The 2013 curriculum is a revision of ideas derived from the previous curriculum where students’ active performance is imposed in study. One of students’ physical activities expected from Indonesian language instruction is speaking or actively involving in class conversation. Therefore, this study aims at describing the structure of teachers and students’ conversation in Indonesian language teaching interaction. This is a descriptive qualitative study. The techniques of data obtaining are recording and taking notes, and the technique of data analysis is heuristic. The result of this study shows the conversation structures in Indonesian language instruction are 1) turn taking occurred when there is a chance to speak. 2) pausing (long and short) occurred since there is no response and when there is hesitation in delivering messages. 3) overlapping occurred since there is a similar utterance or language element produced simultaneously. 4) backchanneling occurred since there are comprehension and acceptance or agreement towards utterances, and 5) adjacency pairs occurred since there are greetings, questions, and requests. Keywords: conversation structure, interaction in teaching
Berdasarkan observasi awal pembelajaran Bahasa Indonesia menunjukkan hasil yang belum maksimal karena belum mengkonkretkan kehidupan sosial budaya peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Guru hanya menggunakan buku teks yang bersifat global sehingga kurang mewakili masalah yang nyata bagi peserta didik di Timor. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik pasif dalam pembelajaran karena tidak ada kesesuaian kehidupan peserta didik dengan materi pelajaran yang terdapat dalam buku tersebut. Dengan demikian, perlu adanya pengembangan buku suplemen teks negosiasi bermuatan kearifan lokal Timor dengan pendekatan Content Language Integrative Learning (CLIL) untuk menutup kesenjangan antara apa yang terjadi dan apa yang diharapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Timor. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan proses pengembangan buku suplemen teks negosiasi bermuatan kearifan lokal Timor dengan pendekatan CLIL dan mendeskripsikan kualitas pengembangan buku suplemen teks negosiasi bermuatan kearifan lokal Timor dengan pendekatan CLIL. Proses pengembangan menggunakan model Four-D yang diadaptasi sesuai kebutuhan menjadi tahap pendefinisisan (define), perancangan (design), dan pengembangan (development). Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan kualitas buku suplemen pada aspek kevalidan berkategori sangat layak, aspek kepraktisan buku suplemen berkategori sangat praktis, dan aspek keefektifan buku suplemen berkategori sangat efektif. Dengan demikian, buku suplemen teks negosiasi yang bermuatan kearifan lokal Timor dengan pendekatan CLIL yang dikembangkan ini berkualitas sehingga dapat digunakan sebagai buku pendamping dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi guru dan peserta didik di Timor.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sikap bahasa generasi muda etnis Sulawesi di Desa Balauring terhadap bahasa Kedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran angket dan wawancara. Teknik angket mengacu pada skala Linkert karena dipandang tepat untuk mengukur sikap, sedangkan teknik wawancara digunakan untuk memperdalam data yang didapat dari penyebaran angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi lima aspek, yaitu (1) melakukan pengkodean terhadap angket yang terkumpul, (2) menghitung dan menganalisis skor pada angket dari keseluruhan responden untuk menentukan sikap bahasa generasi muda etnis Sulawei di Desa Balauring terhadap bahasa Kedang, (3) melalukan tabulasi terhadap data yang diperoleh dari responden di lapangan berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan agar mudah dipahami, (4) menghitung skala perbedaan pada cirri-ciri sikap bahasa generasi muda etnis Sulawei di Desa Balauring terhadap bahasa Kedang dengan rumus Anofa atau uji F, dan (5) menjelaskan sikap bahasa genegerasi muda etnis sulawesi di desa balauring terhadap bahasa kedang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa total pemerolehan skor sikap bahasa generasi muda keturunan etnis Sulawesi terhadap bahasa Kedang adalah 7.667. Skor tersebut masuk dalam rentang nilai 7.560 – 10.079 yang tergolong dalam sikap positif.
Berbagai hasil survei menunjukan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di Indonesia masih rendah. Padahal kemampuan literasi dan numerasi siswa merupakan dua kompetensi yang sangat urgen dan menjadi prioritas perhatian saat ini. Karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mendeskripsikan profil kemampuan literasi dan numerasi siswa sekolah menengah pertama (SMP). Untuk menjawab tujuan penelitian dilakukan penelitian deskriptif kualitatif pada siswa kelas VIII SMP se-Kecmatan Kota Kefamenanu. Partisipan penelitian ini sebanyak 116 siswa kelas VIII dengan perincian 29 siswa dari sekolah A, 22 siswa dari sekolah B, 22 siswa dari sekolah C, 27 siswa dari sekolah D, dan 16 siswa dari sekolah E. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi data yaitu melalui instrumen tes kemampuan literasi dan numerasi, serta wawancara. Teknik analisis data mengadopsi model Miles, Huberman dan Saldana yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil kemampuan literasi dan numerasi siswa SMP se-Kecamatan Kota Kefamenanu berada pada kategori sedang. Temuan dalam penelitian adalah semakin tinggi indikator pengukurannya maka kemampuan literasi dan numerasi siswa semakin rendah, dan sebaliknya semakin rendah indikator pengukurannya maka kemampuan literasi dan numerasi siswa semakin tinggi.
Berdasarkan observasi awal, pelaksanaan gerakan literasi sekolah (GLS) belum melibatkan media teknologi informasi. Padahal, era revolusi industri 4.0 menuntut masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan segala pekembangan, salah satunya melalui penggunaan media digital. Oleh karena itu, tim pengabdi bertujuan melakukan pengabdian pendampingan pemanfaatan infografis dalam kegiatan literasi membaca sebagai jawaban tuntutan zaman tersebut. Pengabdian ini dilaksanakan di SMK Katolik Kefamenanu. Kegiatan ini meliputi tiga tahapan besar yakni 1) memperkenalkan, menjelaskan, dan mempraktikan desain infografis; 2) meminta peserta didik untuk membaca keunggulan objek Indonesia di Wikipedia, dan 3) melaporkan hasil baca melalui desain infografis. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan infografis dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas peserta didik dalam kegiatan literasi membaca. Motivasi dan kreativitas peserta didik dapat diidentifikasi dari tingkat aktivitas peserta didik yang tinggi dan kemampuan berkreasi memilih fitur-fitur menarik dalam templat infografis yang sesuai keinginan peserta didik. Dengan demikian infografis ini dapat direkomendasikan untuk diterapkan dalam literasi membaca sebagai bagian dari GLS.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.