Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas. Pengelolaan limbah medis merupakan bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan di rumah sakit untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan dan upaya penanggulangan penyebaran penyakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen pengelolaan limbah medis padat berdasarkan fungsi manajemen (POAC), dan sumber daya yang ada (5 M) di Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani.Penelitian ini termasuk penelitian deksriptif. Objek penelitia ini yaitu karakteristik limbah medis padat, dan sistem pengelolaan limbah medis padat berdasarkan fungsi manajemen serta sumber daya sebagai pendukung. Subjek penelitian ini adalah responden yaitu bagian seksi kesehatan lingkungan yang khusus menangani tentang pengelolaan limbah. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan secara deskriptif yaitu menggambarkan secara obyek yang diteliti.Hasil dari penelitian mengenai Manajemen Pengelolaan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani Tahun 2018 pada karakteristik limbah medis padat termasuk kategori tidak kompleks (jenis limbah medis hanya 5 golongan), pengelolaan limbah medis padat tahap pemilahan sebesar 100% (baik), tahap pewadahan sebesar 100% (baik), tahap pengangkutan sebesar 94,4% (baik), tahap penyimpanan sementara sebesar 90,0% (baik), tahap pengolahan dan pemusnahan sebesar 100% (baik), rata-rata hasil yang didapatkan semua tahap pengelolaan limbah medis padat sebesar 96,88%.Kesimpulannya untuk Manajemen Pengelolaan Limbah Medis Padat di RSI Surabaya Ahmad Yani Tahun 2018 termasuk kategori baik. Saran yang diberikan kepada RSI Surabaya yaitu membuat jadwal pengangkutan yang jelas dengan pihak ketiga, dan memperjelas tanda jalur kotor untuk pengangkutan limbah menuju TPS.Kata Kunci : Limbah Medis Padat, Pengelolaan, Rumah Sakit
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Indonesia is an endemic disease with morbidity level tends to increase from year to year and extends to 400 regencies/cities from 474 regencies/cities in Indonesia. This disease even frequently causes Outbreaks (KLB). One of the dengue controls is chemical control. Chemical control by using insecticides is the most popular form of control in the society because it is easy to implement. Insecticides are most commonly used are lambda cyhalothrin and sipermetrin because it is cheap and readily available. The use of the same insecticide for around 2-20 years and improper dosage can cause mosquitoes to become resistant. This study aimed to test the susceptibility of mosquitoes to Lamdacyhalothrin and cypermethrin. This research was experimental and the study design used "with Pretest-Posttest Control Group". Susceptibility Test used 500 Aedesaegypti mosquito as sample and using 20 tubes with ach tube is filled 25 mosquitoes. 0.05% of Lamdacyhalothrin and 0.05% of cypermethrin were put in 8 tubes while for control was 4 tubes containing plain white paper. Mosquitoes were exposed for 1 hour, then transferred into paper cup containing cotton containing sugar water, then stored for 24 hours. The observation was then carried out and calculating the percentage of dead mosquitoes. The results showed the number of dead mosquitoes with Lamdacyhalothrin was 7%, included in the category of resistance (WHO). The number of dead mosquitoes with cypermethrin was 2.5% which is also in the category of resistance. This susceptibility status categories are taken based on the criteria of the WHO, the mortality <80% means resistant, the mortality of 80-97% are tolerant, and 98% - 100% is susceptible (WHO, 1975) The society is advised to use insecticide in the right dose, limiting the excessive use of insecticides and if necessary, only to use non-chemical control. Keywords : Aedes aegypti, Suceptibility Test, Lamdacyhalothrin, Cypermethrin
