AbstrakInfeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan ketika kuman tumbuh dan berkembang biak di dalam saluran kemih dalam jumlah yang bermakna. Diagnosis ISK ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis bakteriuria dan leukosituria. ISK pasca kateterisasi merupakan penyebab terbesar infeksi nosokomial, dengan sumber kuman bisa dari penyebaran ascending (seperti penggunaan kateter), hematogen maupun limfogen. Antibiotik profilaksis perlu diberikan untuk mencegah infeksi, mengingat tingginya kemungkinan ISK pasca kateterisasi. Flouroquinolon saat ini masih direkomendasikan untuk profilaksis ISK, namun akhir-akhir ini banyak laporan tentang resistensi terhadap golongan ini, terutama ciprofloxacin. Ciprofloxacin adalah golongan fluoroquinolon generasi kedua sedangkan Levofloxacin merupakan generasi ketiga. Di RSUP DR M Djamil, khususnya di SMF Urologi belum ada data mengenai perbandingan keefektifan levofloxacin dan ciprofloxacin ini terhadap profilaksis ISK. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian keefektifan levofloxacin dibandingkan dengan ciprofloxacin dalam menurunkan insiden leukosituria sebagai profilaksis ISK pada pasien yang dipasang kateter Foley. Metode: Subjek diambil dari 30 pasien yang akan dipasang kateter Foley, yang dibagi atas dua kelompok atas 15 pasien. Setelah pemasangan dilakukan urinalisis untuk menentukan kadar leukosit <10/LPB, lalu diberi Levofoloxacin 750 mg dan Ciprofloxacin 750 mg secara oral pada masing-masing kelompok. Tiga hari kemudian dilakukan urinalisis ulang. Hasil Penelitian: Tidak didapatkan perbedaan bermakna dalam kadar lekosit urin antara kedua kelompok baik pada hari pemasangan kateter (p Fisher = 0,159) atau pun tiga hari kemudian (p fisher = 0,097). Penurunan kadar lekosit urin juga tidak bermakna antara kelompok Levofloxacin dan Ciprofloxacin (Chi-square = 1,222; P>5%). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan keefektifan antara Levofloxacin oral 750 mg dengan Ciprofloxacin oral 750 mg dalam menurunkan insiden leukosituria sebagai terapi profilaksis terhadap ISK pada pasien yang dipasang Foley catheter. Kata kunci: Levofloxacin, Ciprofloxacin, Leukosituria. AbstractUrinary tract infection (UTI) occurred when bacteria grow and multiply in the urinary tract in significant quamtities. The diagnosis of UTI is confirmed by clinical manifestations with bacteriuria and leukocyturia. Postcatheterization UTI is the biggest cause of nosocomial infection, with the bacteria spread in ascending (such as the use of catheter), haematogenous or lymphogenous fashions. Prophylactic antibiotic is needed to prevent infection because the probability of post-catheterization UTI is high. Fluoroquinolone is currently recommended for UTI prophylaxis, however, reports about resistance to it is accumulating, especially ciprofloxacin. Ciprofloxacin is the second generation fluoroquinolone, and the later addition is Levofloxacin as the third generation fluoroquinolone. At RSUP Dr. M. Djamil, notably at the Urology section, no data is available regarding the comparison of the effectiveness between the two ge...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.