Dengan munculnya internet serta alat-alat komunikasi canggih yang menyebabkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, yang dapat juga mempengaruhi gaya hidup seseorang. Pengaruh arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama dikalangan mahasiswa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan dan pekerjaan orang tua dengan gaya hidup mahasiswa SI keperawatan semester IV STIKES Tana Toraja Kabupaten Toraja Utara tahun 2018. Penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pendapatan dan pekerjaan orang tuadan variabel terikat yaitu gaya hidup mahasiswa. Pendekataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekataan kuantitatif dengan rancangan Cros Sectional, dimana variabel bebas atau resiko dan variabel terikat atau variabel akibat diukur dalam waktu yang sama. Penelitian ini menggunakan populasi,sampel dan total sampling yang sama dengan jumlah 70. Hasil penelitian dari 70 responden yang diteliti terdapat kategori tingkat pendapatan rendah sebanyak 50 (71,43%) orang dan tinggi hanya 20 (28,57%) orang, pekerjaan orang tua sebagai PNS sebanyak 4 orang (5,71%), wiraswasta sebanyak 7 orang (10%), petani sebanyak 55 orang (78,58%) dan swasta sebanyak 4 orang (5,71%), gaya hidup sederhana sebanyak 60 orang (85,71%) dan gaya hidup mewah hanya 10 orang (14,29%). Penelitian ini menggunakan analisa data bivariat dengan uji statistic Chi-Square dan diperoleh nilai P=0,08 yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan dan pekerjaan orang tua mahasiswa dengan gaya hidup. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkatpendapatan dan pekerjaan orang tuadengan gaya hidup mahasiswa. Saran dalam penelitian ini adalah dapat memberikan informasi tentang gaya hidup mahasiswa ditinjau dari pendapatan dan pekerjaan orang tua.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal tempat kerja, dan tempat awam. Kebersihan tempat tinggal yang dilakukan dengan cara mengelap perabotan rumah, menyapu, mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dengan kebersihan lingkungan di kelurahan Nanggala Sangpiak Salu kecamatan Nanggala kabupaten Toraja Utara tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 179 responden. Sampel diambil menggunakan teknik Pruposeive Sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi. Pengolahan data menggunakan program Windows SPSS dan data diuji dengan Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi frekuensi responden menurut tingkat pengetahuan responden tentang kebersihan lingkungan didapatkan mayoritas responden dengan pengetahuan tinggi sebanyak 90 KK (50,3%), distribusi frekuensi responden berdasarkan kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan penelitian didapatkan mayoritas responden memiliki kesadaran yang baik sebanyak 103 KK (57,5%), distribusi frekuensi responden berdasarkan kebersihan lingkungan didapatkan mayoritas responden dengan kebersihan lingkungan yang bersih sebanyak 92 KK (51,4%), untuk pengetahuan dengan kebersihan lingkungan diperoleh nilai p=0,001 dan nilai α=0,05, jadi p<α. Sedangkan untuk kesadaran masyarakat dengan kebersihan lingkungan diperoleh nilai p=0,001 dan nilai α=0,05, jadi p<α. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara pengetahuan dan kesadaran masyarakat dengan kebersihan lingkungan di kelurahan Nanggala Sangpiak salu, kecamatan Nanggala, kabupaten Toraja Utara tahun 2019. Disarankan agar masyarakat lebih sering mengikuti pendidikan kesehatan atau penyuluhan tentang kebersihan lingkungan agar menambah pengetahuan tentang kebersihan lingkungan dan cara menjaga kebersihan lingkungan
Perkembangan kepribadian seorang anak dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Pola asuh adalah pola pengasuhan anak yang berlaku dalam keluarga, yaitu bagaimana keluarga membentuk perilaku generasi berikut sesuai dengan norma dan nilai yang baik dan sesuai dengan kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan temperamen anak usia sekolah kelas III di SD Kristen Setia Sa’dan Matallo Kabupaten Toraja Utara tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua anak usia sekolah kelas III di SD Kristen Setia Sa’dan Matallo Kabupaten Toraja Utara tahun 2019, dengan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang. Pengolahan data menggunakan program Windows SPSS dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Data diuji dengan uji Chi-Square dengan taraf kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan temperamen anak usia sekolah kelas III di SD Kristen Setia Sa’dan Matallo Kabupaten Toraja Utara tahun 2019. Hasil penelitian dibuktikan dengan hasil uji statistik motivasi memperoleh nilai p = 0,003 (pola asuh otoriter) , p = 0,003 (pola asuh demokratis), p = 0,008 (pola asuh permisif). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif dengan temperamen anak usia sekolah tahun 2019. Adapun saran dalam penelitian ini adalah disarankan agar orang tua dapat menerapkan pola asuh yang efektif. dimana temperamen anak sangat erat kaitannya dengan pola asuh orang tua.
