ABSTRAKMindi merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan di masyarakat sebagai antidiare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antidiare ekstrak etanol daun mindi terhadap mencit Swiss Webster jantan. Ekstrak etanol dibuat dengan menggunakan seperangkat alat Soxhlet. Pengujian efek antidiare dilakukan dengan metode transit intestinal dan metode proteksi diare yang diinduksi oleh Oleum ricini. Data dianalisis statistik menggunakan Uji-t dan Anova. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok uji ekstrak etanol daun mindi (DM) 295 mg/kg bb pada menit ke 120, DM 442 mg/kg bb pada menit ke 150-180 dan DM 590 mg/kg bb pada menit ke 60-150 mengurangi frekuensi diare dan berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Bobot feses DM 295 mg/kg bb lebih besar dan berbedabermakna dibandingkan kelompok kontrol pada menit ke 30 dan 150 (p<0,05). Sedangkan bobot feses DM 442 mg/kg bb pada menit ke 60 dan 150 dan DM 590 mg/kg bb pada menit ke 60 , 150 dan 180 lebih kecil dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). DM 590 mg/kg bb memperbaiki konsistensi feses dan berbedabermakna dibandingkan kelompok kontrol terutama pada menit ke 60-150 (p<0,05). DM 442dan 590 mg/kg bb menghambat waktu timbul diare dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05) dan waktu timbul diare DM 590 mg/kg bb lebih lama dan sebanding jikadibandingkan dengan loperamid 0,26 mg/kg bb (p>0,05). DM 442 mg/kg bb menurunkan durasi diare dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Rasio panjang usus yang ditempuh marker terhadap panjang usus keseluruhan menunjukan bahwa DM 295, 442 dan 590 mg/kg bb menghambat gerak peristaltik usus dan berbeda bermaknadibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Hasil pengujian menunjukkan ekstrak etanol daun mindi memiliki efek antidiare dan dosis 590 mg/kg bb menunjukkan efek terbaik pada pengujian antidiare dengan metode proteksi yang diinduksi oleh Oleum ricini dan metode transit intestinal. Kata kunci : Mindi, Melia azedarach Linn, antidiare, metode transit intestinal ABSTRACTMindi is one of the herbs used to treat diarrhea in community. This study aimed to determine the anti-diarrheal effect of ethanol extracts of mindi leaves in oleum ricini induced mice and intestinal transit method. Ethanol extract is made by using Soxhlet. The test results were analyzed statistically using anova and t-test. Anti-diarrheal effect was observed with parameters including decreased frequency of diarrhea of ethanol extracts of mindi leaves (DM) 295 mg/ kg bw at 120 minutes , DM 442 mg/kg bw at minute 150-180, DM 590 mg/kg bw at minute 60-150 and all showed significantly different compared to that of control group (p<0,05). Stool weight DM 295 mg/ kg bw at 30 and 150 minutes more weight and significantly different compared to that of control group (p<0,05) , DM 442 mg/kg bw at 60 and 150 minutes and DM 590 mg/kg bw at minute 60, 150 and 180 more less and showed significantly different compared to that of control group (p<0,05). DM 590 mg/kg bw at minutes 60 -150 improved st...
Piper crocatum is one of the plants used empirically by the Indonesian people as an analgesic. This study aimed to determine the analgesic activity of P. crocatum ethanol extract by acetic acid-induced writhing test in mice. Mice were divided into five groups (n=5), group I was given CMC Na 0.5% as a control group, group II was given mefenamic acid 65mg/KgBW as a standard group, and Groups III, IV, V were given ethanol extract of P. crocatum (EEPC) at a dose of 11 mg/KgBW; 22 mg/KgBW; 44 mg/KgBW. EEPC doses of 11 mg/KgBW, 22 mg/KgBW, and 44 mg/KgBW showed value of % of inhibition writhing respectively 3.84%; 46,15%; 61.53% compared to control (P≤0,05). From this study, EEPC can reduce the total of s writhing mice, which indicates pain.
