ABSTRAK Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth) merupakan tumbuhan yang tumbuh merambat mengandung zat aktif dalam bentuk metabolit sekunder seperti alkaloid, saponin, flavonoid, steroid, tanin, terpenoid dan kaya akan senyawa fenolik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan ekstrak dan fraksi dari daun sembung rambat sebagai koagulan. Ekstraksi daun segar sembung rambat menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% , ekstrak etanol difraksinasi menggunakan metode ekstrak cair-cair dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan n-butanol. Aktivitas koagulan diukur dengan cara melihat waktu terbentuk benang fibrin dan waktu henti darah pada hewan uji Mencit Putih Galur (Deutschland, Denkenand and Yoken). Ekstrak dengan dosis 60mg/20g BB mencit menunjukkan hasil aktivitas koagulan yang terbaik dibandingkan dengan variasi dosis lain dengan waktu terbentuk benang fibrin (77 detik) dan waktu henti darah (86 detik). Pada fraksi etil asetat memiliki aktivitas koagulan terbaik dibandingkan dengan ekstrak dan fraksi lain dengan waktu terbentuk benang fibrin (64 detik) dan waktu henti darah (86 detik). Ekstrak dan fraksi daun sembung rambat pada dosis 60mg/20g BB mencit memiliki aktivitas koagulan yang baik. Kata kunci: Koagulan, Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth.) ABSTRACT Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth.) Is a climbing plant containing alkaloids, saponins, flavonoids, steroids, tannins, terpenoids and rich in phenolic compounds. This aim was to determine the ability of extracts and fractions of sembung rambat leaves as coagulant. Extraction of fresh leaves of used maceration method with ethanol 96% as a solvent, ethanol extract fractionated used liquid-liquid extract method with n-hexane, ethyl acetate and n-butanol. Coagulant activity was measured by looking at the time of formation of fibrin yarn and the time of blood stops in theanimals test of White Mice (Deutschland, Denkenand and Yoken). Extracts with a dose of 60 mg / 20 g BB mice showed the best results of coagulant activity compared to other dose variations with the time of formation of fibrin yarn 77 seconds and blood stop time 86 seconds. The ethyl acetate fraction has the best coagulant activity compared to extracts and other fractions with fibrin yarn formed time 64 seconds and blood stop time 86 seconds. In conclusion, the extracts and fractions of sembung rambat have coagulant activity. Key words: Coagulant, Mikania micrantha Kunth
ABSTRAK Daun sembung rambat secara tradisional digunakan sebagai obat luka.Oleh karena itu diduga tumbuhan tersebut berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi daun sembung rambat sebagai antibakteri Staphylococcus aureus. Serbuk daun sembung rambat dimaserasi dengan etanol 70%, dilanjutkan dengan uji fitokimia. Kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram terhadap bakteri Staphylococcus aureus variasi konsentrasi 5%, 15%, dan 25%. Dari hasil maserasi didapatkan rendemen sebesar 9,37%. Uji fitokimia positif mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, dan steroid. Uji aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus memiliki kategori daya hambat kuat pada semua konsentrasi. Ekstrak daun Sembung Rambat memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Kata Kunci: Mikania micrantha Kunth; uji fitokimia; antibakteri; Staphylococcus aureus
Latar Belakang : Kentang (Sollanum tuberosum L.) merupakan suatu tumbuhan yang menghasilkan pati. Bahan yang banyak digunakan di industri makanan dan farmasi salah satunya adalah pati, yang digunakan sebagai bahan pengisi (filler), pengahcur (desintegran) dan pengikat (binder) dalam pembuatan tablet, pil dan kapsul. Pati sebagai bahan tambahan sangat luas pemakaiannya karena bersifat inert dan dapat dicampur dengan hampir semua obat tanpa menimbulkan reaksi kimia. Namun pati alami yang digunakan masih banyak kekurangan terutama sifat alir yang jelek. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakterisitik dari pati kentang pregelatinasi yang baik. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode experimental di lbaoratorium dengan membuat 9 formula pati pregelatinasi dengan perbandingan pati dan air (1:1,25) serta variasi suhu (45,50 dan 55oC) dan rpm (200,250 dan 300) Hasil : Pati alami yang didaptkan dilakukan standariasi agar mendapatkan kualitas pati yang baik sesuai persyaratan, kemudian evaluasi pati pregelatinasi dibandingkan dengan avicel dan starch RX. Hasil standariasi pati alami kentang didapatkan hasil yang baik terkecuali pada cemaran logam berat timbal (Pb) yaitu 2,0mg/kg sedangkan syaratnya yaitu 1,0 mg/kg. Pada pati pregelatinasi mendapatkan hasil karakteristik yang baik setiap formulanya. Pati alami yang awalnya tidak mengalir setelah dibuat pregelatinasi semua formula dapat mengalir dan memperbaiki sudut istirhat serta nilai kompresibilitasnya. Kesimpulan : pati pregelatinasi didapatkan hasil yang baik pada semua formula dan dengan meningkatanya suhu dan rpm akan memperbaiki karaktersistiknya. F9 adalah formula yang terbaik dengan menggunakan suhu 55oC dan 300 rpm. Kata kunci : Kentang, pregelatinasi, suhu dan rpm.
