Pendidikan moral menjadi salah satu elemen penting dalam pendidikan di era digital 4.0. tanpa pendidikan moral yang memadai. Anak-anak akan menjadi korban dari kemajuan teknologi informasi yang semakin cepat dan canggih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, apa peran orang tua dalam pendidikan anak pada masa pandemi covid-19? Selain itu diungkap juga apakah orang tua sudah menjalankan peran tersebut dengan baik atau tidak? Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner tertutup kepada 100 orang tua yang memiliki anak-anak yang menempuh pendidikan sekolah dasar di Kota Malang, Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan selama tiga bulan di awal tahun 2021. Pendidikan moral yang dimaksud di dalam penelitian mencakup enam indikator; seksualitas, solidaritas, kemajemukan, keadilan, kejujuran dan cinta lingkungan. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa orang tua di Kota Malang, Jawa Timur memiliki peran dalam pendidikan moral anak. Selain itu para orang tua juga sudah menjalankan peran dalam pendidikan moral dengan baik.
Kehadiran Gereja sebagai umat Allah adalah tanda dan sarana kehadiran Kristus sendiri di dunia. Gereja bermaksud menyatakan dengan lebih konkrit ajaran dan teladan Kristus bagi dunia terutama bagi keselamatan seluruh umat manusia. Salah satu sifat hakiki dari Gereja adalah apostolik, dengan ciri ini mau ditegaskan adanya kesadaran bahwa Gereja dibangun atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru (Ef. 2:20). Gereja yang dibangun pada zaman para rasul berkembang dengan pesat sampai saat ini. Hal ini terjadi karena mereka bertekun dalam pengajaran para rasul dan persekutuan. Mereka sehati-sejiwa selalu berkumpul untuk berdoa dan memecahkan roti, mereka bersatu dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyan bersama (Kis.2:41-47). Cara hidup jemaat perdana menjadi tonggak untuk kehidupan Gereja selanjutnya sampai saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah umat Katolik di Stasi mengalami penurunan sebesar 579. Hal ini dikarenakan faktor pindah agama 316 orang (54,5%), umat meninggal 137 orang (23,7%), pindah tempat 126 orang (21,8%). Dengan demikian, penurunan jumlah umat terbesar disebabkan karena pindah agama yang dilatarbelakangi oleh perkawinan.
Tulisan ini, menguraikan tentang relasi intersubjektif antara pembina dan anak asuh di wisma Putera Bhakti Luhur Malang. Mengingat manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Dalam hidup bersama tentunya ada relasi yang baik antara satu dengan yang lain. Kadang-kadang juga orang tidak memikirkan bagaimana menghayati nilai kebersamaan dalam berelasi dengan sesama. Dalam kebersamaan dengan anak berkebutuhan khusus, sebagai pembina tentu ada unsur egoisme dan merasa diri lebih tinggi atau lebih berkuasa. Relasi intersubjektif adalah merupakan suatu relasi atau komunikasi yang bermakna dalam arti setiap individu mau membuka diri terhadap yang lain, memberi tempat dalam dirinya bagi yang lain, serta menjadi bagian dari dirinya. Gabriel Marcel berpendapat bahwa relasi intersubjektif merupakan keterbukaan antara subjek yang satu dengan subjek yang lain. Romo Paul Janssen Terkait dengan relasi intersubjektif pembina dengan anak asuh di wisma menerapkan pola asuh melalui hidup serumah, sekamar dan semeja makan dengan mereka, dinamis, sesuai kebutuhan, Pembina harus kompak dan komunikasi efektif serta disiplin. Selain itu dalam hidup bersama dengan anak berkebutuhan khusus tidak menutup kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau muncul perilaku-perilaku menyimpang seperti tindakan kekerasan dan pelecehan. Hal-hal inilah yang perlu dihindari dalam kehidupan bersama anak berkebutuhan khusus.
The term autism comes from the word “ auto” which means “ yourself ” while ” ism ” means “ a stream “if you join it means that an understanding is interested in myself. So, autism is a child who is interested in his world / aloof. The factor that causes autism 8 – 11 % of children with are genetic, but it is also caused by genetics and viruses. Behaviourism is a scientific view of human behaviour. It is orderly behaviour and carefully controlled experiments will reveal the laws that control behaviour. Every individual has the same positive and negative tendencies. The behavioristic theory is a theory that applies the principle of strengthening stimulus and response. This study aims to describe the three less active children participating in behaviour therapy activities at the Halimun Paulus underworld. This study used a quantitative experimental research design. Based on the results of the study with the methods used by pretest and posttest design for 5 subsidiaries of children’s activeness, the following results are obtained: the first subject AF from the pretest got a score of 56,6 and the posttest got a value of 72,2, then an increase of 15,6. And the second subject FG from the pre-test got a value of 52, and the post-test got a value of 65, then it has increased in value by 13. While the third subject of the KF from the pre-test received a value of 53,2, and the test post received a value of 68,2, a 15 increase. So seen from the three subjects which experienced the highest increase in AF 15,6 and second-order KF had an increase of 15, and the third had an increase of 13.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.