Latar belakang. Imunisasi merupakan salah satu upaya perlindungan kesehatan yang paling efektif untuk anak-anak terhadap beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Keberhasilan pelaksanaan program imunisasi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, usia ibu, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, tingkat pengetahuan ibu dan urutan kelahiran anak. Tujuan. Mengetahui cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak dan menilai faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode. Penelitian ini deskriptif analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan di Divisi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP H. Adam Malik Medan, mulai bulan Oktober 2015 sampai April 2016. Data diambil dari rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap. Data diolah dengan statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan faktor yang memengaruhi kelengkapan imunisasi dasar dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil. Di antara 113 sampel penelitian didapatkan 46 orang (40,7%) memiliki status imunisasi dasar lengkap. Faktor yang memengaruhi kelengkapan imunisasi dasar adalah pemberian ASI eksklusif (p=0,017). Jenis kelamin, status nutrisi, cara lahir, berat badan lahir, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, urutan kelahiran, jumlah anak dan usia ibu tidak memengaruhi kelengkapan imunisasi dasar anak. Kesimpulan. Cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak 40,7% dan faktor yang memengaruhi kelengkapan imunisasi dasar adalah pemberian ASI eksklusif. Sari Pediatri 2017;19(2):86-90Kata kunci: anak, imunisasi dasar lengkap, faktor-faktor yang memengaruhi
Latar belakang. Pemberian MPASI dimulai pada usia 6 bulan dan berperan penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi agar tumbuh kembang dapat optimal. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi pemberian MPASI yang baik adalah tingkat pengetahuan ibu.Tujuan. Mengetahui korelasi antara tingkat pengetahuan ibu terhadap pemberian MPASI dengan tingkat pendidikan ibu dan status nutrisi bayi usia 6-24 bulan.Metode. Penelitian deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan di Puskesmas Tanjung Marulak, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, dari bulan September – November 2020. Subjek penelitian adalah ibu dan bayinya usia 6-24 bulan yang membawa buku KIA dengan data berat badan dan tinggi badan bayi yang lengkap. Subjek memenuhi kriteria inklusi dan dipilih secara consecutive sampling. Analisis data digunakan uji korelasi Spearman.Hasil. Seratus delapan ibu mengikuti penelitian ini. Jumalah ibu berpengetahuan sedang 50 (46,3%), berpendidikan SMA 38 (35,2%), dan status nutrisi bayi baik 80 (74,1%). Terdapat korelasi positif kuat antara tingkat pengetahuan ibu terhadap pemberian MPASI dengan tingkat pendidikan ibu dan status nutrisi bayi usia 6-24 bulan (r=0,533 dan r=0,563, p<0,05).Kesimpulan. Hasil studi ini menunjukkan tingkat pengetahuan ibu terhadap MPASI berkorelasi positif pada status nutrisi bayi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.