Abstrak Seluruh kepala keluarga Dusun Wahakaim, Desa Aketernate, memenuhi kebutuhan air bersih dengan mengandalkan sumur gali yang secara fisik tidak memenuhi syarat kualitas air bersih. Penelitian ini bertujuan, mengetahui gambaran kualitas air sumur gali ditinjau dari parameter fisik, kimia dan mikrobiologi sebelum dan sesudah penyaringan sederhana. Desain penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif berbasis laboratorium, dengan total sampel sebanyak 12 sampel air. Pemeriksaan kualitas air dilakukan di Laboratorium Kesehatan, Provinsi Maluku, data hasil laboratorium secara deskriptif dibandingkan dengan Permenkes RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990. Hasil penelitian menunjukan, untuk sampel air yang belum disaring, sebanyak 3 sumur gali (37,5%) tidak memenuhi syarat TDS dan rasa, sebanyak 7 sumur gali (87,5%) tidak memenuhi syarat mangan dan klorida, dan 100% tidak memenuhi syarat Total coli, sedangkan sebanyak 4 sumur gali (50%) tidak memenuhi syarat E.coli dan untuk sampel air yang telah disaring, sebanyak 2 sampel air (50%) tidak memenuhi syarat TDS, sedangkan parameter mikrobiologi sebanyak 3 sampel air (75%) tidak memenuhi syarat Total coli. Efektifitas penyaringan sederhana optimal pada parameter kekeruhan, TSS dan mangan. Abstract All of the family heads of Wahakaim, Aketernate Village, met the need for clean water by relying on dug wells that did not physically meet the requirements of clean water quality. This study aims to find out the description of the water quality of dug wells in terms of physical, chemical and microbiological parameters before and after simple filtering. The research design used was a laboratory-based descriptive survey, with a total sample of 12 water samples. Water quality checks were carried out in the Health Laboratory, Maluku Province, descriptive laboratory data compared to Permenkes RI Number 416 / Menkes / Per / IX / 1990. The results showed that for the water samples that had not been filtered, 3 dug wells (37.5%) did not meet the TDS and taste requirements, as many as 7 dug wells (87.5%) did not meet the requirements of manganese and chloride, and 100% did not meet Total coli requirements, while as many as 4 wells dug (50%) did not meet E.coli requirements and for water samples that were filtered, 2 water samples (50%) did not meet the TDS requirements, while microbiological parameters were 3 water samples (75% ) does not meet the requirements of Total coli. Simple optimal filtering effectiveness on turbidity parameters, TSS and manganese.
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Keberlangsungan Posyandu tidak dapat dipisahkan dari peran kader dalam pelaksanaan Posyandu. Kader adalah ujung tombak dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu. Puskemas Waturu berada di Kecamatan Nirunmas Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT). Berdasarkan laporan Puskesmas Waturu, jumlah kader posyandu sebanyak 35 orang yang menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendukung kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak. Namun dalam pelaksanaannya, belum semua kader aktif dalam pelaksanaan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi kader dengan keaktifan kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Waturu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu semua kader posyandu di lokasi penelitian yang berjumlah 35 orang. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan kader Posyandu (p = 0,036) dan ada hubungan antara motivasi dengan keaktifan kader Posyandu (p = 0,014) di Wilayah Kerja Puskesmas Waturu. Saran yang diberikan ialah pembinaan kader oleh tenaga kesehatan wilayah kerja Puskesmas setermpat, refreshing kader secara berkala dengan topik terkait Posyandu, serta perhatian dari pemerintah setempat terkait kesejahteraan kader sebagi upaya memotivasi kader. Kata kunci : Pengetahuan; Motivasi; Keaktifan; Kader; Posyandu
ABSTRAK Pos pelayanan terpadu (Posyandu) adalah perpanjangan tangan Puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dengan sasaran seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah bayi baru lair, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, dan pasangan usia subur (PUS). Posyandu Balita Namakoli terletak di Negeri Alang, Kabupaten Maluku Tengah dan merupakan jejaring pelayanan kesehatan dari Puskesmas induk yaitu Puskesmas Alang. Permasalahan yang terjadi di Posyandu tersebut adalah dari sisi pelaksana posyandu yaitu kader, dimana pergantian kader Posyandu berdampak pada perbedaan tingkat pengetahuan antar kader dan belum optimalnya pelaksanaan Posyandu dengan lima program terpadu melalui implementasi sistem pelayanan lima meja. