Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Gizi merupakan determinan penting tumbuh kembang anak, tetapi gizi saja tidak cukup, rangsangan juga diperlukan untuk pematangan fungsi tubuh. Gizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, tetapi yang perlulebih diperhatikan adalah pada kelompok bayi dan balita. Jumlah kasus gizi buruk di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 sebanyak 224 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan, dan terbanyak ada di wilayah kecamatan Tirto, Wiradesa, Wonokerto, Karangdadap dan Kedungwuni. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian makanan tambahan dan stimulasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita BGM usia 1-2 tahun. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kedungwuni 2 wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan penelitiancohort. Populasi pada penelitian ini adalah balita BGM yang berusia 1-2 tahun di wilayah Puskesmas Kedungwuni 2 KabupatenPekalongan. Sampel yang diambil dalam penelitian sejumlah 14 balita. Analisis bivariat dilakukan dengan paired t test dan uji wilxocon. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada beda yang signifikan antara sebelum dan sesudah program pemberian makanan tambahan dengan pertumbuhan balita BGM usia 1-2 tahun (p=0,0001). Tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian stimulasi dengan perkembangan balita BGM usia 1-2 tahun (p=0,157).
Latar Belakang: peningkatan jumlah pasien covid-19 membuat banyak orang merasa cemas dan takut terutama para perawat. Yoga merupakan salah satu latihan fisik yang dapat meningkatkan hormone positif endorfin dan menekan kecemasan sehingga membuat seseorang menjadi rileks, tenang, damai dan dapat menurunkan kecemasan. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh terapi yoga terhadap kecemasan perawat diera pandemic covid-19 di rumah sait umum budi rahayu pekalongan. Metode: penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen one group pretes-postest menggunakan pengumpulan data kuisoner dari Jawaban responden. Pengambilan sample menggunkan teknik total sampling dengan jumlah responden 60 orang. Hasil: hasil penelitian menunjuhka bahwa nilai P value 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi yoga terhadap kecemasan perawat diera pandemic covid-19 di rumah sakit umum budi rahayu pekalongan. Kesimpulan: terapi yoga dapat menurunkan kecemasan pada perawat. Kata kunci: Yoga, Kecemasan, Pandemic covid-19
Latar Belakang : Prevalensi terjadinya ulkus diabetikum di Indonesia sebesar 15% dan sering kali berakhir dengan kecacatan dan kematian (Waspadji, 2006). Penyembuhan luka sangat dipengaruhi oleh metode perawatan luka. Banyak tehnik perawatan luka.Salah satunya dengan menggunakan air garam.Garam merupakan benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium klorida (NaCl) lebih dari 80 % serta senyawa lainnya seperti Magnesium klorida, Magnesium Sulfat, kalsium klorida dan lain-lain. Garam mempunyai sifat yang mudah menyerap air.Ketika garam dicampur dengan air, terutama air hangat, terbentuklah partikel-partikel dengan muatan listrik yang berbeda: ion natrium yang bermuatan positif dan ion klor yang bermuatan negatif. Ketika larutan garam ini diberikan pada bagian yang luka, ion-ion ini akan mengatur tekanan sel-sel di sekitar luka. Tekanan diatur sedemikian rupa sehingga cairan tidak akan keluar dari dalam sel. Dengan kata lain, luka akan menjadi cepat kering.Di samping mengeringkan luka, air garam juga dapat membunuh bakteri yang menyerang luka (terutama bakteri staphylococcus dan streptococcusTujuan dan desain penelitian: tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rendam air garam terhadap proses penyembuhan luka ulkus diabetikum. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan randomized control group only design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dengan ulkus diabetikum di RS Prima Medika Pemalang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dari populasi. Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah quota sampling. Pada penelitian ini sampel berdasarkan kuota yang telah di tetapkan peneliti yaitu sejumlah 40 responden, 20 responden dilakukan tindakan rendam air garam, dan 20 responden tidak dilakukan rendam air garam sebagai kontrol.Analisa : analisa menggunakan univariat dan bivariate. Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji beda mean independent menggunnakan uji non parametric Mann-Whitney U karena distribusi data tidak normal.Hasil : menunjukkan bahwa rata-rata nilai proses penyembuhan luka pada kelompok intervensi (direndam air garam) adalah 3.70, sedangkan rata-rata nilai proses penyembuhan luka pada kelompok kontrol (tidak direndam air garam) adalah 3.35. Hasil uji statistik didapatkan ada pengaruh perawatan luka rendam air garam terhadap proses penyembuhan luka ulkus diabetikum (p value = 0.029) Kata kunci : Rendam air garam, proses penyumbuhan ulkus diabetikum
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.