Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kepribadian tokoh utama Kugy dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari, (2) mendeskripsikan kepribadian tokoh Keenan dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari. Jenis penelitian ini menggunakan teknik pustaka, simak, dan catat. Penelitiannya adalah mengkaji aspek kepribadian tokoh dalam karya sastra. Pendekatan ini akan memberikan gambaran bagaimana proses berpikir yang dialami tokoh utama yang merupakan bentuk dari aspek kepribadian id, ego, dan superego. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian tokoh utama dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari mencakup id, ego, dan superego. Pada tokoh Kugy dan Keenan kepribadian superego yang paling dominan pada novel ini, superego Kugy 70 data dan superego Keenan 55 data. Superego merupakan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat dalam bentuk larangan atau perintah. Superego menentukan pilihan pelaku dan tindakan seseorang apakah baik dan pantas atau sebaliknya. Kepribadian id tokoh Kugy dan Keenan juga dominan pada novel ini, id Kugy 68 data dam id Keenan 37 data. Id merupakan kepribadian yang dibawa sejak lahir dan memiliki dorongan untuk berbuat serta menghindari rasa tidak nyaman. Sedangkan kepribadian ego tokoh Kugy dan Keenan paling sedikit ditemukan pada novel ini, Kugy 48 data dan ego Keenan 28 data. Ego merupakan pengendali perilaku dan pikiran yang tidak rasional menjadi rasional. Ego berkembang dari id agar orang mampu menangani realita; sehingga ego beroperasi mengikuti prinsip realita; usaha memperoleh kepuasan yang dituntut Id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan.
Struktur Klausa Bahasa Maanyan dalam Pangunraun Taliwakas Paadu. Penelitian ini bertujuanmemerikan secara lengkap struktur klausa bahasa Maanyan dalam Pangunraun Taliwakas Paadu(nasihat pernikahan), yaitu struktur kalimat dasar, struktur klausa relatif atau klausa perwatasan,dan struktur klausa pemerlengkapan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodedeskriptif. Deskripsi penelitian semata-mata hanya berdasarkan fakta yang nyata atau fenomenayang secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau dicatat berupa pemerianbahasa.Berdasarkan hasil penelitian struktur bahasa Maanyan dalam Pangunraun Taliwakas Paadu(nasihat pernikahan) terdapat struktur klausa sebagai berikut: (1) Klausa relatif/perwatasan, terdiriatas pewatas frasa nomina objek, pewatas frasa nomina subjek sama, (2) Klausa pemerlengkapan,terdiri atas klausa pemerlengkap frasa verba berfungsi sebagai pelengkap, klausa pemerlengkap frasaverba berfungsi sebagai keterangan, dan klausa pemerlengkap frasa nomina subjek, (3)Struktur kalimatdasar, yang terdiri atas frasa nomina + frasa nomina, frasa nomina + frasa verba, dan frasa nomina +frasa numeralia.Kata-kata kunci: klausa relatif, klausa pemerlengkapan, struktur kalimat dasar
Penelitian ini membahas mengenai realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar mata pelajaran biologi di SMAK Santo Aloysius Palangka Raya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar, (2) pola kalimat bahasa indonesia yang digunakan dalam realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar, (3) respon siswa dalam menanggapi ilokusi tindak tutur direktif yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar- mengajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini adalah dialog proses belajar- mengajar pada mata pelajaran bilogi. Objek penelitian ini adalah dialog proses belajar- mengajar yang merealisasikan tindak tutur direktif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) realisasi ilokusi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar yang paling dominan adalah tindak tutur direktif pertanyaan. realisasi tindak tutur direktif dalam dialog proses belajar- mengajar dituturkan dengan kalimat deklaratif, imperatif, dan interogatif. Tindak tutur direktif dalam dialog dominan menggunakan kalimat imperatif. (2) pola kalimat bahasa Indonesia yang paling dominan diwujudkan dengan kalimat deklaratif, imperatif dan interogatif dan paling dominan kalimat interogatif dan imperatif, (3) respon siswa dalam menanggapi tindak tutur direktif guru meliputi respon kognitif, afektif dan konatif. Respon dalam menanggapi tindak tutur direktif paling dominan respon konatif.
