Tarum (Indigofera ) is a plant that has high commodity value. It can produce a naturally blue color because it contains indican glycosides which are oxidized to indigo (alkaloid compounds). Tarum is included in the Fabaceae family, belonging to a leguminous tree species that has purple flower colors, used as a natural blue dye which is the result of extracting its leaves. This plant is easy to cultivate in dry land because it can improve soil fertility and increase the productivity of dry land. The cultivation of tarum plants is still relatively low, especially on dry land, due to the lack of knowledge of the local community about the potential and methods of cultivating tarum. In addition, tarum can be used as animal feed, tarum leaves are used as forage for animal feed because they contain high protein and nutrients for livestock, and are resistant to drought and disease. This socialization was done in the Bilubahan farmer group in Tapenpah Village, Insana District, North Central Timor Regency. The method used is counseling and the provision of educational materials that are easily accessible to the community of farmer groups, to increase knowledge, and skills and improve productivity and welfare of the community on dry land regarding tarum cultivation. The socialization was attended by the group leader and members of the Bilubahan farmer group, totaling 25 people, this activity went well and smoothly, and the result was that the community was interested and willing to do tarum cultivation. Keywords: Socialization, education, Tarum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung (batang+daun) tanaman kenikir terhadap kualitas internal telur ayam ras petelur. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan, Kab. Blitar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan P0 = Pakan basal + 0 % tepung (batang+daun) kenikir, P1= Pakan basal + 0,25 % tepung (batang+daun) kenikir, P2 = Pakan basal + 0,50 % tepung (batang+daun) kenikir, P3= Pakan basal + 0,75 % tepung (batang+daun) kenikir. Parameter yang diamati adalah berat putih telur, proporsi putih telur, berat kuning telur, proporsi kuning telur dan skor warna kuning telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung (batang+daun) tanaman kenikir sebagai feed additive dapat memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap berat putih telur, dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap proporsi putih telur, Berat kuning telur, proporsi kuning telur dan skor warna kuning telur. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung (batang+daun) kenikir sebagai feed additive pada taraf 0,75% berpengaruh terhadap kualitas internasl telur.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kualitas ransum buatan dengan ransum komersial terhadap berat pemotongan, berat karkas dan berat lemak abdominal ayam broiler. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan melakukan pengujian terhadap perbandingan pada perlakuan ransum buatan dan ransum komersial. Variabel yang diukur pada penelitian ini terdiri dari Berat potong (g/ekor); Berat karkas (g/ekor) dan Berat lemak abdominal (g/ekor). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat potong tertinggi ditunjukkan pada perlakuan Ransum komersial 1772,94 g/ekor lebih tinggi dibandingkan ransum buatan 1761,06 g/ekor atau selisih 11,88 g/ekor, Pada berat karkas tertinggi yaitu pada perlakuan ransum komersial 1584,03 gr/ekor lebih tinggi dibandingkan ransum buatan 1573,37 g/ekor atau selisih 10,66 g/ekor, pada berat lemak abdominal tertinggi pada perlakuan ransum komersial 27,37 g/ekor dibandingkan ransum buatan 9,94 g/ekor atau selisih 17,44 g/ekor. Hasil uji t menunjukkan bahwa pada variabel berat potong dan berat karkas menunjukkan tidak berbeda nyata (p>0,05) antara ransum buatan terhadap ransum komersial atau dengan kata lain kedua perlakuan memiliki kualitas yang sama sedangkan pada variabel lemak abdominal menunjukkan perbedaan nyata (p<0,01) hal ini menunjukkan bahwa ransum buatan menghasilkan lemak lebih sedikit dibanding ransum komersial. Dapat dikatakan bahwa kualitas ransum buatan sama baiknya dengan ransum komersial namun lebih baik pada lemak abdominal.©2016 dipublikasikan oleh JAS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana bagian - bagian tanaman kenikir memiliki daya hambat bakteri salmonella sp, escherichia coli dan mengevaluasi senyawa aktif flavonoid, polifenol dan saponin yang berpotensi sebagai feed additive. Penelitian ini telah di lakukan di Laboratorium Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan Laboratorium Metria Medica Batu Malang pada 22 Oktober 2018. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan P0 (Isolat bakteri + Aquades 30 %), P1 (Isolat bakteri + Larutan konsentrasi tepung daun kenikir 30%), P2 (Isolat bakteri + Larutan konsentarsi tepung batang kenikir 30%), P3 (Isolat bakteri + Larutan konsentrasi tepung daun dan batang kenikir 30%). Parameter yang diamati adalah daya hambat tepung bagian-bagian tanaman kenikir terhadap bakteri Salmonella sp, Escherichia coli dan evaluasi senyawa aktif flavonoid, polifenol dan saponin dari tepung tanaman kenikir. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh perbedaan tepung bagian tanaman kenikir terhadap daya hambat bakteri, sangat berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap bakteri Salmonella sp dan Escherichia coli.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.