This study aims to analyze the extent to which the metacognition abilities of fifth grade elementary school students in mathematics subject to material in space. This type of research is descriptive qualitative, the subjects in the study were elementary school students class V-b, amounting to 31 people. Data was collected using a questionnaire that refers to the rubric Metacognitive Awareness Inventory (MAI). The results showed that the ability of metacognition in fifth grade elementary school students showed that the ability of 80% cognitive knowledge and 81% cognitive regulation with this can be said to be very related.Keywords: Build Space, Metacognition and Regulation ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana kemampuan metakognisi siswa SD kelas V dalam pelajaran matematika materi bangun ruang. Jenis penelitian ini ialah deskriptif kualitatif, subjek dalam penelitian adalah siswa SD kelas V-b yang berjumlah 31 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket yang mengacu pada rubrik Metacognitive Awareness Inventory (MAI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan metakognisi pada siswa SD kelas V menunjukkan bahwa kemampuan pengetahuan kognisi 80% dan regulasi kognisi 81% dengan ini dapat dikatakan sangatlah berhubungan. Kata Kunci: Bangun Ruang, Metakognisi dan Regulasi
Covid 19 tidak menunjukkan motivasi atau hasil belajar siswa. terutama matematika kelas lima. Dengan demikian, yang diselidiki adalah: Apakah model pembelajaran PjBL atau DI menghasilkan hasil yang unggul, menginspirasi siswa, dan terlibat satu sama lain. Rancangan faktorial ini berupa eksperimen semu (2x2). Penelitian ini melibatkan 85 siswa kelas V SDN 060911 Medan Denai. Tes kemajuan akademik dan survei yang dirancang untuk mengukur motivasi intrinsik digunakan untuk mengumpulkan informasi untuk riset ini. Studi tersebut menemukan bahwa: Ada kemungkinan untuk mendapatkan hipotesis dengan cara ini (Fhitung=44,90>Ftabel= 3,96) sehingga H0 ditolak serta H1 diperoleh. Perihal ini membuktikan jika contoh pengajaran PjBL membagikan hasil yang lebih positif untuk peserta didik dibanding dengan model DI sehingga mendukung Hipotesis II (Fhitung= 7,46>Ftabel= 3,96) sehingga H0 ditolak serta H1 diperoleh. Perihal ini berarti semangat belajar peserta didik yang diajarkan dengan bentuk PjBL lebih bagus dari dorongan peserta didik yang diajarkan dengan bentuk DI; HipotesisIII diperoleh (Fhitung= 4,11>Ftabel=3,96) sehingga H0 ditolak serta H1 diperoleh. Ditetapkan jika hasil berlatih peserta didik berhubungan dengan cara penting dengan contoh kegiatan belajar mengajar yang mereka hadapi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.