The purpose of this study was to analyze the effect of diabetes self management education (DSME) on distress of type 2 diabetes melitus patients which is hospitalized in Ulin General Hospital. This Study used Pre-Experiment with One Group Pretest-Posttest Design. The sample size was 32 patients. The results showed that the average of emotional burden before and after DSME was decrease, with difference number 0.325. The result of Distress among healthcare services before and after DSME was increase (0.211). The result of distress due to diabetes management before and after DSME was decrease (0.119). The result of distress interpersonal relationship before and after DSME was up (0,021). The analysis used Wilcox on Sign Rank test with p= 0,135 (p> 0,05) for emotional distress, p = 0,443 (p> 0,05) for Distress healthcare worker, p = 0.656 (p> 0.05) for distress due to diabetes management. P=0,527 (p>0,05) for Distress interpersonal relationship. The conclusion was there is no significant difference of distress level before and after DSME. It is shown that there is no effect of DSME on distress among patients with diabetes mellitus. Keywords: Diabetes Mellitus, Distress, Diabetes Self-Management Education (DSME)
Masalah kesehatan di Indonesia masih cukup banyak, salah satunya adalah penyakit tidak menular yang memerlukan perawatan lama dirumah. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan menjadi hambatan bagi pelayanan keperawatan terhadap kondisi ini dikarenakan permasalahan akses. Teknologi informasi berbasis internet seperti telehealth atau mhealth sangat tepat digunakan untuk memecahkan permasalahan ini. Pemanfaatan telehealth atau mhealth pada tatanan pelayanan keperawatan seperti home care dapat menghilangkan permasalahan jarak antara perawat dan pasien. Pelayanan keperawatan dapat diberikan dalam jarak jauh berupa videoteleconference ataupun pelayanan keperawatan lainnya seperti pendidikan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemanfaatan teknologi informasi berbasis internet pada layanan home care keperawatan. Metode yang digunakan adalah literature review sesuai dengan topik pembahasan. Teknologi informasi berbasis internet sangat perlu dikembangkan lebih lanjut dalam home care keperawatan dikarenakan sangat membantu dalam proses peningkatan kesehatan pasien. Dukungan dari pemerintah terkait infrastruktur dapat menjadi peluang bagi dunia keperawatan.
Tuberkulosis paru merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, baik di Indonesia maupun di dunia. Prevalensi secara global mencapai 10 juta kasus pada tahun 2017 dengan 1,3 juta kematian, sedangkan di Indonesia mencapai hingga 1.017.290 kasus. Hal ini menyebabkan TB paru menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Penyebab penyakit ini terus meningkat adalah penularan yang mudah serta faktor individu dan sosial yang rentan. Banyak permasalahan yang ditimbulkan TB paru, terutama permasalahan kesehatan fisik pasien yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Sehingga regimen pengobatan saja tidak cukup dalam penanggulangan penyakit ini, melainkan memerlukan intervensi lain seperti program rehabilitasi paru. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran kesehatan fisik pasien TB paru dengan metode literature review terhadap studi yang relevan, diambil dari artikel terpublikasi dan terindeks internasional Scopus periode tahun 2014-2019 dengan bahasa inggris dan dapat diakses full text, dengan kata kunci status kesehatan fisik TB paru, rehabilitasi TB paru, dan tuberkulosis paru. Analisis dilakukan dengan seleksi artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan peneliti sehingga diperoleh 11 artikel. Analisis menggambarkan bahwa pada pasien TB paru terdapat permasalahan kesehatan fisik yang tidak dapat diabaikan meliputi penurunan berat badan, nyeri dan ketidaknyamanan, kelelahan dan kelemahan fisik, kurang berenergi dan penurunan kemampuan aktivitas sehari-hari, gangguan istirahat dan tidur, dan penurunan kemandirian dalam mobilitasisi. Hasil telaah beberapa studi tersebut dapat digunakan perawat untuk merancang intervensi yang sesuai dengan pendekatan pencegahan primer dan sekunder dengan tujuan akhir adalah meningkatkan status kesehatan pasien. Kata-kata kunci:gangguan kesehatan, kesehatan fisik, penurunan kemandirian, rehabilitasi TB
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.