Pasien dengan penyakit hipertensi sering disertai dengan penyakit lain, salah satunya arthritis. Pada pasien tersebut telah ditemukan masalah terkait obat seperti efek samping dan interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Masalah Terkait Obat (MTO) pada pasien hipertensi komorbid arthritis di salah satu Puskesmas di Kota Bandung. Penelitian merupakan penelitian observasional dengan pengambilan data secara retrospektif dan analisis secara deskriptif. Data diambil dari resep pasien yang berobat pada periode Januari-Desember 2019. Kriteria inklusi sampel adalah pasien usia 30-75 tahun, pasien dengan diagnosis hipertensi komorbid arthritis, dan pasien yang berobat pada periode Januari - Desember 2019. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 44 pasien. Ditemukan masalah terkait obat potensial sebanyak 26 kasus (59,09%) potensi interaksi obat, dengan jenis interaksi farmakodinamik dan tingkat keparahan moderate.
Dyspepsia is a condition of pain in the epigastrium and a burning sensation that radiates to the chest. Dyspepsia occupies the 10th position in the 20 largest non-communicable diseases in a Public Health Center in Bandung. The heterogeneous symptoms and the absence of specific treatments can lead to irrational treatment. The research objective is to determine the pattern of drug use in patients with dyspepsia, including the right indication, the proper drug selection, the correct dose, and the proper interval of administration in a Public Health Center in Batununggal District Bandung. This study was an observational study using a cross-sectional study design that was descriptive in nature. The sampling technique employed the purposive sampling method retrospectively. The research was conducted on 104 patients diagnosed with dyspepsia with comorbidities and receiving drugs at an Outpatient Clinic in a Public Health Center in Batununggal District Bandung from January-March 2020. There were 38 male patients (36.538%) and 66 female patients (63.462%). The majority of patients were aged 56-65 years (28.846%). The most used drug class was antacids (60.448%), and the dosage form that was mostly used was tablets (40.299%). The most used single drug was antacids (51.923%), while the most used drug combination was antacids and omeprazole (23.077%). The accuracy of drug selection and the accuracy of indications were 100% correct, the accuracy of the dosage was 59.62% correct, the accuracy of the time interval for drug administration was 71% correct, and the accuracy of the duration of drug administration was 9.62% correct.
Prevalensi diare pada anak di Jawa Barat memiliki angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lain yaitu sebesar 30,81%, dan prevalensi diare di Kota Bandung adalah 10,48%. UNICEF (2019) menyatakan bahwa hanya sekitar 44% anak-anak yang mengalami diare, menerima pengobatan yang direkomendasikan. Studi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pola peresepan dan rasionalitas peresepan obat antidiare pada pasien anak. Studi observasional dan deskriptif ini dilakukan secara retrospektif pada pasien anak di salah satu Puskesmas di Kota Bandung. Subjek penelitian yang diikutsertakan dalam studi ini adalah pasien anak laki-laki dan perempuan usia 1-12 tahun yang terdiagnosis diare dan mendapatkan obat antidiare pada periode kunjungan Januari – Maret 2020. Obat antidiare yang paling banyak diresepkan pada pasien anak di puskesmas tersebut adalah oralit (84%), selanjutnya zink (68%), kaolin pektin (4%) dan attapulgit (4%), serta terdapat 6 pasien (12%) yang menerima terapi antibiotik kotrimoksazol. Persentase peresepan antibiotik untuk diare non-spesifik pada pasien anak yaitu sebesar 4,35%. Sebagian besar pasien (46%) menerima terapi kombinasi oralit dan zink. Penilaian rasionalitas penggunaan obat mengacu pada pedoman Kementrian Kesehatan RI. Penggunaan obat antidiare pada pasien anak telah 100% tepat indikasi dan tepat interval waktu pemberian, 84% tepat pemilihan obat, 88% tepat dosis, dan 96% tepat lama pemberian. Ketidakrasionalan penggunaan obat antidiare ditemukan sebanyak 15 kasus pada peresepan obat zink dan 4 kasus pada peresepan antibiotik kotrimoksazol. Tidak ditemukan adanya interaksi obat. Peran apoteker dalam optimaliasi penggunaan obat yang rasional pada praktik klinik, khususnya dalam penanganan diare pada anak, masih perlu ditingkatkan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.