Abstrak Sekolah Dasar merupakan tempat pembelajaran anak usia 6 hingga 12 tahun. Anak anak lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah terutama SDIT ( sekolah dasar Islam Terpadu ). Sekolah selain sebagai tempat belajar juga bisa menjadi lingkungan yang rawan akan penularan penyakit, jika tidak dikelola dengan baik. Penyakit yang sering terjadi pada anak usia sekolah dasar ialah diare 5 1,64 %, cacingan 47,71 % dan radang tenggorokan 45,98% ( Dinkes, 2016) . Penyakit tersebut sangat berhubungan dengan perilaku hidup sehat , oleh karena itu kesehatan anak sekolah dapat ditingkatkan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ). Siswa merupakan sumber daya manusia di sekolah yang bisa diberdayakan dalam rangka pemeliharan kesehatan siswa di sekolah, maka perlu dilakukan peningkatan kemampuan siswa melalui kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Usaha Kesehatan Sekolah dan hal yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatannya. Kegiatan ini melibatkan siswa kelas 3,4 dan 5 , hal ini ditetapkan karena siswa usia tersebut sudah dapat memahami pengetahuan dengan baik dan sudah bisa mandiri serta mampu bertanggung jawab, sedangkan kelas 6 tidak diambil karena akan menghadapi ujian akhir. Kegiatan penyuluhan di laksanakan pada tanggal 22 September 2019. Kegiatan diikuti oleh 25 siswa dengan 2 orang guru pendamping dari SD Muhammadiyah 4 Samarinda dan 2 orang narasumber dosen dari Universitas Muhammadiyah kalimanan Timur (UMKT). Didapatkan hasil dari kegiatan penyuluhan bahwa siswa sudah memahami tentang UKS dan tanggung jawab sebagai petugas UKS. Kata kunci : Penyuluhan, guru, siswa, UKS
[Bahasa]: Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan tempat pembinaan narapidana atau warga binaan pemasyarakatan di Indonesia. Lapas Narkotika Kelas III Samarinda memiliki jumlah hunian yang melebihi kapasitas, sehingga memungkinkan untuk terjadinya beberapa masalah kesehatan pada penghuni. Gangguan pada lingkungan berpotensi untuk memberikan gangguan kesehatan. Data dari Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementrian Hukum dan HAM menunjukkan terdapat sebanyak 6 kasus HIV, 3 kasus TB, dan 215 masalah kesehatan lain yang terjadi pada warga binaan Lapas Narkotika Kelas III Samarinda. Studi pendahuluan di Lapas Narkotika Kelas III Samarinda menunjukkan bahwa seringkali terjadi keadaan gawat darurat pada warga binaan, seperti pingsan, maupun sesak nafas yang terjadi di saat paramedis tidak berada di tempat. Padatnya hunian dan lingkungan yang kurang sehat menjadi faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan lain seperti penyakit menular. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membentuk kader narapidana sehat yang terlatih untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pengembangan komunitas melalui program penyuluhan dan pelatihan. Subjek sebagai sasaran dalam pengabdian ini adalah 40 orang narapidana sebagai calon kader terpilih. Hasil pengabdian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan kader sesudah diberikan pelatihan. Pengetahuan terkait kebersihan diri (P 0.028) dan kebersihan lingkungan (P 0.044) mengalami peningkatan yang signifikan. Namun demikian, kemampuan kader dalam menolong warga binaan pemasyarakatan dinilai masih rendah sehingga perlu diadakan pengabdian masyarakat lanjutan untuk melatih kemampuan kader. Kegiatan pengabdian masyarakat dinilai efektif untuk membentuk kader narapidana terlatih dalam bidang kesehatan. Kata Kunci: narapidana, kesehatan, lembaga pemasyakarakan (lapas) [English]: Correctional Institution (Lapas) is an inmate or community correctional development place in Indonesia. Narcotic Correctional Institution Class III Samarinda has an over capacity that possibly cause the health problems for its residents. Environmental disturbance has a big potential to cause the health problem. The data from Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Ministry of Law and Human Right, showed that there were 6 HIV cases, 3 Tuberculosis cases, and 215 other health problems on the site. Pre-eliminary study showed that some of emergency condition happened in inmate, such as collapse, asthma when the paramedic is not in the place. High density population and unsanitary environment could be a factor for contagious infectious diseases. This community service program aims to form the trained health inmate cadre to care their self-health and environment. A method used in this activity was forming the cadre and training for the inmate cadre candidates. The number of cadre who has been trained were 40 persons. The result showed that there is an increase in cadre’s knowledge after training. The knowledge about self-health (P 0.028) and health environment (P 0.044) significantly increase after the training program. However, the ability of cadres in helping the other inmate was still low and need further community service to increase the skills. This program was effective to create trained inmate especially for a health sector. Keywords: inmate, health, correctional institution
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.