Ultraviolet (UV) radiation has been applied to treat many chronic skin diseases. Based on the wavelength, UV radiation consists of three types, namely ultraviolet C (UVC), ultraviolet B (UVB), and ultraviolet A (UVA). The types of UV that are widely used in dermatology are narrowband ultraviolet B (NB-UVB), broadband ultraviolet B (BB-UVB), UVA1, and psoralen combined with UVA (PUVA). The interaction between UV and the skin determines the effectiveness of phototherapy. The biological effects of UV are used in the management of inflammatory skin diseases, malignancies, and various rare dermatoses. Apart from these benefits, UV increases the risk of photoaging and skin cancer. Therefore, further researches are necessary to enhance the effectiveness and safety of phototherapy. This literature review discusses the role of phototherapy in various dermatoses other than psoriasis and vitiligo. ABSTRAKRadiasi sinar ultraviolet (UV) telah digunakan untuk pengobatan penyakit kulit kronik. Berdasarkan panjang gelombangnya, radiasi UV dibedakan dalam tiga jenis yaitu ultraviolet C (UVC), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet A (UVA). Jenis UV yang digunanakan secara luas dalam dematologi adalah narrowband ultraviolet B (NB-UVB), broadbrand ultraviolet B (BB-UVB), UVA1, dan psoralen dikombinasikan dengan UVA (PUVA). Interaksi antara UV dan kulit menentukan efektivitas fototerapi. Efek biologi UV digunakan dalam pengelolaan penyakit kulit inflamasi, malignansi, dan berbagai penyakit kulit yang jarang. Terlepas dari manfaatnya, UV meningkatkan risiko fotoaging dan kanker kulit. Oleh karena itu, penelitian lanjut diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan keamanan fototerapi. Kajian pustaka ini membicarakan peran fototerapi dalam berbagai penyakit kulit selain psoriasis dan vitiligo.
Tes Tzanck merupakan prosedur sitologi sederhana yang praktis, mudah dilakukan, ekonomis, kurang traumatik dan hasil cepat. Arnault Tzanck pada tahun 1947 pertama kali melakukan metode ini untuk menemukan sel akantolitik pada lesi kulit vesikobulosa, kemudian berkembang dan terbukti bermanfaat membantu diagnosis untuk menegakkan atau menyingkirkan berbagai penyakit kulit, antara lain penyakit infeksi (herpes simpleks dan varisela zoster), autoimun bulosa (terutama Pemfigus vulgaris), dermatitis spongiosis (dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi), tumor kulit (karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa dan penyakit paget) serta genodermatosis. Sebagian besar sensitivitas dan spesifisitas baik dan dipengaruhi oleh jenis penyakit dan awitan lesi kulit. Prosedur pengambilan spesimen berbeda-beda bergantung pada jenis lesi. Bahan apusan difiksasi dan diwarnai, paling sering dengan pewarnaan Giemsa. Tinjauan pustaka ini membahas peran pemeriksaan sitologi tes Tzanck, berbagai pola karakteristik sitologi pada penyakit yang sering dijumpai, serta beberapa petunjuk teknis pengambilan sampel pada setiap jenis lesi dan fiksasi serta pewarnaan secara benar.Kata kunci: Tes Tzanck, sitologi, sel akantolitik
ABSTRAKInjeksi kortikosteroid intralesi telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dalam bidang dermatologi dengan hasil yang bervariasi. Dalam dermatologi biasanya digunakan untuk keloid, dermatosis inflamasi (prurigo nodularis, liken simpleks kronik), alopesia areata, akne vulgaris, dan hemangioma. Berbeda dengan kortikosteroid topikal, pada kortikosteroid intralesi, obat akan melewati penghalang dari stratum korneum yang tebal sehingga menjadi bahan antiinflamasi yang poten. Tujuan injeksi intralesi adalah untuk mencapai konsentrasi obat yang tinggi di lokasi yang sakit dengan absorpsi sistemik minimal, sehingga terhindar dari berbagai efek samping yang berkaitan dengan pemberian sistemik. Kortikosteroid menekan inflamasi dan mitosis, sekaligus meningkatkan vasokonstriksi di daerah lesi. Beberapa efek samping lokal (atrofi kulit, perdarahan, nyeri akibat suntikan, ulserasi, infeksi sekunder, dan reaksi alergi) serta sistemik (supresi sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal, hambatan pertumbuhan, sinkop, kebutaan, dan gangguan endokrin) telah dilaporkan akibat injeksi intralesi, tetapi efek samping tersebut jarang terjadi (karena diberikan dalam dosis kecil) atau dapat diterima. Oleh karena itu, injeksi kortikosteroid intralesi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam praktik klinis dermatologi. Kata kunci: dermatologi, injeksi, kortikosteroid intralesi, praktik klinis INTRALESION CORTICOSTEROID: PHARMACOLOGICAL ASPECT AND CLINICAL USE IN DERMATOLOGY ABSTRACTIntralesional corticosteroid injections have been used to treat variety of dermatological and nondermatological diseases with variable results. In dermatology, it is used to treat keloid, inflammatory dermatoses (nodularis prurigo, chronic lichen simplex), alopecia areata, acne vulgaris, and hemangioma. In contrast to topical corticosteroids, the intralesional steroid will pass through the barrier of the thick stratum corneum, so it becomes a potent anti-inflammatory agent. The purpose of the injection is to attain a high concentration of the drug at the diseased site with minimal systemic absorption, thus avoiding numerous sideeffects associated with systemic administration. Corticosteroids suppress inflammation and mitosis, while increasing vasoconstriction. Several local side effects (skin athropy, bleeding, pain caused by injections, ulceration, secondary infection, and allergic reactions) and systemic side-effects (suppression of the hypothalamic-pituitary-adrenal axis, growth retardation, syncope, blindness, and endocrine disorders) have been reported following intralesional injections but most of them are rare (as given in small doses) or acceptable. Therefore intralesional corticosteroid injection is an integral part of the clinical practice of dermatology.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.