AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manajemen program latihan sekolah sepakbola (SSB) Gajah Mada (GAMA) Yogyakarta. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, pengambilan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini meliputi: anggota siswa SSB (3 orang), pelatih (1 orang), pengurus (1 orang) dan orang tua atlet (3 orang) SSB GAMA Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah sepakbola GAMA yang dijadikan tempat pengambilan data manajemen pengelolaan program latihan sudah dilakukan dengan optimal. Sekolah sepakbola yang dijadikan tempat pengambilan data telah menerapkan lima fungsi manajemen. Lima fungsi manajemen itu meliputi perencanaan, pengorganisasian, aktuating, pengendalian dan budgeting. Pelatih di sekolah sepakbola memiliki tugas untuk membuat program latihan berdasarkan kalender kompetisi yang dikeluarkan PSSI DIY. Pelatih, orangtua dan atlet bekerjasama untuk membuat program latihan itu dimaksudkan agar pelatih mengetahui kemampuan atlet dengan mengadakan pengukuran awal, dan atlet menyetujui beban latihan dari program latihan yang disusun. Mekanisme pembuatan program latihan adalah sebuah cara kerjasama pelatih, atlet dan orang tua membuat dan menentukan program latihan yang disesuaikan dengan kalender pertandingan. Kata Kunci: manajemen olahraga, program latihan, sekolah sepakbola (3) PROGRAM MANAGEMENT SCHOOL OF FOOTBALL (SSB) GAMA YOGYAKARTA Abstract This study aims to identify school football workout program management (SSB) Gadjah Mada (GAMA) Yogyakarta. This type of research is descriptive qualitative research, data collection by interview, observation and documentation studies. Subjects in this study includes: SSB student member (3), trainers (1 person), board (1 person) and parents of athletes
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan shadow langkah berurutan dan bersilangan, serta perbedaan diantara keduanya terhadap meningkatkan kelincahan footwork pada atlet bulutangkis PB Wiratama Jaya Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan desain two group pre-test post-test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 22 atlet putra. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes rangkaian olah kaki yang dikemukakan oleh Tohar. Teknik analisis data pada uji hipotesis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukan: pertama, ada pengaruh latihan shadow langkah berurutan terhadap kelincahan footwork atlet PB Wiratama Jaya Yogyakarta dengan nilai t sebesar -4,5 dan signifikansi hitung sebesar 0,001. Kedua, ada pengaruh latihan shadow langkah bersilangan terhadap kelincahan footwork atlet PB Wiratama Jaya Yogyakarta dengan nilai t sebesar -4,667 dan signifikansi hitung sebesar 0,001, dan ketiga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan shadow langkah berurutan dan shadow langkah bersilangan dalam peningkatan kelincahan footwork atlet PB Wiratama Jaya Yogyakarta. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari nilai t sebesar -1,353 dengan signifikansi sebesar 0,191. The effects of shadow practice using sequential steps and crossing steps to footwork athlete agility AbstractThis study aims to determine the effect of shadow practice with sequential steps and crossing step of footwork athletes agility PB Wiratama Jaya Yogyakarta, knowing the difference of shadow practice with sequential steps and crossing steps in improving footwork athletic agility PB Wiratama Jaya Yogyakarta. This research is quasi-experimental research, using two-group pre-test post-test design. Sample of this study is 22 son athletes. Instruments in this study using a test foot circuit presented by Tohar. Data analysis technique of hypothesis using t-test. The results show that: first, there is the effect of shadow sequential step exercise on footwork athletes agility PB Wiratama Jaya Yogyakarta. It is proved by obtaining t value equal to -4,5 with significance count equal to 0,001. Second, there is the effect of the crossing steps shadow practice on footwork athlete agility PB Wiratama Jaya Yogyakarta. This is proved by obtaining t value equal to -4,667 with significance count equal to 0,001. And the third there is no significant difference between shadow sequential steps and shadow crossing steps in increasing agility footwork athletes PB Wiratama Jaya Yogyakarta. This is based on data obtained from the value of t -1.353 with significance is 0.191.
