Animo guru khususn y a Guru SMA/SMK/MA dan SMP/sederajat di Kota Kendari untuk membuat karya tulis sangatlah minim, ini dikarenakan kesulitan guru dalam menulis karya ilmiah. Ini disebabkan karena kesibukan sehari-hari mengajar di luar jam mengajar, serta kendala pemahaman software antara lain SPSS beserta praktik/operasi dan interpretasinya sebagai salah satu software yang banyak digunakan untuk membantu pengolah data mereka. Kesulitan lain dari mereka adalah menentukan metode atau analisis apa yang cocok untuk menyelesaikan problem yang diperoleh di lapangan. Kemampuan analisis dan keterampilan menggunakan software SPSS diharapkan mampu meningkatkan motivasi guru melakukan penelitian. Oleh karena itu, maka Guru Sekolah Menengah perlu pendampingan yang bisa membantu mengarahkan dan mengopersikan pengolahan data mereka. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan adalah membuat MoU antara Universitas Halu Oleo dengan Sekolah Menengah di Kota Kendari, sehingga ada peluang untuk berdiskusi dan berkolaborasi antara Universitas Halu Oleo dan Sekolah Menengah di Kota Kendari. Di sampingitu, Guru Sekolah Menengah di Kota Kendari pada Masa Pandemi Covid-19 ini perlu belajar dan memahami lebih banyak lagi tentang konsep dasar Statistika, pengolahan data, serta interpretasinya. Juga perlu dilakukan pendampingan dantutorial menggunakan SPSS. Hasil program kemitraan masyarakat ini berupa materi petunjuk menggunakan SPSS, pengolahan data dengan SPSS, serta interpretasi dari output SPSS tersebut. Oleh karena itu, diharapkan Guru Sekolah Menengah di Kota Kendari perlu belajar lebih banyak bengan mempelajari buku statistika dan buku penuntun penggunaan SPSS yang banyak dijual di took buku. Dari hasil evaluasi pelaksanaan pelatihan, telihat antusias peserta yang positif, baik dalam bentuk bertanya maupun pada saat praktek.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan open-ended dan siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan konvensional ditinjau dari Pengetahuan Awal Matematika (PAM). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kendari yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pengetahuan awal matematika pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding pada kelas kontrol. Terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan open-ended dengan rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan konvensional ditinjau dari PAM siswa kelas 8 di SMP N 6 Kendari. Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik antara siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan open-ended dengan siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan konvensional ditinjau dari PAM. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan open-ended lebih baik dibanding pada siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan konvensional ditinjau dari PAM tinggi, sedang, dan rendah Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis, Pengetahuan Awal Matematika (PAM), Pendekatan Open-ended, Pendekatan Konvensional. Abstract:This study aims to comThe purpose of the study was to find out the difference of the ability of creative skills of mathematic to students taught under open-ended approach and students taught under conventional approach reviewed from previous knowledge on match (PAM). The population of the study was all of the students in class VIII Junior High School 6 Kendari wich consists of 6 classes. Sample was taken by using the technique of purposive sampling and random sampling. Result of the study showed that the averages score of previous knowledge on the Math in experimental class was higher than in the class of control reviewed from PAM to students in class 8 of Junior High School 6 Kendari. There was a significant difference to the improvement of creative skills on mathematic between students who were taught under open-ended approach and conventional approach reviewed from PAM. The improvements of creative thinking on mathematic to students who were taught under open-ended approach were better than students who were taught under conventional approach reviewed from higher, middle, and lower PAM
AbstrakGender gap was influenced mathematical ability between boys and girls. Stereotypes about women's position lower in mathematics is a contrasting landscape and different from the data and scientific facts. The result of research in 69 countries with gender equality shows that teenage girls tend to have a math test scores higher. In addition, young women also tend to do about the matter of better and more confident in their ability in the field of math. The results of this study also showed that young women have the same ability with young men when they are given an equal education, especially in mathematics.Kesenjangan gender ternyata berpengaruh terhadap kemampuan matematika antara anak laki-laki dan perempuan. Stereotipe mengenai posisi perempuan yang lebih rendah di bidang matematika merupakan pemandangan yang kontras dan berbeda dengan data dan fakta ilmiah. Hasil penelitian di 69 negara dengan kesetaraan gender menunjukkan bahwa remaja putri cenderung mempunyai skor tes matematika yang lebih tinggi. Selain itu, remaja putri juga cenderung mengerjakan soal hitungan dengan lebih baik dan lebih percaya diri dalam kemampuannya di bidang pelajaran matematika. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa remaja putri mempunyai kemampuan yang sama dengan remaja putra saat mereka diberikan pendidikan yang setara khususnya di bidang matematika. 179 Volume IV Nomor 2 Tahun 2009 Perempuan dan Matematika Keywords: kesenjangan gender, matematika, stereotip, data dan fakta ilmiah.Pendahuluan Perbedaan jenis kelamin secara biologis seringkali membuat salah satu pihak diperlakukan tidak adil dalam ruang sosial. Perempuan dengan berbagai aspek-aspek kodratinya selalu diposisikan dalam ruang domestik (kelas dua). Sedangkan laki-laki biasanya lebih diposisikan dalam ruang publik (kelas satu). Pengidentifikasian semacam ini sesungguhnya adalah praktik dari ketidakadilan gender (bukan ketidakadilan seks), seolah-olah perempuan yang mengurus rumah tangga diasumsikan tidak mampu mengurusi persoalan-persoalan di ruang publik yang menyangkut kepentingan orang banyak. Dalam faktanya, bukan tidak mungkin perempuan juga memiliki kemampuan untuk mengaktualisasikan dirinya di ruang publik sebagaimana halnya laki-laki.Hasil penelitian dari Nicole ElseQuest yang dipublikasikan di jurnal Psychological Bulletin, peneliti menganalisis data 493.495 pelajar dari 69 negara. Para pelajar berusia antara 14-16 dan pernah ambil bagian dalam dua studi, the Trends in International Mathematics and Science Study dan the Program for International Student Assessment menunjukkan bahwa remaja putri mempunyai kemampuan matematika yang sama baiknya dengan remaja putra, akan tetapi remaja putri masih kurang percaya diri (PD) dibanding remaja putra dengan kemampuan matematika mereka. Peneliti juga menemukan bahwa di negara-negara dengan kesetaraan gender, remaja putri cenderung mempunyai skor tes matematika yang lebih tinggi. Selain itu, remaja putri juga cenderung mengerjakan soal hitungan dengan lebih baik dan lebih percaya diri dengan kemampuan matematik...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.