Objective: to analyze the relationship between PE and the newborn hearing loss Method : Analytic observation research withcross sectionaldesign performed inRSMHPalembangsince December 2016 to July 2017, obtained 48 aterm neonates born from mother diagnosed with PE (11 PE and 37 severe PE). Measurements of neonatal hearing loss then performed using emission otoacoustics (OAE) in both ears by ENT division with catagories intepretation of pass and refer. The mothers were physically check and interviewed to obtain demographic data and obstetric history. After the data normality were proved byShapiro Wilktest, we performed bivariate analysis using X2test on demographic and obstetric characteristics of the mother, neonatal demographic characteristics, and determine the relationship of PE with OAE result. The ratio of systolic (SBP) and diastolic (DBP) blood pressure to neonatal hearing loss was determined by independent T test and ROC test. Multivariate analysis was performed to determine the maternal and neonatal risk factors that influenced neonatal hearing loss. Data analysis using SPSS version 18.0. Results : There were no significant differences in maternal and neonatal demographic characteristics in neonatal hearing loss (p> 0.05). No significant relationship was found between PE and OAE of both ear (right, p = 0,437; left, p = 0,368). There was difference of mean of SBP and DBP of mother inneonate OAE of both ears (p <0,05) with cut off point of SBP 160 mmHg and DBP 106 mmHg.There was a significant association between DBP (> 106 mmHg) of the mother and birth weight of the fetus (< 2500 g) with referOAE. Conclusion: There was a significant association between neonatal hearing loss and maternal PE, determined primarily by maternal DBP, and neonatal birth weight. Keywords: maternal blood pressure, OAE,preeclampsia, Abstrak Tujuan: untuk menilai hubungan PE ibu dengan penurunan pendengarah bayyi baru lahir Metode: Penelitian observasi analitik dengan disain cross sectionaldilakukan di RSMH Palembang sejak Desember 2016 sampai Juli 2017, diperoleh 48 neonatus aterm lahir dari ibu PE (11 PER dan 37 PEB). Neonatus dilakukan pengukuran pendengaran menggunakan otoakustik emisi (OAE) pada kedua telinga oleh divisi THT dengan kategori intepretasi refer dan pass. Ibu dilakukan pemeriksaan dan wawancara untuk memperoleh data demografi dan riwayat obstetri. Setelah normalitas data dibuktikan dengan tes Saphiro Wilk, dilakukan analisis bivariat menggunakan tes X2 pada karakteristik demografi dan obstetri Ibu, karakteristik demografi neonatus, dan menentukan hubungan preeklampsia dengan hasil OAE. Perbandingan tekanan darah sistolik (TDS) dan diastolik (TDD) terhadap penurunan pendengaran neonatus ditentukan dengan independent T test dan uji ROC. Analisis multivariat dilakukan untuk menentukan faktor risiko Ibu maupun neonatus yang berpengaruh terhadap penurunan pendengaran neonatus. Analisa data menggunakan SPSS versi 18.0. Hasil: Tidak ditemukan perbedaan signifikan karakteristik demografi Ibu maupun neonatus tehadap penurunan pendengaran neonatus (p>0,05). Tidak ditemukan hubungan signfikan antara kondisi PE dengan OAE kanan (p = 0,437) dan kiri (p = 0,368). Ditemukan perbedaan rerata TDS dan TDD ibu terhadap OAE kedua telinga neonatus (p<0,05) dengan cut off point TDS 160 mmHg dan TDD 106 mmHg. Ditemukan hubungan signifikan antara TDD (>106 mmHg) ibu dan berat lahir janin (>2500 gr) dengan OAE refer. Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara penurunan pendengaran neonatus dengan kondisi preeklampsia ibu, yang ditentukan terutama oleh TDD ibu, serta berat lahir bayi. Kata kunci:, OAE, preeklamsia, tekanan darah
Kanker payudara berdampak pada 2,1 juta wanita setiap tahun dan menjadi penyebab kematian terbesar kanker pada wanita di dunia. Terapi untuk kanker payudara salah satunya dengan kemoterapi. Dibutuhkan kepatuhan dalam menjalani pengobatan untuk menghindari progresivitas dan kekambuhan penyakit. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan teknik consecutive sampling. Sampel penelitian ini adalah pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin pada bulan September 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen pada penelitian ini adalah Kuesioner Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Kemoterapi dan kuesionerCenter for Epidemiologic Studies Depression Scale (CES-D). Pada penelitian ini terdapat 49 pasien kanker payudara yang menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian pada kelompok terbanyak usia adalah 50-54 tahun dengan persentase 22,4% (n=11), tingkat pendidikan adalah sekolah menengah 42,9% (n=21), dan pendapatan keluarga dibawah UMP 57,1% (n=28). Seluruh subjek (n=49) memiliki asuransi dan efek samping kemoterapi. Menurut penilaian, terdapat 24,5% (n=12) subjek mengalami depresi, 91,8% (n=45) patuh dan tidak patuh berobat sebesar 8,2% (n=4). Alasan patuh berobat adalah keinginan sembuh dan keluarga. Alasan tidak patuh karena jarak rumah yang jauh dan efek samping. Terdapat lima faktor yang mempengaruhi kepatuhan berobat pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang, yaitu social and economic, health care team and system, condition, therapy, dan patient-related factors
Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 memperkirakan bahwa satu individu yang hidup telah terinfeksi hepatitis B, sehingga lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia terinfeksi. Cakupan imunisasi hepatitis di Puskesmas Ariodillah masih rendah yaitu Hepatitis B (0-7) hari uniject 6,9%, DPT-HB1 8,2% dan DPT-HB2 8,0% dari standar yang ditargetkan yaitu sebesar 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu serta dukungan petugas terhadap kepatuhan imunisasi Hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah Palembang dengan menggunakan penelitian analitik observasional melalui pendekatan cross sectional. Metode pengumpulan data menggunakan teknik cluster sampling. Jumlah sampel penelitian adalah 178 subjek. Dari 178 subjek diperoleh 137 subjek (77,0%) yang patuh dan 41 subjek (23,0%) tidak patuh terhadap imunisasi Hepatitis B. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yang patuh imunisasi hepatitis B memiliki pengetahuan baik (86,2%), memiliki sikap positif (82,8%), dan memiliki dukungan petugas yang baik (55,6%). Tenaga kesehatan diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu mengenai imunisasi Hepatitis B serta meningkatkan pelayanan yang lebih baik.
