Tujuan tersebut antara lain untuk mengetahui akulturasi bahasa yang ada di dalam masyarakat di kampung aur dan mengetahui Bahasa yang mendominasi di dalam masyarakat kampung aur. Dari hasil analisis data di temukan akulturasi bahasa ditemukan dalam masyarakat Etnis India, Tionghoa dan Batak di Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun dengan persentase yang paling kecil yaitu Bahasa Batak 5,4% dan yang paling besar 13,6% dalam Bahasa Hokkien. Persentasi Akulturasi yang ada tidak terlalu besar dikarenakan mayoritas masyarakat Etnis India, Tionghoa dan Batak di Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun dapat berbahasa Indonesia dengan keterampilan berbahasa 80,4%. Bahasa Indonesia lebih dominan digunakan oleh masyarakat Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun sebanyak 60%. Sedangkan untuk penggunaan bahasa daerah lebih sedikit. Penggunaan Bahasa India dan Batak sebanayak 14% sedangkan Bahasa Hokkien sebanyak 8%. Kemudian sebanyak 4% penggunaan bahasa lainnya seperti Bahasa Melayu, Bahasa Minang dan lain-lain.
Jepang dan China memiliki kemiripan, baik struktur dalam warna kulit, mata yang sipit, tulisan dalam hal ini adalah kanji, dan jenis masakanpun juga memiliki kemiripan. Jika Bakpao ada di China maka di Jepang namanya adalah Manju, ada Siomay atau Dimsum di China maka di Jepang namanya adalah Gyoza dan ada Fuyung hay di China maka di Jepang adalah Okonomiyaki. Ketiga jenis makanan tersebut, memiliki kemiripan juga dalam cara memasak, dan jenis-jenis bahannya juga hampir sama, dan kemungkinan juga berbeda karena di sesuaikan dengan bahan-bahan yang ada di Jepang maupun yang ada di China. Nama-nama jenis makanan tersebut antara Jepang dan China juga berbeda karena disesuaikan dengan bahasa masing-masing, tetapi makna atau bentuk dari makanan tersebut hampir sama dan ada juga yang sudah dimodifikasi berdasarkan daerah masing-masing.
Speech acts play an essential role in language learning as an aspect that can improve a learner's ability to speak orally. In this research, illocutionary speech-acts were described in the Japanese language learning process for students of the Mandarin Language Department, Faculty of Cultural Sciences, University of Sumatera Utara. This research is qualitative. The data are speech acts in the lecture process in class, especially in the discussion. The data sources were 40 fourth-semester students of the Mandarin Language Department. The theory used was the Searle speech act theory. Data collection techniques were carried out through observation, recording , and note-taking techniques. Data analysis techniques were carried out applying Miles & Huberman's opinion by condensing data through transcription of recorded data into written form, identifying forms, speech act functions, data presentation, and concluding. As a result, there were forms of illocutionary speech acts, namely directive, expressive, and declarative. Furthermore, the purpose used in class was in directive speech acts which were to order, ask, invite (engage). In other words, in expressive speech-act was praising, and in declarative speech-act was prohibiting. In conclusion, Japanese speech acts in Japanese class occured between lecturers and students and only consisted of several types of speech acts due to students' limited mastery of Japanese.
Penelitian ini membahas tentang Analisis Makna Bentuk Verba Keinginan Bahasa Jepang Pada Mahasiswa Bahasa Jepang Universitas Harapan Medan. Masalah penelitian ini adalah makna yang yang bagaimana yang terdapat dalam kalimat ~hoshii dan ~tai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna ~hoshii dan ~tai pada tugas mahasiswa Bahasa Jepang Universitas Harapan Medan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tugas para mahasiswa tingkat 2 dan 3 jurusan Bahasa Jepang Universitas Harapan Medan. Hoshii adalah verba bantu yang menyatakan pengharapan atau keinginan orang pertama atau pembicara yang digunakan untuk menyatakan pengharapan atau keinginan terhadap sesuatu. ~Tai adalah jenis verba bantu yang dipakai untuk menyatakan keinginan atau harapan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan. Hasil yang telah ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa dalam kalimat yang berisi tentang ~hoshii, para mahasiswa lebih mengutamakan sebuah benda. Ada yang ingin memiliki laptop baru, ingin memiliki rumah baru, ingin memiliki TV baru, ingin mobil dan lain-lain. Sedangkan kalimat yang berisi tentang ~tai, para mahasiswa lebih ke bentuk tindakan atau aktifitas. Ada mahasiswa yang ingin pergi untuk bermain dengan teman, ingin bertemu dengan temannya orang Jepang, ingin membeli pakaian baru dan lain-lain.
No abstract
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.