Prevalensi wasting merupakan masalah yang kompleks, yang menjadi penyebab timbulnya gangguan kesehatan akibat kekurangan gizi, antara lain faktor diet, faktor sosial, faktor kepadatan penduduk, infeksi, kemiskinan, dan faktor lain seperti pendidikan dan pengetahuan. Pada umumnya gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan, pangan yang kurang tersedia, perilaku gizi yang rendah, kebiasaan, dan faktor lainnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eskperimen (quasy experiment) yang  dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Padarincang yang  dilaksanakan sejak  bulan September 2022 – Desember 2022. Jumlah sampel sebanyak 24 responden. Cara pemilihan sampel digunakan pendekatan purposive sampling. Cara analisis data digunakan pendekatan pre dan post test dengan uji statistik adalah paired sample t test (dependen t test). Hasil analisis ditemukan bahwa rata-rata skor pengetahuan pada kondisi pretest adalah 6,25, dan rata-rata skor pada kondisi postest adalah 11,13. Hasil uji statistik menunjukan bahwa konseling efektif  dalam meningkatkan pengetahuan ibu balita wasting dalam menangani balita yang mengalami wasting  (nilai sig.0,000). Puskesmas perlu optimalkan edukasi / pendidikan kesehatan bagi para ibu nifas, ibu yang memiliki bayi kurang dari 2 tahun melalui kegiatan penyuluhan langsung di berbagai media. Keywords: Counseling, Knowledge, Toddlers, Wasting.

Maternal Mortality Rate (MMR) is one of the benchmarks in indicators of increasing public health status. MMR in Indonesia in 2020 was 745 cases or 85.77 per 100,000 KH, an increase compared to 2019 which was 684 cases. Complications can be prevented by doing self-care to increase awareness in maintaining the health of mothers and babies. Increasing the ability of pregnant women needs to be done with assistance, one of which is by cadres in carrying out self-care. This study aims to determine the effect of mentoring pregnant women on behavior in pregnancy care. This type of research is a quasi-experimental, pretest and posttest design with control group design. The number of respondents was 76 pregnant women (38 intervention groups, 38 control groups). The results of this study indicate that there is an effect of mentoring to pregnant women on knowledge (pv=0.001), attitude (pv=0.000), motivation (pv=0.002), and self-efficacy (pv=0.000). The conclusion is that there is a significant effect of mentoring pregnant women on knowledge, attitudes, motivation, and self-efficacy. Keywords: Pregnancy care, Knowledge, Attitude, Motivation, Self Efficacy ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu tolak ukur dalam indikator peningkatan derajat kesehatan masyarakat. AKI di Indonesia pada tahun 2020 adalah sebanyak 745 kasus atau 85,77 per 100.000 KH, mengalami peningkatan dibandinkan tahun 2019 yaitu 684 kasus. Komplikasi dapat dicegah dengan melakukan perawatan diri untuk meningkatkan kesadaran dalam memelihara kesehatan ibu dan bayi. Peningkatan kemampuan ibu hamil perlu dilakukan dengan pendampingan salah satunya oleh kader dalam melakukan perawatan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan ibu hamil terhadap perilaku perawatan kehamilan. Jenis penelitian ini merupakan quasi ekeperimen, rancangan pretest and posttest with control group design. Jumlah responden sebanyak 76 ibu hamil (38 kelompok intervensi, 38 kelompok kontrol). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendampingan kepada ibu hamil terhadap pengetahuan (pv=0.001), sikap (pv=0.000), motivasi (pv=0.002), dan self efficacy (pv=0.000). Kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan pendampingan kepada ibu hamil terhadap pengetahuan, sikap, motivasi, dan self efficacy. Kata Kunci: Perawatan kehamilan, Pengetahuan, Sikap, Motivasi, Self Efficacy