Stunting atau pendek didefinisikan sebagai kondisi gagal tumbuh pada bayi (0- 11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan) akibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan masa awal lahir, tetapi stunting akan nampak sampai anak berusia 2 tahun. Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan . Masalah kesehatan yang dialami oleh balita di dunia saat ini salah satunya adalah Stunting. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Dengan Pencegahan Stunting di Lembang Rante Kecamatan Nanggala Kabupaten Toraja Utara Tahun 2021 Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 35 responden yaitu ibu yang memiliki baduta usia 12-24. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan pencegahan stunting di Lembang Rante Kecamatan nanggala terdapat nilai p= 0,042. Penelitian pada sikap tidak terdapat adanya hubungan sikap keluarga dengan pencegahan srtunting di Lembang Rante Kecmatan Nanggala Kabupaten Toraja Utara dengan nilai p=0,350. Saran dari penelitian ini agar masyarakat aktif dalam mengikuti program PIS-PK yang dilakukan oleh perawat atau Puskesmas Nanggala/ Posyandu Rante untuk mencegah dan memberikan penatalaksanaan stunting dengan memanfaatkan informasi dari profil kesehatan masyarakat dan di harapkan bagi puskesmas agar dapat menyediakan media berisi informasi mengenai tatalaksana pencegahan stunting di ruang pemeriksaan pada saat posyandu supaya dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang pencegahan stunting memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga sehingga dapat saling mengingatkan satu sama lain.
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi terhadap suatu aspek di lingkungan sekitar dan mendasari seseorang dalam proses pembentukan perilaku sedangkan perilaku adalah respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar dan kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan anatara kesan terhadap hasil atau harapannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui “Hubungan Sikap Dan Perilaku Dosen Dalam Menyampaikan Materi Inggi Ilmu Kesehatan Tan Toraja Tahun 2020”. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 61 responden dan populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester VI dengan tehnik total sampling atau semua mahasiswa semester VI. Penelitian menunjukkan bahwa dari 61 responden yang mengatakan sikap dosen positif sebanyak 30 (49,2%) dan responden yang mengatakan sikap dosen negatif sebanayk 31( 50,8%). Dan responden yang mengatakan perilaku dosen positif sebanyak 38 (62,3%) dan responden yang mengatakan perilaku dosen negatif sebanyak 23(37,7%). Sedangkan tingkat kepuasan mahasiswa puas sebanyak 17 (27,9%) dan mahasiswa yang tidak puas sebanyak 44 (72,1%). Sedangkan berdasarkan uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p value= 0,001 < ᾳ (0.05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap dosen dengan tingkat kepuasan mahasiswa. Sedangkan berdasarkan uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p value= 0,009 < ᾳ (0.05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara perilaku dosen dengan tingkat kepuasan mahasiswa. Kesimpulan responden yang mengatakan sikap dosen negatif sebanyak 31 (50,8%) responden dan responden yang mengatakan perilaku dosen positif sebanyak 38 (62,3%) sedangkan mahasiswa yang merasa tidak puas sebanyak 44 (72,1%).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.