Metamfetamin (C10H15N) adalah zat psikotropika golongan dua, suatu stimulan yang bekerja pada susunan saraf pusat sehingga menimbulkan kecanduan bila dikonsumsi. Rambut sebagai salah satu bagian tubuh, sering dijadikan sebagai pilihan untuk mendeteksi keberadaan metamfetamin di dalam tubuh. Keuntungannya adalah keberadaan suatu obat dapat bertahan dengan jangka waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dalam rambut. Review ini dilakukan untuk melihat bagaimana deteksi metamfetamin pada sampel rambut. Hasilnya, diketahui bahwa deteksi metamfetamin dalam sampel rambut dapat dilakukan dengan metode Ekstraksi Fase Padat atau Solid Phase Extraction (SPE). Prosedur diawali dengan pembuatan pereaksi Marquish dengan mencampur formaldehida 37% dengan asam asetat glasial. Prosedur dilanjutkan dengan preparasi sampel rambut dengan menghaluskan 30-40 mg rambut lalu mencucinya dengan etanol. Setelah itu sampel disonikasi dengan berbagai sistem pelarut pada suhu ruangan selama 30 menit. Pada tahap terakhir, dilakukan ekstraksi kolom dengan memasukkan hasil filtrat ke membrane dasar kolom, kolom dikondisikan, lalu analit hasil sonikasi dimasukkan dan dilakukan pencucian dengan diklorometan:isoproponal sebanyak 4 ml, lalu sampel dielusi dan eluen yang diperoleh diidentifikasi menggunakan reagen marquish.
Isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dilakukan dalam berbagai tahap. Pada penelitian kali ini, dilakukan studi literatur untuk mengetahui bagaimana prosedur Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid. Prosedur biasanya diawali dengan uji fitokimia (skrining) dahulu. Uji fitokimia flavonoid dapat dilakukan dengan berbagai jenis uji, uji Bate Smith-Matcalfe, uji dengan NaOH 10%, dan uji Wilstatter. Bisa dilakukan ketiganya atau hanya salah satunya. Tahap pertama adalah ekstraksi dengan pelarut sesuai. Pelarut yang sesuai untuk isolasi senyawa flavonoid adalah pelarut polar dan semi-polar. Ekstraksi senyawa tanaman untuk isolasi flavonoid digunakan metode maserasi. Maserasi dilakukan selama 72 jam sambil dilakukan pengadukan setiap 24 jam. Setelah itu ekstrak dipekatkan dengan alat rotary vacum evaporator. Tahap selanjutnya yaitu fraksinasi. Untuk fraksinasi dalam isolasi senyawa flavonoid, dapat dilakukan dengan metode Ekstraksi Cair-Cair, Kromatografi Cair Vakum, Kromatografi Kolom, dan Kromatografi Lapis Tipis. Pelarut yang dapat digunakan dalam tahap ini bermacam-macam, tergantung dari metode yang digunakan. Selanjutnya dilakukan identifikasi isolat untuk mengetahui jenis flavonoid yang terdapat pada isolat. Metode yang dapat digunakan dalam tahap ini adalah Spektrofotometer UV-Vis, H-NMR, dan spektrofotometer FTIR. Bisa dengan satu metode ataupun dua metode.
Systemic lupus erythematosus (SLE) ialah penyakit dengan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh, terutama dalam imunitas seluler dan humoral. SLE terjadi pada individu dengan predisposisi genetik, terutama pada gen HLA yang dipicu oleh faktor lingkungan. Pada kebanyakan kasus, SLE muncul akibat efek dari banyak varian gen. Ada banyak golongan obat yang biasa digunakan untuk pengobatan SLE seperti kortikosteroid, imunosupresan, NSAID, atau antibodi monoklonal spesifik yang diarahkan terhadap reseptor permukaan sel atau sitokin Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk memberikan gambaran dan informasi terkini tentang kandidat obat baru dan target kerja obat penyakit lupus. Metode yang digunakan berupa tinjauan pustaka dari Google Scholar, Science Direct, dan PubMed dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil target kerja obat tersebut melalui tiga jenis penelitian berupa in vivo, in vitro, dan in silico. Berdasarkan tinjauan pustaka yang sudah dilakukan, terdapat beberapa target kerja obat pada penyakit lupus/SLE yaitu reseptor PI3Kδ, Enzim NF-κB inducing kinase, IFN-γ, IL-3, TNF-α, TP53, VEGFA, IL6, CD4, CCR1, JAK2, XRCC5, XRCC6, RB1, MYC, TP53, IL-1 alpha, IL-5, IL-6, IL-17, Limfotoxin-alpha, IL-21, TLR7, TLR9, CAPS3, STAT3, STAT1, IFNα, FcγR2A, CD22, CD20. Lalu untuk hasil beberapa kandidat obat baru terdapat pada ekstrak daun Bryophyllum pinnatum, curcumin, Langchuangding, Hedyotis diffusa Willd, dan BIIB059. Semua target atau kandidat senyawa pengobatan lupus yang diteliti memiliki hasil yang baik untuk pengobatan lupus.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.