Maternal Mortality Rate (MMR) can be a measuring tool to determine the quality of health services both during pregnancy and postpartum. Pregnant women with preeclampsia can cause complications that lead to increased maternal mortality and perinatal mortality. There are several attempts to control high blood pressure. This method can use pharmacological or non pharmacological. The purpose of this study was to determine the effectiveness of warm water foot soak therapy on changes in blood pressure reduction of preeclamptic pregnant women. This type of research is a quantitative study with aresearch quasi-experimentaldesign, with adesign approach pre and post test in the intervention group and the conMtrol group. The sample for each group is 10 people, so that the total number of samples is 20 respondents.Bivariate analysis was performed using the Wilxocon test because the data distribution was not normal and the Mann-Whitney Test to determine the difference before and after the intervention was given.The results of the bivariate analysis showed that there was an effect of giving warm water foot soaking therapy to changes in the decrease in systolic and diastolic blood pressure of preeclamptic pregnant women with a value of p = 0.004 and p = 0.011 and there were differences in changes in the decrease in systolic and diastolic blood pressure between the intervention group and the control group. p = 0.001 and p = 0.007.
Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Indonesia sendiri menempati urutan kelima dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia. Dibutuhkan perhatian dalam mengantisipasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan lansia.Kegiatan posyandu lansia dapat memberikan kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. Namun fenomena di lapangan menunjukan fakta yang berbeda, Posyandu Lansia ternyata hanya ramai pada awal pendirian saja, selanjutnya lansia yang berkunjung mengikuti kegiatan posyandu semakin berkurang. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis determinan yang mempengaruhi keaktifan lanjut usia pada pelaksanaan Posyandu Lansia di wilayah Kota Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh lansia yang terdaftar di posyandu lansia Puskesmas Tirto Kota Pekalongan sejumlah 165 orang. Sistem pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel dilakukan dengan uji Chi Square dan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dilakukan dengan uji regresi logistic menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 5 variabel yang berhubungan dengan keaktifan lansia pada pelaksanaan posyandu lansia, yaitu variable pendidikan (p value 0,002), variable pengetahuan (p value 0,004), variable sikap (p value 0,017), variable dukungan keluarga (p value 0,031), dan variable dukungan kader (p value 0,024). Sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap keaktifan lansia pada kegiatan posyandu lansia yaitu yaitu variabel pendidikan (OR60,570), sikap (OR16,337), dukungan kader (OR9,666), dukungan keluarga(OR5,717) dan variabel pengetahuan(OR2,466). Mengingat sangat pentingnya peran kader dalam pelaksanaan Posyandu lansia sehingga perlu perhatian bagi Puskesmas / Dinas Ksehatan untuk melakukan upaya peningkatan peran kader dalam bentuk penyegaran dan pelatihan bagi para kader lansia yang berkaitan mengenai penanganan pada lansia. Kata Kunci : Determinan, keaktifan, posyandu, lansia
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Gizi merupakan determinan penting tumbuh kembang anak, tetapi gizi saja tidak cukup, rangsangan juga diperlukan untuk pematangan fungsi tubuh. Gizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, tetapi yang perlulebih diperhatikan adalah pada kelompok bayi dan balita. Jumlah kasus gizi buruk di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 sebanyak 224 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan, dan terbanyak ada di wilayah kecamatan Tirto, Wiradesa, Wonokerto, Karangdadap dan Kedungwuni. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian makanan tambahan dan stimulasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita BGM usia 1-2 tahun. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kedungwuni 2 wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan penelitiancohort. Populasi pada penelitian ini adalah balita BGM yang berusia 1-2 tahun di wilayah Puskesmas Kedungwuni 2 KabupatenPekalongan. Sampel yang diambil dalam penelitian sejumlah 14 balita. Analisis bivariat dilakukan dengan paired t test dan uji wilxocon. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada beda yang signifikan antara sebelum dan sesudah program pemberian makanan tambahan dengan pertumbuhan balita BGM usia 1-2 tahun (p=0,0001). Tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian stimulasi dengan perkembangan balita BGM usia 1-2 tahun (p=0,157).
Latar Belakang : Hipertensi dapat menimbulkan masalah keperawatan nyeri kepala akibat ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan penyakit hipertensi dan juga karena kurangnya dukungan keluarga ketika serangan nyeri datang akibat tekanan darah yang tinggi. Penanganan nyeri kepala hipertensi sangat dibutuhkan dan perlu dilakukan secara benar, tepat dan dapat dilakukan dengan cara perawatan non farmakologi yaitu dengan teknik relaksasi nafas dalam dan teknik distraksi (pengalihan nyeri) menggunakan musik.Tujuan : Agar klien dan keluarga mampu melakukan pengelolaan keperawatan nyeri kepala hipertensi dengan teknik relaksasi nafas dalam dan teknik distraksi menggunakan musik dengan benar dan tepat. Metode : Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu mendeskripsikan peristiwa atau fenomena yang ada pada saat ini. Penelitian ini berbentuk studi kasus dengan menggunakan 2 subjek yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan penanganan nyeri kepala hipertensi dengan teknik relaksasi nafas dalam dan teknik distraksi menggunakan musik, pasien merasakan nyeri kepalanya berkurang dari score 4 menjadi 2 dan perlakuan ke 2, nyeri kepala dudah tidak ada rasa nyeri. Selanjutnya diberi pendidikan kesehatan tentang penyakit hipertensi, dan pentingnya dukungan keluarga. Hasilnya didapatkan bahwa keluarga lebih memahami tentang penyakit hipertensi yaitu klien 1; dari nilai 45 menjadi 80 dan klien 2 dari nilai 50 menjadi 85. Hal ini juga berpengaruh pada klien yang mangalami nyeri kepala hipertensi.Simpulan : Berdasarkan hasil dan pembahasan pada pengelolaan keperawatan keluarga pasien dengan nyeri kepala pada hipertensi di Kota Pekalongan didapatkan hasil dapat menurunkan tingkat nyeri dengan tindakan teknik relaksasi nafas dalam dan teknik distraksi menggunakan musik, demikian pula dengan pengetahuan dan dukungan keluarga juga dapat berpengaruh terhadap respon pengetahuan tentang hipertensi, terbukti ada perbedaan antara pasien I dengan pasien II dalam memahami informasi yang diberikan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pendidikan dari ke dua subyek tersebut.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.