Penelitian ini untuk menguji pengaruh pengungkapan aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan perusahaan sektor Consumer Non-Cylical dan Basic Material yang terdaftar di BEI periode 2015-2019. Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Net Profit Margin, serta pertumbuhan penjualan, ukuran, dan leverage sebagai variabel kontrol. Populasi terdiri dari 123 perusahaan Consumer Non-Cylical dan Basic Material. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan untuk memilih 39 perusahaan dalam waktu 5 tahun, menghasilkan 195 observasi. Data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015 hingga 2019 dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan E-Views 9. Hasil regresi pertama secara parsial menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Regresi kedua secara parsial menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE. Demikian pula regresi ketiga secara parsial menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Net Profit Margin (NPM). Pengungkapan CSR, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, dan Leverage berpengaruh signifikan terhadap ROA, ROE dan NPM pada perusahaan sektor Consumer Non-Cylical dan Basic Material yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019.

The purpose of this research was to analyze the effect of applying PSAK 72 on company value in companies indexed LQ-45 on the IDX. This type of research is descriptive using secondary data. The company population is companies listed on the IDX from 2017-2020, the research sample uses a "purposive sampling" technique using companies indexed at LQ-45. Hypothesis testing is counducted using the "E-Views" software. The partial test results indicate that the application of PSAK 72 has no significant effect on company value, while ROA has a positive effect on company value, and company size has a negative effect on company value. The results of the model indicate that the application of PSAK 72, ROA, and company size have a significant effect on company value and when viewed from the adjusted R-squared value, the application of PSAK 72, ROA and company size can predict company value by 94%, the remaining 6% is influenced by other factors that have not been studied.The managerial implication of this research is that it can be used as a consideration for management in making adjustments to changes to PSAK 72 in the financial statements so as to minimize the impact on company value

This study examines the factor to assess control over an investee as the implementation of PSAK No. 65.  The research scope is level of share ownership as assessment of rights that give an investor power over an investee. Since most companies in Indonesia are family business, so the implementation of PSAK 65 is facing the challenge to be effective or not. The research sample used is 147 companies listed in IDX as of year 2015. We measure assessing control over an investee by the fulfillment of criterion whether shareholders either majority or minority have direct activities and controlled an investee as a board of management. The result shows tendency of bias in implementing PSAK 65 due to Indonesia’s business nature. It is found that 68% companies are heldby 11 closed related families. Still, the remaining 4 families are also “interrelated” that means far related families

Penelitian ini untuk menilai tingkat kesehatan pada Koperasi Jasa Marga Bakti (JMB) dengan Peraturan Kementerian dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor:06/Per/Dep.6/IV/2016. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data riset kepustakaan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah “Cukup Sehat” dari tahun 2015 sampai 2017 dengan skor tahun 2015 sebesar 66,00, tahun 2016 dan 2017 sebesar 67,00 sedangkan pada tahun 2018 dan 2019 koperasi berada pada predikat “Dalam Pengawasan” dengan skor yang diperoleh sebesar 65,25. Dari penskoran tersebut sudah banyak komponen yang baik namun ada beberapa komponen yang masih harus diperhatikan seperti: peningkatan pendapatan untuk menutupi kewajiban lancar, peningkatan modal sendiri pada koperasi dan pengukuran cadangan resiko yang kurang tepat. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa koperasi JMB berperan sebagai perantara pinjaman anggota koperasi dengan bank, dan koperasi mendapat keuntungan dengan menetapkan biaya adminstrasi. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pangurus serta anggota koperasi dalam meningkatkan kinerja keuangan koperasinya, sehingga dapat lebih mensejahterakan para anggotanya.