Latar Belakang : Pencemaran yang dihasilkan dari limbah peternakan jika dibiarkan tanpa adanya penanganan akan menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat. Selain limbah peternakan, limbah bioetanol (vinasse) juga memiliki dampak yang besar bagi lingkungan karena kadar pH yang relative asam, serta BOD dan COD yang tinggi akan mencemari perairan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar N, P dan K. Metode : Metode untuk membuat pupuk yaitu salah satunya adalah metode fermentasi, metode ini banyak digunakan karena prosesnya yang simpel, mudah dan juga tidak mengeluarkan banyak biaya. Hasil : Pada penelitian ini, dilakukan perbedaan waktu fermentasi dan jumlah komposisi kotoran kambing untuk mengetahui kadar N, P, dan K yang paling efektif pada pupuk yang dibuat.Tahapan penelitian dimulai dari persiapan bahan dimana kotoran kambing dikeringkan terlebih dahulu menggunakan sinar matahari. Dilanjutkan dengan proses fermentasi dengan variasi komposisi kotoran kambing (125, 250, dan 375 gram) dan waktu fermentasi (10, 15, dan 20 hari). Kesimpulan : Hasil percobaan menunjukkan bahwa pupuk yang paling optimum diperoleh pada variasi komposisi kotoran kabimg 375 gram dan waktu fermentasi 20 hari dengan nilai N sebesar 0,17%, nilai P sebesar 0,1%, dan nilai K sebesar 0,88%.
Latar Belakang : Pencemaran yang dihasilkan dari limbah peternakan jika dibiarkan tanpa adanya penanganan akan menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat. Selain limbah peternakan, limbah bioetanol (vinasse) juga memiliki dampak yang besar bagi lingkungan karena kadar pH yang relative asam, serta BOD dan COD yang tinggi akan mencemari perairan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar N, P dan K. Metode : Metode untuk membuat pupuk yaitu salah satunya adalah metode fermentasi, metode ini banyak digunakan karena prosesnya yang simpel, mudah dan juga tidak mengeluarkan banyak biaya. Hasil : Pada penelitian ini, dilakukan perbedaan waktu fermentasi dan jumlah komposisi kotoran kambing untuk mengetahui kadar N, P, dan K yang paling efektif pada pupuk yang dibuat.Tahapan penelitian dimulai dari persiapan bahan dimana kotoran kambing dikeringkan terlebih dahulu menggunakan sinar matahari. Dilanjutkan dengan proses fermentasi dengan variasi komposisi kotoran kambing (125, 250, dan 375 gram) dan waktu fermentasi (10, 15, dan 20 hari). Kesimpulan : Hasil percobaan menunjukkan bahwa pupuk yang paling optimum diperoleh pada variasi komposisi kotoran kabimg 375 gram dan waktu fermentasi 20 hari dengan nilai N sebesar 0,17%, nilai P sebesar 0,1%, dan nilai K sebesar 0,88%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.