ABSTRAKPemasangan infus merupakan prosedur yang selalu berhubungan dengan tindakan invasif yang menggunakan benda tajam kedalam tubuh yang dapat menimbulkan kondisi nyeri bagi anak, hal ini akan menyebabkan anak mengalami trauma dikemudian hari. Distraksi visual dengan medaia kartu yang disukai anak merupakan strategi nonfarmakologi yang dapat menurunkan nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh distraksi visual kartu terhadap tingkat nyeri saat pemasangan infus pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Ruang Otje Rumah Sakit Rajawali Bandung. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi-experiment dengan pendekatan post test-only non equivalent control group dengan jumlah sampel 38 anak, 19 anak sebagai kelompok intervensi, 19 anak sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan analisa yang digunakan uji independent sampel t-test. Hasil penelitian diperoleh rata-rata tingkat nyeri pada kelompok intervensi yaitu sebesar 5.95 dan pada kelompok kontrol sebesar 7.74. Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna rerata tingkat nyeri antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol, dimana tingkat nyeri kelompok intervensi lebih rendah dibandingkan tingkat nyeri kelompok kontrol dengan nilai signifikan p = 0,004. Distraksi visual kartu berpengaruh terhadap menurunkan tingkat nyeri saat pemasangan infus pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Ruang Otje Rumah Sakit Rajawali Bandung. Kata kunci : distraksi visual, tingkat nyeri, pemasangan infus PENDAHULUANAnak yang dirawat di rumah sakit akan memperoleh tindakan dan perawatan sesuai dengan penyakit dan kebutuhan dasarnya.

Bronchopneumonia is a disease that occurs at the distal end of the bronchioles, where this portion of the bronchiole is blocked by mucopurulent exudate. One of the main problems of children with bronchopneumonia is an increase in excessive sputum secretion that will affect the process of oxygen exchange, which ultimately can reduce the oxygen saturation in the blood of the patients.  The purpose of this study was to determine the differences between postural drainage and effective cough exercises in nebulizer intervention on oxygen saturation changes in children aged 3-5 years with bronchopneumonia.  Analytical quasi-experimental study design with pre- and post-test approach among 30 children in a hospital was utilized. Sampling was done with non-probability sampling technique. The methods used were postural drainage and effective cough. The result was analyzed using t-Test.  The mean difference in oxygen saturation value in the postural drainage group was higher (4.53 %) than in the effective cough group (3.64 %). Result of unpaired t-Test indicated a p = 0.343. Thus, there is no difference in postural drainage and effective cough exercises in nebulizer intervention to oxygen saturation change in bronchopneumonia. Future studies can be done on the effects of these methods when applied before nebulizer intervention.