This research investigates the impact of the three earnings management methods according to Dechow and Skinner (2000) and Gunny (2005), i.e., accrual earnings management (AEM), real earnings management (REM), and fraudulent accounting (FRA), on idiosyncratic risk. This research also examines the moderating effect of corporate social responsibility (CSR) disclosure on these associations. This research employs balance panel data consisting of 492 observations from 2016 to 2019. This research obtains 123 companies listed under the manufacturing industry of the Indonesia Stock Exchange (IDX) through purposive sampling. To test the hypotheses, this research uses multiple linear regression models. This research finds that all three earnings management methods are positively associated with idiosyncratic risk. Furthermore, CSR disclosure is proven to weaken the effect of accrual earnings management and fraudulent accounting on idiosyncratic risk, but this does not apply to real earnings management. These results are robust after a sensitivity test. This research fills the existing gap within idiosyncratic risk study. Among similar studies, this research is the first to investigate the effect of fraudulent accounting on idiosyncratic risk and the moderating effect of CSR disclosure. This research also raises awareness of the cost of idiosyncratic risk, especially in emerging markets with relatively smaller stock markets, which makes diversification more challenging. It provides insights to market regulators on how investors can benefit from more disclosures
Pemerintah mewacanakan pembentukan dana ketahanan energi melalui beberapa kebijakan antara lain : 1) pungutan atas penjualan BBM jenis Minyak Solar dan Premium, 2) cukai BBM, dan 3) pungutan atas biaya deplesi kegiatan penambangan mineral dan batu bara. Beberapa pilihan kebijakan tersebut menarik untuk dikaji opsi pemilihan alternative kebijakan tersebut di atas. Penelitian ini mengkaji opsi dari beberapa konsep kebijakan ketahanan energy tersebut di atas dengan menggunakan metode kualitatif eksploratif berdasarkan peraturan dan teori yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana pembentukan dana ketahanan energi melalui pungutan atas penjualan BBM jenis Minyak Solar dan Premium tidak sejalan dengan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007. Wacana pemungutan cukai BBM meski dapat dilaksanakan perlu mempertimbangkan pengunaannya (earmarking). Sementara itu pemungutan biaya deplesi juga diharapkan agar tidak menjadi hambatan bagi pelaku usaha yang berinvestasi di bidang energi.
ABSTRAKDalam enam tahun terakhir penerimaan negara dari sector pajak tidak tercapai. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak. Salah satu bentuk ketidakpatuhan wajib pajak adalah dengan melakukan pelaporan pajak agresif untuk menghindari pajak. Dalam dunia bisnis pelaporan pajak agresif mengindikasikan adanya resiko/kepercayaan yang rendah. Tingkat kepercayaan yang rendah umumnya berpengaruh terhadap kegiatan financing perusahaan salah satunya utang. Kreditur akan cenderung memberikan utang jangka pendek sebagai bentuk pengawasan terhadap perusahaan yang melakukan pelaporan pajak agresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan maturitas utang jangka pendek dengan pelaporan pajak agresif. Penelitian dilakukan dengan menguji hipotesis pelaporan pajak agresif berpengaruh terhadap utang jangka pendek. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data panel dengan jumlah observasi 110. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara maturitas utang jangka pendek dan pelaporan pajak agresif. Semakin tinggi perusahaan melakukan pelaporan pajak agresif maka semakin tinggi pula jumlah utang yang jatuh tempo dalam jangka pendek. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai red flag oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam mengawasi ketidakpatuhan wajib pajak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh revaluasi aset tetap terhadap kinerja perusahaan pada masa mendatang yang diukur dengan melihat laba operasi yang dihasilkan dan arus kas dari kegiatan operasi perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan model regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revaluasi aset tetap tidak memiliki pengaruh terhadap laba perusahaan, baik pada tahun pertama, tahun kedua maupun tahun ketiga setelah tahun dilakukannya revaluasi aset tetap. Penelitian ini juga menemukan bahwa revaluasi aset tetap memengaruhi secara negatif arus kas dari kegiatan operasi pada tahun pertama setelah dilakukannya revaluasi aset tetap, namun tidak berpengaruh terhadap arus kas dari kegiatan operasi pada tahun kedua dan tahun ketiga setelah dilakukannya revaluasi aset tetap.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.