ABSTRAK<br />Desa Ampelu merupakan salah satu desa yang telah melaksanakan program STBM. Masalah yang dihadapi<br />masyarakat yaitu penyediaan air bersih dan sanitasi. Sebagian masyarakat masih menggunakan jamban <br />cemplung yang berada di pinggir sungai Batang Hari dan Buang Air Besar Sembarangan. Pelaksanaan<br />program sudah berjalan satu tahun namun berdasarkan data Dinas Kesehatan pada tahun 2014-2016 belum<br />mengalami peningkatan pencapaian program STBM Stop BABS.Tujuan penelitian adalah untuk<br />menganalisis pelaksanaa program STBM pilar pertama stop BABS. Penelitian ini merupakan penelitian<br />kualitatif bersifat deskriptif mendapatkan informasi secara akurat dan mendalam dari 9 sumber yang<br />dianggap kompeten dengan menggunakan melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi<br />sehingga dapat diperoleh informasi tentang pelaksanaan program STBM. Penelitian ini dilakuan di Desa <br />Ampelu. Hasil penelitian ini menunjukan pada pelaksanaan program STBM di Desa Ampelu terdapat<br />beberapa faktor yang menghambat pelaksanaan program STBM Pilar pertama Stop BABS. Faktor tersebut<br />yaitu buruknya akses jalan menuju desa, letak geografis, tingkat pendapatan masyarakat, tingkat pendidikan, <br />pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang buang air besar sembarangan. Pelaksanaan Program Sanitasi<br />Total Berbasis Masyarakat di Desa Ampelu, wilayah kerja Puskesmas Muara Tembesi sudah berjalan namun<br />belum optimal. Masih banyak kekurangan seperti misalnya tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya,<br />sarana serta prasarana. <br /><br />Kata Kunci : Pelaksanaan Program STBM, Stop BABS<br /><br /> <br />ABSTRACT<br />Ampelu village is one of the villages where STBM (Community-Based Total Sanitation Program) program<br />has been implemented. The problem faced by the community is the provision of clean water and sanitation,<br />some people still use toilets on the edge of the river Batang Hari and defecate indiscriminately. Although the <br />program has been implemented for one year, based on data from the Department of Health in 2014 -2016,<br />the achievement of STBM Stop BABS program has not been increased. This research is a descriptive<br />qualitative research by obtaining accurate and in-depth information from 9 key informants by using in-depth<br />interviews, document review in regards to the implementation of STBM program. This research was<br />conducted in Ampelu Village. The results of this study indicate that there are several factors that impede the<br />implementation of the first STBM Pillar Stop BABS program in Ampelu village. The factor is poor road<br />access to the village, its human resources, geographical location, the level of community income, the level of <br />knowledge and behavioral education the community about defecate and in the river.The implementation of <br />the STBM Program in Ampelu Village, within the catchement area of Muara Tembesi Health Center has <br />been implemented but not yet optimal, there are still many deficiencies such as Health Manpower, Facili ties<br />and Infrastructure, so that there are still many people who defecate in rivers and do not have latrines. <br /><br />Keywords: Implementation of STBM Program, Stop BABS<br /><br />
Permasalahan kesehatan reproduksi di kalangan remaja putri yang berkaitan dengan gangguan menstruasi atau dismenorea masih cukup tinggi. Berdasarkan data WHO (World Health Organization) kejadian dismenorea di dunia rata-rata 50% sedangkan di Indonesia sebesar 64,25% yang mengalami dismenorea. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian dismenorea pada peserta didik putri di SMA Negeri 6 Bulukumba kelas X dan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan peserta didik putri di SMA Negeri 6 Bulukumba kelas X dengan kejadian dismenorea. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif, rancangan yang di gunakan adalah Cross Sectional, yaitu sampel penelitian yang diamati pada waktu yang sama. Hasil yang diperoleh adalah hampir semua siswa mempunyai pengetahuan cukup baik dari kelompok yang mengalami Dismenorea (89,2%), maupun siswa yang tidak mengalami Dismenorea (54,5%). Siswa yang berpengetahuan baik didominasi pada kelompok yang tidak mengalami dismenorea (42.4%), sedangakn pada kelompok dismenorea hanya 2.7%. Sebaliknya siswa yang berpengetahuan kurang, didominasi pada kelompok dismenorea yaitu 8,1 %, dan 3.0% dari kelompok siswa yang tidak mengalami dismenorea. Berdasarkan hasil Chi square bahwa ada hubungan antara pengetahuan peserta didik putri dengan kejadian dismenorea dengan nilai 0.001 < 0,05.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.