<span><em>The layout and arrangement of production facilities is one key to productive and efficient working </em><span><em>environment. In planning and setting the layout of the factory, one of the basic principles that should be </em><span><em>considered is the planning of work stations. Every operation must be designed in detail by applying </em><span><em>economic principles in the movement of goods to and from work station. The study was conducted in a </em><span><em>small industry which manufactures natural stone craft in Yogyakarta. Development of work stations </em><span><em>design remains to reduce unnecessary activities such as searching and moving equipment activity. </em><span><em>Economic principles applied in the development of a facility layout. Evaluation of the layout design was </em><span><em>used time study analysis based on the two hand chart before and after improvement of work station </em><span><em>layout. Implementation of improved design showed improvement working time for the process which </em><span><em>increasing efficiency up to 31.51%. Reduction standard time is achieved because the work methods </em><span><em>becomes easier and faster than before.</em></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /></span>
Persaingan industri manufaktur saat ini sangatlah ketat, dimana perusahaan-perusahaan berlomba memberikan yang terbaik untuk konsumen guna merebut pangsa pasar serta mempertahankan keberadaannya. Cara yang dapat ditempuh untuk merebut pangsa pasar adalah dengan cara memprioritaskan kepuasan konsumen sebagai hal yang harus dipenuhi perusahaan. Salah satu parameter kepuasan pelanggan adalah peningkatan kualitas produk. Sehingga dengan skala ekonomi perusahaan yang menuntut efisiensi, perusahaan harus memiliki keunggulan terhadap kualitas produk yang dihasilkan, agar produk mereka dapat bersaing dan memiliki keunggulan yang kompetitif. Pada penelitian yang dilakukan pada produk Pipe Exhaust XE 611 dengan menggunakan metode atau tahapan six sigma atau biasa disebut DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). Dimana alat-alat six sigma tersebut digunakan secara fleksibel berdasarkan sifat datanya yang kualitatif maupun kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian di dapat bahwa nilai sigma produk Pipe Exhaust XE 611 baru mencapai 4.16 sigma, yang menandakan masih terdapat 3820 kejadian defect dalam satu juta kemungkinan. Banyaknya defect sebagian besar di dominasi jenis defect welding jebol/bolong yaitu sebesar 55.12% (199 pcs defect dari 361 pcs total defect). Setelah dilakukan tahapan six sigma DMAIC di dapat peningkatan terhadap nilai sigma menjadi 4.58 sigma dengan DPMO 1021 kejadian defect dalam satu juta kemungkinan. Tingkat defect turun menjadi 35.26% (61 pcs defect dari 173 pcs total defect).
Human errors are inevitable due to the mass customization and complex supply chain, which must be considered in the Material Resource Planning (MRP) explosion calculation and the Supply Chain Procurement (SCP) distribution of sales orders. Such errors lead to SCP problems with the subject company. The research presents the design and implementation of an integrated information system of MRP and SCP. The objective is to solve the issues in the subject company by designing and implementing an Integrated Information System (IIS) framework with an open-source software platform, which utilizes a generic Bill-of-Materials (BoM) explosion algorithm to calculate the MRP of customers’ sales orders. Then, an algorithm is also proposed to calculate SCP distribution to enable the framework in the implementation stage. The research subject is the process business in Indonesia’s local Original Equipment Manufacturer (OEM) for automotive components. The name of the company is concealed to be XYZ Company. The calculation is introduced in the testing phase to illustrate the algorithm’s mechanism. This approach ensures a valid calculation of efficient supply chain processes. The combined approaches in the subjected business process yield satisfactory results. It reduces significant issues to 12.5% for the stated problems. Hence, the design objective is achieved.
Penelitian ini mengambil objek di Perusahaan Kontraktor yang memiliki karyawan sekitar 20 orang dan masih menggunakan sistem manual yang dapat menimbulkan dampak negatif jika masih diterapkan hingga sekarang. Seperti kecurangan-kecurangan yang dapat dilakukan oleh karyawan, mulai dari menitipkan absensi kepada rekan kerja hingga memalsukan jam absensi. Selain itu, dampak negatif lainnya adalah mengharuskan untuk menginput data absensi karyawan satu per satu, terlebih dengan adanya penambahan jumlah karyawan setiap tahunnya yang dapat mengakibatkan human error yang lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang terdiri dari wawancara, kuesioner, observasi, dan studi pustaka. Untuk mengatasi permasalahan, dalam penelitian ini penulis mengembangkan sistem berbasis web dengan modul-modul yang saling terintegrasi sesuai dengan prinsip Enterprise Resource Planning (ERP) dan menggunakan perangkat pendukung Internet of Things (IoT) untuk proses absensi. Dalam membangun sistem ini, penulis menggunakan teknologi pengembangan web seperti Laravel, HTML, CSS, JS, PostgreSQL, dan beberapa perangkat IoT seperti RFID, NodeMCU, breadboard, dan kabel jumper. Modul-modul yang diintegrasikan dalam sistem ini diantaranya modul Human Resource yang berisi data karyawan, jabatan, divisi, dan jumlah gaji masing-masing jabatan karyawan, kemudian modul Absensi yang berisi daftar absensi yang telah dilakukan oleh karyawan, dan modul Finance yang berisi perhitungan secara otomatis total gaji per karyawan. Dari hasil sistem yang telah dikembangkan dapat disimpulkan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik dan terdapat perbedaan yang signifikan dari sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan sistem absensi dan penggajian di Perusahaan Kontraktor. Kata kunci: Absensi, Penggajian, ERP, IoT
Pekerjaan yang dilakukan buruh angkut arang merupakan pekerjaan yang memiliki resiko besar terhadap cedera, terlebih jika pekerjaan dilakukan secara berulang (repetition) dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu penelitian ini diangkat untuk dapat menilai apakah pekerjaan ini masih dalam kategori aman karena hanya berlangsung kurang lebih 2 jam setiap harinya.Tinjauan dilakukan sebanyak 2 kali. Tinjauan awal menggunakan Nordic Body Map Questionare untuk mengetahui keluhan yang dialami pekerja. Tinjauan lanjutan dilakukan dengan menilai postur tubuh menggunakan REBA dan OWAS, serta menilai kelayakan beban dari proses manual material handling dengan menggunakan snook table.Hasil penilaian menunjukkan bahwa postur tubuh dalam pekerjaan buruh angkut arang memiliki resiko dan perlu segera dilakukan perbaikan. Selain itu, beban yang diangkut oleh pekerja juga tergolong melebihi batas maksimum beban yang disarankan. Dari situ muncul solusi untuk mengadakan hand trolley barang. Selain dapat meringankan dalam proses perpindahan, hand trolley barang juga dapat memperbaiki postur pekerja karena tidak perlu menahan beban di kepala maupun leher.Kata Kunci : repetition, postur tubuh, Manual Material Handling, REBA, OWAS, Snook Table
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.