Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat kejadian stunting tertinggi di Asia Tenggara. Salah satu yang masih menjadi kendala dalam pencegahan stunting adalah lambatnya pemantauan tumbuh kembang anak, terutama di wilayah pedesaan. Proses pencatatan pertumbuhan balita di Posyandu membutuhkan waktu yang lama karena masih bersifat manual dan kekurangan tenaga kesehatan. Untuk mengatasi masalah diatas, perlu dibangun sebuah timbangan otomatis yang terintegrasi sistem informasi untuk mencatat pertumbuhan balita dan menentukan status gizi balita. Data yang tersimpan di sistem infromasi tersebut dapat diekspor ke sistem e-PPGBM Kementerian Kesehatan, sehingga operator tidak lagi harus memasukkan data secara manual ke e-PPGBM. Untuk memudahkan bidan,pengukuran berat dan tinggi badan balita menggunakan perangkat IoT, sehingga bidan tidak perlu menulis manual. Proses entri data dari pengukuran oleh bidan ke aplikasi dapat dilakukan tanpa sinyal internet, proses sinkronisasi nantinya dapat dilakukan ketika bidan sudah berada di tempat yang terjangkau sinyal internet. Untuk mempercepat proses pengukuran, pada timbangan telah dilengkapi dengna sensor RFID yang bekerja pada frekuensi 125Khz. Para orang tua hanya perlu menempelkan kartu RFID pada timbangan dan kemudian meletakkan bayi diatas timbangan. Secara otomatis data akan masu ke sistem sesuai identitas balia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa baik perangkat keras maupun aplikasi telah berjalan dengan baik. Untuk akurasi timbangan menunjukkan nilai 99.9% saat menerima beban 19.1 Kg. Akurasi akan meningkat disaat beban yang diberikan lebih ringan.
Abstrak Indonesia termasuk dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di Asia Tenggara. Salah satu yang masih menjadi kendala dalam pencegahan stunting adalah lambatnya pemantauan tumbuh kembang anak, terutama di wilayah pedesaan. Proses pencatatan pertumbuhan balita di Posyandu membutuhkan waktu yang lama karena masih bersifat manual. Pengetahuan masyarakat tentang cara pencegahan Stunting pada balita masih minim. Selain itu, masyarakat kurang proaktif dalam melaporkan kasus stunting.Proses pendeteksian kasus Stunting hanya berdasar pengukuran di Posyandu, belum ada kesadaran warga yang ingin melaporkan kasus Stunting. Untuk mengatasi masalah diatas, perlu dibangun sebuah sistem informasi untuk mencatat pertumbuhan balita dan secara otomatis menentukan status gizi balita. Sistem informasi ini dapat diakses oleh orang tua, operator Puskesmas atau pihak lain yang berkepentingan.Data yang tersimpan di sistem infromasi tersebut dapat diekspor ke sistem e-PPGBM Kementerian Kesehatan, sehingga operator tidak lagi harus memasukkan data secara manual ke e-PPGBM. Untuk memudahkan bidan,pengukuran berat dan tinggi badan balita menggunakan perangkat IoT, sehingga bidan tidak perlu menulis manual. Proses entri data dari pengukuran oleh bidan ke aplikasi dapat dilakukan tanpa sinyal internet, proses sinkronisasi nantinya dapat dilakukan ketika bidan sudah berada di tempat yang terjangkau sinyal internet. Selain itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada warga tentang bahaya Stunting dan cara pencegahannya.
