Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelaksanaan penyaluran dana program keluarga harapan dimulai dari penetapan sasaran peserta hingga kendala yang terjadi dalam pelaksanaannya. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan teknik analisis Miles, Huberman dan Saldana, penelitian ini akan mendeskripsikan tahapan penetapan peserta yang dinyatakan layak miskin dan juga kendala dalam pelaksanaannya. Kemiskinan masih menjadi masalah penting bagi Negara Indonesia sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah dalam rangka kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia harus mengalokasikan banyak pengeluaran untuk program-program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan tersebut. Salah satu program yang telah dilakukan pemerintah Indonesia adalah program keluarga harapan (PKH). PKH merupakan program bersyarat yang sasaran program ini untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan. Desa Kota Rantang merupakan salah satu desa di Indonesia yang mendapatkan bantuan program PKH. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penetapan peserta PKH dilakukan berdasarkan data yang sudah ada di sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun tetap dilakukan pengecekan kebenaran kondisi peserta hingga diverifikasi ulang oleh Kementerian sosial. Sedangkan kendala yang terdapat dalam pelaksanaan yaitu masih sulitnya mengumpulkan semua peserta secara bersama-sama setiap bulan untuk pengecekan dan pembinaan.
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak. Untuk pencegahan telah diupayakan oleh pemerintah Desa Bandar Khalipah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk Kader Pemberdayaan Masyarakat, yaitu membentuk kader posyandu. Faktor yang menyebabkan kinerja kader posyandu dirasakan kurang optimal dan memadai, salah satunya adalah terkait masalah pemahaman tentang gizi balita dan ibu hamil kemudian pelayanan yang benar kepada masyarakat seperti melakukan penimbangan berat badan bayi, pengukuran lingkar kepala, dan panjang bayi yang benar, mencatat kartu menuju sehat (KMS), pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu menyusui. Peningkatan kapasitas kader posyandu merupakan penguatan edukasi kesehatan yang dapat meningkatan pengetahuan kondisi individu, keluarga, dan masyarakat saat memelihara kondisi sehat dan berperan aktif untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Kegiatan pengabdian masyarakat di mulai dari observasi pra kegiatan, beraudiensi dengan mitra, memulai melakukan edukasi sebagai peningkatan kapasitas kader posyandu yang didalamnya ada pemaparan materi dan diskusi, evaluasi dan monitoring. Hasil kegiatan pengabdian ini berupa peningkatan pemahaman tentang gizi balita dan ibu hamil dilihat dari monitoring kegiatan pada tanggal 26 November 2020, kader posyandu mampu menjelaskan pentingnya mengikuti kegiatan posyandu tiap bulannya, guna melihat perkembangan kesehatan balita dan ibu hamil menggunakan pendekatan komunikasi interpersonal, mitra juga sudah mampu untuk menimbang berat dan mengukur lingkar kepala bayi dengan baik. Pengisian KMS pun sudah ditulis dengan tepat, ini menandakan adanya peningkatan kemampuan dan ketrampilan kader posyandu
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.