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu. Untuk itu, dalam kegiatan pengabdian ini metode pelaksanaan yang digunakan adalah refreshing kader dan role play lima program terpadu melalui implementasi sistem lima meja. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader setelah dilakukan kegiatan pengabdian. Hal ini dapat dilihat dari nilai post-test yang menunjukkan bahwa pengetahuan mitra terkait dengan sistem pelayanan lima meja meningkat 95% dari nilai pre-test dan didukung dengan hasil dari lembar observasi kesesuaian pelaksanaan kegiatan lima meja yang sudah dilaksanakan dengan baik oleh kader pada saat role play. Dari hasil tersebut, diharapkan agar terjadi peningkatan peran kader dalam pelaksanaan lima program terpadu melalui implementasi sistem pelayanan lima meja di Posyandu. Kata Kunci: Kader, Posyandu. Lima Program Terpadu, Sistem Lima Meja ABSTRACT Integrated service post (Posyandu) is an extension of the Puskesmas that provides health services and monitoring that is carried out in an integrated manner. Posyandu is a form of community-based health effort (UKBM) targeting the entire community/family, especially newborns, infants, toddlers, pregnant women, breastfeeding mothers, postpartum mothers, and couples of childbearing age (PUS). The Posyandu Toddler Namakoli is located in Negeri Alang, Central Maluku Regency, and is a network of health services from the main health center, namely Alang Health Center. The problems that occur in the Posyandu are from the posyandu implementing side, namely cadres, where the replacement of Posyandu cadres has an impact on differences in the level of knowledge between cadres and the implementation of Posyandu with five integrated programs is not optimal through the implementation of a five-table service system. The purpose of this service is to increase the knowledge and skills of Posyandu cadres. For this reason, in this service activity, the implementation method used is refreshing cadres and role-play of five integrated programs through the implementation of the five-table system. Based on the results of the evaluation, it was found that there was an increase in the knowledge and skills of cadres after service activities were carried out. This can be seen from the post-test score which shows that the knowledge of partners related to the five-table service system increased by 95% from the pre-test value and was supported by the results of the observation sheet on the suitability of the five-table activity implementation that had been carried out well by the cadres at the time of the role. play. From these results, it is hoped that there will be an increase in the role of cadres in the implementation of five integrated programs through the implementation of a five-desk service system in Posyandu. Keywords: Cadre, Posyandu. Five Integrated Programs, Five Desk System
AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang berakibat turun atau hilangnya daya tahan tubuh. Untuk provinsi Maluku kasus HIV/AIDS ditemukan pertama kali pada tahun 1994 di Tual, dan sampai saat ini periode Desember 2016 berjumlah 3.434 kasus dengan jumlah kasus HIV sebanyak 1.747 kasus, sementara AIDS berjumlah 1.687 kasus, dan telah menyebar ke 11 Kabupaten/Kota dengan penyebaran terbesar berada di Kota Ambon dari tahun 1996 sampai dengan Desember 2016 terdapat 1.803 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sikap dan persepsi keluarga terhadap anggota keluarga yang terinfeksi HIV/AIDS di Kota Ambon. Metode penelitian menggunakan deskripsi dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah keluarga dekat ODHA yang berada di dalam lingkungan Yayasan Pelangi Maluku Kelurahan Kuda Mati kota Ambon. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pedoman wawancara . Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sikap keluarga ODHA menunjukan bahwa tidak semua keluarga menunjukan sikap penolakan terhadap ODHA, tetapi masih banyak keluarga yang tetap memunjukanss sikap menerima keberadaan ODHA dalam lingkungan keluarga mereka, walau pun mereka tahu bahwa anggota keluarganya telah tertular HIV,Sementara hasil penelitian terhadap Persepsi keluarga menunjukan bahwa keluarga memiliki pandangan terhadap penderita HIV yaitu rasa kasihan dan merasa simpati, selain itu juga keluarga menganggap ODHA sebagai orang biasa saja sama seperti orang normal lain nya.Saran peneliti bagi keluarga agar dapat memahami tentang penyakit HIV dan AIDS ,sehingga keluarga dapat bersikap dan memandang baik kepada penderita , untuk masyarakat agar tidak melakukan stigma dan diskriminasi kepada penderita.Kata kunci: HIV/AIDS, sikap, persepsi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.