Indonesia termasuk dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di Asia Tenggara. Salah satu yang masih menjadi kendala dalam pencegahan stunting adalah lambatnya pemantauan tumbuh kembang anak, terutama di wilayah pedesaan. Proses pencatatan pertumbuhan balita di Posyandu membutuhkan waktu yang lama karena masih bersifat manual. Pengetahuan masyarakat tentang cara pencegahan Stunting pada balita masih minim. Selain itu, masyarakat kurang proaktif dalam melaporkan kasus stunting.Proses pendeteksian kasus Stunting hanya berdasar pengukuran di Posyandu, belum ada kesadaran warga yang ingin melaporkan kasus Stunting. Untuk mengatasi masalah diatas, perlu dibangun sebuah sistem informasi untuk mencatat pertumbuhan balita dan secara otomatis menentukan status gizi balita. Sistem informasi ini dapat diakses oleh orang tua, operator Puskesmas atau pihak lain yang berkepentingan.Data yang tersimpan di sistem infromasi tersebut dapat diekspor ke sistem e-PPGBM Kementerian Kesehatan, sehingga operator tidak lagi harus memasukkan data secara manual ke e-PPGBM. Untuk memudahkan bidan,pengukuran berat dan tinggi badan balita menggunakan perangkat IoT, sehingga bidan tidak perlu menulis manual. Proses entri data dari pengukuran oleh bidan ke aplikasi dapat dilakukan tanpa sinyal internet, proses sinkronisasi nantinya dapat dilakukan ketika bidan sudah berada di tempat yang terjangkau sinyal internet. Selain itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada warga tentang bahaya Stunting dan cara pencegahannya.
Indonesia termasuk negara dengan angka kejadian tertinggi ketiga di Asia Tenggara. Salah satu kendala dalam pencegahan stunting adalah masih lambatnya pemantauan tumbuh kembang anak terutama di pedesaan. Proses pencatatan tumbuh kembang balita di Posyandu sangat memakan waktu karena masih manual. Pengetahuan masyarakat tentang cara mencegah stunting pada balita masih minim. Selain itu, masyarakat masih kurang aktif dalam melaporkan kasus stunting, proses pendeteksian kasus stunting hanya berdasarkan pengukuran di Posyandu, masyarakat tidak mengetahui laporan kasus keterlambatan perkembangan. Untuk mengatasi permasalahan diatas maka perlu dibangun sebuah sistem informasi untuk mencatat pertumbuhan anak dan secara otomatis menentukan status gizi anak. Orang tua, moderator Puskesmas atau pihak lain yang berkepentingan dapat mengakses sistem informasi ini. Data yang tersimpan di sistem informasi dapat diekspor ke sistem e-PPGBM Kementerian Kesehatan, sehingga operator tidak perlu lagi memasukkan data ke dalam e-PPGBM secara manual. Untuk memudahkan bidan, mengukur tinggi dan berat badan balita menggunakan perangkat IoT, sehingga bidan tidak perlu menuliskannya secara manual. Entry data hasil pengukuran bidan ke dalam aplikasi dapat dilakukan tanpa sinyal internet, sinkronisasi dapat dilakukan setelah bidan berada di tempat yang terdapat sinyal internet. Selain itu, perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya stunting dan cara pencegahannya.
Tambong Village is a regional unit in Banyuwangi Regency, which was currently a priority for the government to develop because it has potential that needs to be explored and developed to improve its citizens' welfare. Likewise, the development of human resources in rural areas should be prioritized so that regional competitiveness increases. One of the things that can trigger increased competitiveness between villages is to utilize information technology to provide information to residents and the broader community about what is in the village (for example, tourist attractions). For this reason, a website page is needed to convey information, and this page can also be used to report activities or other information to increase community enthusiasm to participate in the activities carried out. However, the village website page that has been provided has yet to be filled in with a content management system, so it cannot display information on activities and tourist attractions in Tambong village. It is because the village officials in charge of managing the village website still need more knowledge about the technical management of the information on the website. In addition, village officials also need knowledge and skills so that the information conveyed on the website can be packaged in an informative manner. Based on the needs of Tambong Village officials, this community service activity will train village officials on how to manage the website and use the Google Maps application so that the village website can be continuously updated and maximized to display quality information to the community and become information media to attract tourists to Tambong Village tourist attractions. After undergoing training, village officers were assigned to create website content, and villagers were asked to assess the quality of the content through a survey. The survey consisted of 9 questions and was conducted on 20 village residents. The survey results showed that the quality of the content created by the village officers was already good.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.