AbstrakPenggunaan tas sekolah sering kali menjadi topik permasalahan terkait dengan keluhan muskuloskeletal, diperkirakan sekitar 33% anak mengalami cedera yang berhubungan dengan penggunaan tas sekolah yang salah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan tas sekolah dan keluhan muskuloskeletal pada siswa sekolah dasar di kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI sekolah dasar di wilayah Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang. Sampel dalam penelitian ini di ambil secara purposive sampling, dengan menggunakan kriteria inklusi dan kemudian di dapat 4 sekolah dasar dengan jumlah murid keseluruhan sebanyak 100 siswa. Mayoritas responden berusia 11 tahun, siswa laki-laki lebih banyak dari pada perempuan, mayoritas siswa masuk kategori indeks massa tubuh "normal", dan melakukan aktivitas olahraga, jenis "tas punggung" lebih banyak digunakan oleh siswa dengan memakainya di kedua bahu, beban tas yang paling banyak dibawa masuk kategori sedang atau 10-15% berat badan, dengan durasi siswa memakai tas terbanyak selama 15-30 menit dalam sehari. Keluhan muskuloskeletal yang dialami oleh siswa terletak pada bagian leher 29,9%, bahu 32,5%, punggung 22,7%, dan pinggang 14,9%. Variabel "beban tas" dan "durasi" terbukti berhubungan dengan keluhan muskuloskeletal yang dialami oleh siswa (p value 0,000).Terdapat hubungan yang signifikan antara berat tas dan durasi dengan keluhan muskuloskeletal pada siswa sekolah dasar. AbstractSchoolbag used always be a main topic problem related with musculoskeletal disorder, around 33% students got injured caused by wrong schoolbag used. The goal of this research was to determine the associaton between schoolbag used and musculoskeletal disorders on elementary school students in Ilir Barat I Subdistrict Palembang City. This was observational analytic with cross sectional approach. The population was sixth grade elementary school student in Ilir Barat I Sub Districts Palembang City. Samples selected by purposive sampling method with inclusion criteria, then 4 elementary schools were selected with 100 students as respondents. The results has discovered mostly of the students are an 11 years old , with the boys who are dominant, most of students make it into a "normal" body mass index category, and they do some exercise, backpack are mostly used by the student that wear it in their both shoulders, weight of bag mostly in the "middle" category or 10-15 percent weight of body, with the use of 15-30 minutes a day. The result shown musculoskeletal pain was felt by student located on their neck area with 29.9 percent, shoulders area with 32.5 percent, back area with 22.7 percent, and hips area with 44.9 percent. Variable of "weight of bag" and "duration" are proven to be connected with the musculoskeletal disorders who are experienced by the student. There is a significant association between weight of schoolbag and duration and musculoskeletal di...
Kanker servik adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel epitel skuamosa.lebih dari 90% penyebab kanker leher rahim saat ini akibat Human Papiloma Virus (HPV) Gen yang terlibat dalam kanker servik adalah Gen P21 Codon 31 rs 1801270.Gen P21 Codon 31 rs 1801270 terletak pada kromosom 6p21.1 terdiri dari 3 ekson dan 2 intron dan mengkode protein 21-kd. Polimorfisme gen p21 dapat mempengaruhi ekspresi dan aktivitas protein berperan dalam ketahanan terhadap kanker serviks. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan polimorfisme gen p21 codon 31 dengan kejadian kanker serviks pada etnis melayu di sumatra selatan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain Kasus Kontrol ( Case - Control ).Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret 2019 di Biologimolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.Uji statistik menggunakan uji Chi - Square.Sampel penelitian ini menggunakan sampel darah yang diambil pada 70 sampel yang terdiri dari 35 dari kelompok kasus dan 35 dari kelompok kontrol.Polimorfisme Gen P21 Codon 31 rs1801270 dilakukan dengan metode PCR-RFLP. Tidak ditemukan adanya polimorfisme genotif dan alotif Gen P21 Codon 31 rs1801270 terhadap kejadian kanker serviks pada etnis Melayu di Sumatra Selatan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.