The purpose of this research is to share reflections on Augmented Reality (AR) technology as an upgrade tool for foreign language development. Exploring the short but considerable literature research, this post discusses AR technology for the rise in the philosophy of upgrading, upgrading teacher nursery in position, teachers, pupils, customs, infrastructure, and sustainability, using the framework of activities outlines the suitability of the use of upgrading technology in development programs. For analysis, AR technology has essential benefits for language development; however, it is not suitable for all language types. Not only that, but this information also offers solid recommendations for activities that are enhanced with AR in 4 skills as well as language-specific applications. This information has some relevance for instructors, teachers, researchers, and creators of Augmented reality content.
The purpose of this research is to describe the theme of sexuality in the main character, Maria (novel "Eleven Minutes") and Kiran (novel "God allows me to become a prostitute! Memoar Luka a Muslimah"). The theory of comparative literature (comparative literature) will be the analysis knife of this research. Comparative literary theory generally emphasizes the comparison of two or more works from at least two different countries. This research will completely reveal two works from different countries. The findings of the study show: (1) the similarities in the sexuality of the characters Maria and Kiran include: (a) feeling pleasure and innocence when having intercourse; (b) having sex to fulfill biological needs; (c) Confide in each other with guests; (d) a prostitute by profession; and (e) the pay is high. (2) The differences in the themes of sexuality between Maria and Kiran include: (a) the main character Maria's sexual needs are carried out not because of a feeling of disappointment towards God but because they want to know what it is like to have a sexual adventure, while the sexual needs of the main character Kiran are used as the most basic needs because sex is made the main character as an escape from disappointment to God; (b) The main character Maria graduated from high school, while the main character Kiran is a student (c) The end of the story the main character Maria stops being a prostitute, while the main character Kiran remains a prostitute. Keywords: comparison, comparative literature, sexuality, and themes Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tema seksualitas pada tokoh utama, Maria (novel ”Eleven Minutes”) dan Kiran (novel “Tuhan Izinkanlah Aku Menjadi Pelacur! Memoar Luka Seorang Muslimah”). Teori Sastra bandingan (comparative literature) akan menjadi pisau analisis penelitian ini. Teori sastra bandingan umumnya menekankan perbandingan dua karya atau lebih dari sedikitnya dua negara yang berbeda. Penelitian ini akan mengungkap tuntas dua buah karya dari negara yang berbeda. Temuan penelitian menunjukkan: (1) Persamaan tema seksualitas tokoh Maria dan Kiran meliputi: (a) sama-sama merasa nikmat dan tidak berdosa ketika melakukan hubungan intim; (b) melakukan seks untuk memenuhi kebutuhan biologis; (c) Saling curhat dengan tamunya; (d) berprofesi pelacur; dan (e) bayarannya mahal. (2) Perbedaaan tema seksualitas tokoh Maria dan Kiran meliputi: (a) kebutuhan seks oleh tokoh utama Maria dilakukan bukan karena pelarian rasa kecewa terhadap Tuhan tetapi karena ingin tahu bagaimana rasanya berpetualang seks, sedangkan kebutuhan seks tokoh utama Kiran dijadikan sebagai kebutuhan yang paling mendasar karena seks dijadikan tokoh utama sebagai pelarian rasa kecewa terhadap Tuhan; (b) Tokoh utama Maria lulusan SMA, sedangkan tokoh utama Kiran seorang mahasiswa (c) Akhir cerita tokoh utama Maria berhenti menjadi pelacur, sedangkan tokoh utama Kiran tetap menjadi pelacur. Kata kunci: perbandingan, sastra bandingan, seksualitas, dan tema
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.