Kompetensi pedagogik dan profesional sebagian guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) ditengarai lemah, terutama pada guru berusia lanjut. Hal ini ditandai dengan adanya data guru PJOK berusia lanjut kesulitan mengikuti perubahan kurikulum, menyusun RPP dengan sistematika lama, melaksanakan pembelajaran dengan cara lama, dan tetap mengajarkan teknik-teknik dasar kecabangan olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi pedagogi dan kompetensi professional guru PJOK dengan usia, serta jenis sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif, data diperoleh dengan menggunakan data sekunder, yaitu terkait kompetensi pedagogik, kompetensi professional, yang diperoleh dari Dinas Pendidikan kota Yogyakarta. Data dianalisis dengan teknik statistic Anova untuk komparasi atau uji beda kompetensi guru berdasarkan usia, dan dengan Uji t untuk uji beda antara kompetensi guru sekolah negeri dan yang sekolah swasta. Hasil Uji korelasi, baik kompetensi total dengan usia, kompetensi pedagogik dengan usia, maupun kompetensi professional dengan usia guru, menunjukkan perbedaan yang signifikan. Berturut-turut nilai r = -0,143, r = -0,05, r = -0,173. Sedangkan hasil uji-t menunjukkan p value untuk nilai profesional, pedagogik, dan total kurang dari 0,05, maka terdapat perbedaan mean atau rerata yang signifikan (untuk ketiga nilai tersebut) antara sekolah negeri dan swasta. Sekolah negeri memiliki rerata skor hasil uji kompetensi guru pendidikan jasmani yang lebih tinggi dari sekolah swasta. Physical Education Teacher Competencies Base On Age and Type of School AbstractThe pedagogical and professional competence of some physical education, sports, and health (PE) teachers is suspected to be weak, especially in older teachers. This is indicated by the data of elderly PE teachers having difficulty following curriculum changes, compiling lesson plan with old systematics, implementing learning the old fashioned way, and still teaching basic techniques of sports branching. This study aims to determine the relationship between pedagogical competence and professional competence of PE teachers based on the teacher’s age and type of school. This research was conducted with a quantitative descriptive method, the data were obtained using secondary data, namely related to pedagogical competencies, professional competencies, obtained from the Yogyakarta City Education Office. Data were analyzed using ANOVA statistical technique for the comparison or differences in teacher’s competency tests based on age, and with T test for differences in tests between competencies of public and private school teachers. Correlation test results, both total competence with teacher’s age, pedagogical competence with teacher’s age, and professional competency with teacher’s age, showed significant differences. Consecutive values r = -0,143, r = -0.05, r = -0,173. While the results of the t-test showed p values for professional, pedagogical, and total values of less than 0.05, there were significant mean or mean differences (for all three grades) between public and private schools. Public schools have a higher average score of physical education teacher competency scores than private schools.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran bola basket bagi anak SD kelas atas. Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) pengumpulan informasi, (2) analisis hasil informasi, (3) mengembangkan produk awal, (4) validasi ahli dan revisi, (5) uji coba skala kecil, (6) revisi, (7) uji coba skala besar, (8) revisi akhir, (9) pembuatan produk final, dan (10) diseminasi dan implementasi produk final. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap siswa kelas V dari SD Panembahan yang berjumlah 15 anak. Uji coba skala besar dilakukan terhadap SD Pokoh 2 Sleman kelas V yang berjumlah 20 anak dan SD Gedongkiwo Yogyakarta kelas V yang berjumlah 25 anak. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan model pembelajaran, yaitu: (1) kejar-kejaran dribbling, (2) dribbling dalam lingkaran, (3) dribbling ular cepat, (4) passing melewati tali, (5) perang passing, (6) loncatan dan shooting, (7) passing, dribbling dan shooting, (8) permainan bola basket modifikasi alat dan lapangan, dan (9) permainan bola basket modifikasi alat dan lapangan tanpa dribbling.Dari hasil analisis data penilaian para ahli materi dan guru SD, ditarik kesimpulan bahwa pengembangan model pembelajaran ini sangat baik dan efektif. DEVELOPING A BASKET BALL MODEL FOR HIGHER PRIMARY SCHOOL AGE CHILDREN Abstract This research aims to produce a basket ball model for higher primary school age children. This developmental research was done following developmental research steps as follows: (1) collecting information, (2) analysing information, (3) developing initial product, (4) experts validation and revision, (5) preliminary field testing, (6) revision, (7) main field testing, (8) final revision, (9) making the final product, and (10) dissemination and implementation the final product. The small-scale trials were done among 15 students from 5th grade in SD Panembahan. The large-scale trials were done among 20 students from 5th grade in SD Pokoh 2 Sleman and 25 students from the 5th grade in SD Gedongkiwo Yogyakarta. The data were analyzed using the quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. This study resulted in a model a teaching that is: (1) dribbling runs, (2) dribbling incircle, (3) dribbling snake quickly, (4) passing the rope, (5) war passing, (6) jump and shooting, (7) passing, dribbling and shooting, (8) playing basket ball with the instruments and field modified, and (9) playingbasket ballwith the instruments and field modified without dribbling. Based on the data analysis derived from teachers and expert assessment, it is concluded that the model is considered as very satisfactory and effective. Key words: development, basket ball, higher primary school age children.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.