Brain is a vital organ that plays very important roles for the body. One of diseases that attacks the brain is brain tumor. A radiology modality, the CT scan, is very valuable for diagnosis and evaluation the suspected brain tumor. It can be used to evaluate the difference between tumor tissue and others, especially by using contrast agents. This study aimed to identify the CT Scan imaging of patients with intracranial neoplasms. This was a descriptive retrospective study. Data were obtained from the request form sheets and radiographic results of brain CT-Scan in the Department of Radiology Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. Samples were patients that were radiologically diagnosed as primary brain tumor. The results showed that of the 171 data of SOL intracranial patients, 59 patients (34.5%) had been radiologically diagnosed as intracranial neoplasms. There were more females (62.7%) than males (37.3%). The age group, 36-45 years was the largest with 15 patients (25.4%). The area of most lesions was parietal lobe with 16 cases (27.1%). The most frequent diagnosis was meningioma (45.8%). Keywords: intracranial neoplasm, CT scan Abstrak: Otak merupakan organ vital yang berperan sangat penting bagi tubuh. Salah satu penyakit yang banyak menyerang otak ialah tumor otak. Modalitas radiologi yang penting dalam evaluasi pasien yang diduga tumor otak ialah CT-Scan. Dengan menggunakan CT-Scan dapat terlihat perbedaan antara jaringan tumor yang satu dengan yang lain, dan dapat diperjelas dengan penggunaan zat kontras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran CT-Scan penderita neoplasma intrakranial. Jenis penelitian deskriptif retrospektif. Data diambil dari lembaran permintaan dan jawaban CT-Scan otak di Bagian Radiologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Sampel yang diambil ialah pasien dengan gambaran radiologi tumor intrakranial primer. Berdasarkan 171 data pasien SOL intrakranial yang didapat, 59 pasien dengan diagnosis radiologis neoplasma intrakranial; lebih banyak perempuan (62,7%) dibandingkan laki-laki (37,3%). Berdasarkan kelompok umur, didapatkan paling banyak pada kelompok umur 36-45 tahun (25,4%). Lokasi paling banyak ditemukan lesi ialah lobus parietalis (27,1%). Jenis tumor intrakranial terbanyak ialah meningioma (45,8%).Kata kunci: neoplasma intrakranial, computed tomography scan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan penerimaan kekerasan dalam pacaran pada perempuan dewasa muda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan 75 partisipan perempuan dewasa muda di wilayah Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala harga diri dengan reliabilitas sebesar α=0,860 dan skala penerimaan kekerasan dalam pacaran dengan reliabilitas sebesar α=0,527. Hasil uji hipotesis (r(75)=-0,099; ρ=0,399) menunjukkan tidak terdapat hubungan antara harga diri dengan penerimaan kekerasan dalam pacaran pada perempuan dewasa muda dengan korelasi yang sangat lemah dan negatif.
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana asimilasi dan akulturasi budaya punjungan yang ada didalam masyarakat multietnis serta menggambarkan keharmonisan interaksi sosial antara etnis Minang dengan etnis Jawa. Metode kualitatif dalam penelitian ini didukung dengan observasi dan juga wawancara. Data dikumpulkan dengan cara mencatat hasil observasi dan wawancara dari narasumber terkait. Setelah pencatatan data dikelompokkan berdasarkan dengan rumusan masalah lalu dianalisa dengan cara mendeskripsikan dan menginterpretasikan hasil wawancara berdasarkan teori interaksi sosial yang mana berfokus pada interaksi asosiatif mengenai akulturasi dan asimilasi. Hasil pembahasan ditemukan bahwa asimilasi dan akulturasi budaya terbentuk secara positif mampu mempengaruhi masyarakat baik pendatang maupun masyarakat asli dalam berinteraksi sosial. Terjadinya pernikahan antara Jawa Minang menyebabkan budaya penarikan garis keturunan menjadi lebih fleksibel tidak lagi terpaku pada hal matrilinieal ataupun patrilinieal. Sehingga, pada prosesi pernikahannya adat yang dilaksanakan juga menjadi lebih fleksibel terbukti dengan adanya punjungan yang juga dilakukan oleh masyarakat asli. Hal ini menunjukkan bahwa kedatangan para transmigran di bumi minangkabau diterima dengan baik sehingga mampu membaur dengan budaya minang..Diharapkan dengan adanya penelitian ini mampu meminimalisir kasus-kasus konflik antar etnis yang terjadi di desa sasaran tranmigrasi dan menunjukkan bagaimana kebudayaan baru dapat diterima menjadi kebudayaan campuran antar etnis terkait.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.