Aceh's special autonomy status allows the province to be able to obtain a larger percentage of financial resources to finance its development. The purpose of this study was to determine the influence of government spending, GRDP, and population in increasing Aceh's local revenue. This study uses a quantitative approach, the analysis tool used is panel data regression which is processed using Stata. The results of the study prove that government expenditure, GRDP, total population have a positive and significant effect on the local revenue of Aceh Province for the period 2011-2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi kelembagaan tambak udang Vanname yang dilakukan dengan metode ecoshrimp busmetik. Kondisi kelembagaan yang dikaji adalah terkait dengan penerapan konsep blue economy. Penelitian ini dilakukan di wilayah pantai-pantai selatan Desa Poncosari, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam terhadap pengurus kelompok tani dan aparat desa setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani tambak belum sepenuhnya mengimplemetasikan (menerapkan) konsep blue economy. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya dukungan dari Pemerintah dalam usaha ini. Tidak adanya dukungan tersebut berdampak pada kebutuhan sarana yang tidak terpenuhi. Sehingga penerapan konsep blue economy tidak dapat diterapkan secara penuh. Selain itu sarana pendukung lain yang diperlukan seperti jalan yang memadai juga tidak tersedia.
Perubahan iklim menyebabkan nelayan menghadapi kesulitan ekonomi, untuk mengatasi hal tersebut nelayan melakukan strategi coping. Studi ini bermaksud 1) Mengetahui strategi coping apa saja yang dilakukan nelayan; 2) Mengkaji pengaruh strategi coping terhadap pendapatan nelayan; 3) Mengetahui pengaruh faktor sosio ekonomi dan demografi terhadap pendapatan nelayan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan tingkat eksplanasi deskriptif dan asosiatif. Data yang digunakan merupakan data primer berupa data cross section. Responden merupakan nelayan di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul. Sampel penelitian sebanyak 99 nelayan. Pengumpulan data menggunakan metoda wawancara dengan menggunakan kuesioner. Alat analisis yang digunakan statistik deskriptif dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan 1) Strategi coping saat tidak melaut terdiri dari tiga strategi utama yaitu pasif, aktif dan jaringan. Strategi pasif dengan menghemat pengeluaran dan mengkonsumsi makanan yang terjangkau. Strategi aktif menjaga pemasukan nelayan dengan mencari pekerjaan lain, menjual aset dan migrasi, sedangkan strategi jaringan dengan meminjam uang kepada kerabat dan lembaga keuangan. 2) Strategi coping berpengaruh negatif terhadap pendapatan nelayan. 3) Faktor sosio ekonomi dan demografi yang memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan nelayan adalah pengalaman melaut dan kepemilikan perahu, pendidikan nelayan, usia nelayan dan jarak tidak berpengaruh terhadap pendapatan nelayan. Pemerintah perlu meningkatkan kemampuan nelayan melalui kepemilikan perahu dan meningkatkan keterampilan melaut untuk meningkatkan pendapatan. Tittle: Coping Strategy and Fisher’s Income: An Empirical StudyClimate change causes fishermen to face economic difficulties. To overcome this, fishermen carry out coping strategies. This study is intended to 1) Identify the coping strategies of fishers; 2) Analyze the effect of coping strategies on fishers’income; 3) Analyze the influence of socioeconomic and demographic factors on fishers’ income. The study used quantitative method with descriptive and associative explanation. It is a cross-sectional study of primary data that were collected form 99 respondents of the fishers in Bantul Regency and Gunungkidul Regency. Data were collected by questionnaires interviews. The analytical tool used is descriptive statistics and multiple regression. The results showed that 1) The coping strategies applied when fishers do not go fishing consist of three main strategies, namely: passive, active and networking. Passive strategy is managing expenses and consuming affordable food. Active strategy is protecting fishers’ income by finding other jobs, migration and selling assets. Meanwhile, networking strategies is borrowing money from relatives and financial institutions. 2) Coping strategy tend to decrease fishers’s income. 3) Socio-economic and demographic factors that have positive influence on fishers’s income are fishing experience and boat ownership. Fishers education, age and distance do not affect the fishers’ income. It is necessary to improve fishers’ capability with boat ownership and fishing skill to increase fishers’s income.
ABSTRACK Economic development should be done in conjunction with
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.