Rhodamin B merupakan zat warna tambahan yang dilarang penggunaannya dalam produkpangan.Tujuan penelitian mengetahui kandungan Rhodamin B secara kualitatif saus jajanan yang di jual disekolah dasar serta untuk mengetahui besar tingkat pengetahuan pedagang tentang penggunaanzat pewarna sintetik yang dilarang penggunaannya.Penelitian ini bersifat “Deskriptif” menggambarkan ada tidaknya kandungan Rhodamin B pada sausyang dijual di Sekolah Dasar Negeri. Populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu semua merksaus yang dijual pedagang jajanan di Sekolah Dasar Negeri dan pedagang tetap yang ada di 31Sekolah Dasar Negeri. Analisa data dilakukan secara deskriptif yaitu pemeriksaan organoleptik,pemeriksaan kimia, serta tingkat pengetahuan pedagang saus . Hasil pemeriksaan fisik saus bahwa 2 dari 3 sampel tidak menampakkan ciri yang mengandung Rhodamin B sedangkan 1 sampel menampakkan ciri yang mengandung Rhodamin B. Penilaiantingkat pengetahuan pedagang jajanan bahwa 3 pedagang memiliki pengetahuan “Kurang”dan 28pedagang memiliki pengetahuan “Cukup”. Sebagian besar saus menunjukkan ciri penggunaan Rhodamin B dan produsen yang positifmenggunakan saus mengandung Rhodamin B mempunyai pengetahuan “Cukup”. Masyarakatsebagai pembeli harus teliti dalam membeli jajanan yang menggunakan saus, dan harus telitidalam mengetahui ciri-ciri saus yang mengandung Rhodamin B.
Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016 dari seluruh desa di Kecamatan Temayang, sebanyak 58,4 % belum ODF. Penerapan manajemen pada program ODF yang mereka lakukan diketahui terdapat kendala-kendala diantaranya adalah keterbatasan tenaga kesehatan lingkungan di puskesmas yang merangkap tugas non kesehatan lingkungan, pelaksanaan program yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan yang telah disusun, serta dukungan pemerintah desa masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan program Open Defecation Free (ODF) secara manajerial di Puskesmas Temayang Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada seluruh pelaksana program ODF di Puskesmas Temayang berjumlah 21 responden. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa penerapan fungsi-fungsi manajemen pada pengelolaan program ODF di wilayah kerja Puskesmas Temayang adalah baik dengan prosentase sebesar 78,6%. Beberapa komponen yang belum terlaksana dengan maksimal, diantaranya adalah belum adanya pembagian tugas, tidak sesuainya pelaksanaan kegiatan dengan jadwal, kurangnya tenaga pelaksana, belum adanya kebijakan, pemantauan kegiatan dan sumber daya, koreksi kegiatan, dan pendampingan terhadap masyarakat yang terpicu belum berjalan dengan optimal. Adapun saran yang dapat diberikan meliputi menyusun pembagian tugas masing-masing anggota tim kelompok kerja, SOP untuk petugas pelaksana, jadwal kegiatan secara rinci untuk program ODF, menyusun kebijakan berupa pedoman yang dapat digunakan sebagai acuan, melakukan pendampingan kepada masyarakat melalui kerja sama dengan kader dan petugas desa serta meningkatkan koordinasi lintas sektor dengan desa dan kecamatan.Kata Kunci : Pengelolaan, Open Defecation Free
Orphanages are places of care for children and babies who are handed over due to parents who are experiencing economic difficulties or even without parents. The Permata Hati Child and Infant Care Foundation (YPAB) is one of the orphanages that care for children and babies who need protection and education in the city of Surakarta. During the Covid-19 pandemic, health services for children and infants at YPAB Permata Hati rarely received visits and checks. The purpose of this community service is to help provide health services for children and infants at YPAB Permata Hati Surakarta City in monitoring growth and development as well as nutritional status. The implementation method used is in the form of examining children's growth and development and nutritional status, counseling on Clean and Healthy Behavior, as well as counseling on how to brush their teeth properly. The results of examinations on the nutritional status and development of children and infants at YPAB Permata Hati, Surakarta, found that 30% were underweight and 1 person was suspected of developing Denver II (head circumference including micro). Counseling on Clean and Healthy Behavior and how to brush your teeth was enthusiastically followed by YPAB Permata Hati Surakarta children
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.