakan ekonomi yang di keluarkan oleh pemerintah belum mampu mendongkrak dan mengangkat daya beli masyarakat, sisih lain meskipun ditengah kondisi perekonomian yang sedang lesu, manajer sebagai agen pengelola perusahaan dituntut untuk terus menujukan peningkatan performa bisnisnya dan membuat laporan yang menggembirakan bagi stockholder nya. Skandal kecurangan pelaporan telah berkembang secara luas, berbagai kasus dugaan korupsi pada instansi pemerintah, yang melibatkan sejumlah pejabat pada berbagai tingkatan di pusat dan daerah, merupakan contoh fraud yang terjadi pada publik sektor (Utomo, 2015).Menurut Priantara (2013) melakukan tindakan curang dalam pelaporan keuangan biasanya di dorong oleh tekanan ekspektasi yang berle-
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Putra Subagyo yang terletak di desa Miagan, kecamatan Mojoagung, Jombang, termasuk dalam kategori jenis usaha jasa karena kegiatan yang dilakukan adalah persewaan terop dan sound system untuk keperluan pesta. Dalam perkembangannya, pengelolaan keuangan di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Putra Subagyo sudah cukup baik. Namun, para pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) masih kesulitan untuk mencatat transaksi hingga menyusun laporan keuangan dengan benar yang sesuai dengan standar akuntansi untuk perusahaan jasa untuk jenis usaha jasa. Karena itu, tim pendamping memberikan pelatihan dan pendampingan pencatatan transaksi hingga penyusunan laporan keuangan hingga akhir tahun 2017. Dari hasil kegiatan tersebut, mitra (pengurus Badan Usaha Milik Desa) telah memahami dan mampu melanjutkan untuk tahun buku 2018.
The 1945 Constitution mandates that the prosperous prosperity be the prosperity of the people and not the prosperity of individuals or the prosperity of the enterprise; therefore, the form of business entity in question is a cooperative. Women's Cooperative (Kopwan) Bunga Harapan in Ceweng village is not only engaged in savings and loans, but starting in 2016 has started to expand its business in the provision of household goods through the unit of shops / war stalls (waserda). The activity has been running for more than 1 (one) year, however, the management of the cooperative has not been able to present the transaction record in the shop unit according to the accounting standard, so the board has difficulties in knowing the business development of the shop. To that end, the counterpart team conducts training and mentoring of financial reporting and record keeping for store / waserda units, which start in March and end in May 2017. From the training and mentoring results, shop staff / shopkeepers are familiar with the recording of daily transactions as per accounting standards for a trading company.Keywords: Cooperatives, shops, waserda, recording transactions.
Penelitian ini menguji apakah Environmental Performance dan Environmental Disclosure mempengaruhi Economic Performance pada perusahaan manufakturing, dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh 96 perusahaan yang akan diamati selama lima tahun, pengujian dilakukan dengan menggunakan analisa SEM (Structural Equation Modeling) dengan ukuran ROA dan ROE untuk menilai Economic Performance, hasil PROPER untuk menilai kinerja Environmental Performance dan melalui penilaian indeks Global Reporting Initiative untuk menilai Environmental Disclosure, hasil pengamatan menujukan Terdapat pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure terhadap Economic Performance.
ABSTRACT The purpose of this study is to examine the effect of regional income on the economic growth of special autonomous regions mediated by capital expenditure. The sample of this study is the realization of regional income and expenditure budget of districts and municipalities in the special autonomous region of Papua province for the year of 2011-2015. By using purposive sampling technique, this study obtained 120 data observation report. The test is done by Structural Equation Modeling (SEM) technique. The test results indicate that the amount of regional revenue has a positive effect on economic growth, besides the regional revenue also has a positive effect on capital expenditure, then the addition of allocation amount on capital expenditure has a positive effect on economic growth. Capital expenditure is able to partially mediate the regional income on economic growth in the form of partial or partial mediation. Keywords: Capital expenditure, regional income, economic growth
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.