Teachers in the state elementary schools and state Islamic elementary schools of the Indonesian province of Aceh have been trained repeatedly over the past several years on a variety of educational reform initiatives. One of the most important of these has been the effort to promote teaching for active learning in Acehnese schools. Research in other countries, and past experience with teacher training efforts in Aceh, suggest that such a transformation in classroom practice will not be easy. In order to investigate whether and how teachers were transferring their training in active learning into actual classroom practice, a team of lecturers from three universities in Banda Aceh conducted an action research project in one state elementary school. We found that teachers’, principals’, and school supervisors’ understanding of teaching for active learning remained extremely tentative months after receiving training in active learning, and their tentative understanding prevented their active experimentation with what they had learned. A brief retraining session focused on arriving at a common understanding of the concept, committed school leadership, and learning from peers appeared to have a significant impact on teachers’ willingness and ability to try to teach for active learning. Key Words: Active Learning, Action Research, Aceh, Elementary Schools
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan hasil belajar dan ketrampilan menulis dengan menggunakan media yang bertuliskan kata dan kalimat. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan yang menjadi subjek adalah siswa sekolah dasar semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Tindakan yang dilaksanakan ada dua siklus. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa diperoleh dengan nilai 61,9 yang terdiri 11siswa tuntas (47,82%) dan 12 siswa (52,18%) tidak tuntas. Untuk siklus II nilai hasil belajar meningkat dengan nilai rata-rata 78,26. siswa yang mencapai ketuntasan pada siklus II berjumlah 21 siswa (91,30) dan yang tidak tuntas berjumlah 2 siswa (8,70%). rata-rata nilai siklus II diatas KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. ketuntasan secara klasikal 80% meningkat dari 47,82% pada siklus I menjadi 91,30%. Dengan demikian melalui pembelajaran menggunakan media dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa di Sekolah Dasar
<p>Salah satu faktor tercapainya suatu tujuan pembelajaran adalah Implementasi disiplin dalam proses pembelajaran. Penelitian ini memaparkan implementasi disiplin dalam proses pembelajaran sebagai upaya guru pada tingkat kelas tinggi. Secara khusus penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui implementasi disiplin dalam proses pembelajaran pada tingkat kelas tinggi di SD Negeri 2 Banda Aceh, (2) hambatan guru dalam implementasi disiplin dalam proses pembelajaran pada tingkat kelas tinggi di SD Negeri 2 Banda Aceh, (3) upaya dilakukan guru dalam meminimalisir hambatan terhadap implementasi disiplin dalam proses pembelajaran pada tingkat kelas tinggi di SD Negeri 2 Banda Aceh Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari guru-guru kelas. Subjek penelitian ini adalah seluruh guru kelas IV, V, dan VI yang berjumlah 9 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Untuk mengolah data menggunakan reduksi data, display data, serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini dikemukakan sebagai berikut. Pertama, implementasi tata tertib pertama kalinya guru memberikan penjelasan, nasehat, atau mencontohkan langsung melalui perilaku disiplin setiap hari. Kedua, hukuman diberikan sudah tegas walaupun dalam bentuk pembinaan-pembinaan saja. Ketiga, Penghargaan diberikan dalam bentuk kata-kata lisan dan benda, sedangkan penghargaan bentuk benda diberikan saat kegiatan tertentu saja. Keempat, konsistensi dari peraturan, hukuman, dan penghargaan yang diterapkan sebagian guru sudah terlihat jelas di kelas. Simpulan penelitian ini adalah implementasi disiplin yang dilakukan sebagian guru kepada siswa melalui kegiatan memberikan nasehat untuk selalu disiplin, memberi contoh langsung. Implementasi unsur disiplin tersebut sudah konsisten dan tetap bagi siswa. kendala yang muncul dalam implementasi disiplin kurangnya komunikasi antar orang tua dan guru sehingga anak menjadi tidak patuh dan taat pada peraturan. pengaruh ajakan teman sejawat untuk melanggar peraturan. Upaya yang dilakukan dalam meminimalisir hambatan tersebut adalah komunikasi harus terjalin dengan baik antar kedua pihak agar membentuk peserta didik yang memiliki nilai kedisiplinan yang baik selama mengikuti proses pembelajaran maupun di lingkungan sekolah. Peran guru sangat berpengaruh untuk mendidik dan membiasakan siswa-siswi agar menjalankan kedisiplinan dalam segala hal.<br />Kata Kunci : Implementasi, Disiplin, Pembelajaran, Meningkatkan, Prestasi</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.