Perkembangan teknologi sistem informasi berkembang cukup pesat sehingga berdampak pada bermunculannya trend dari Revousi Industri 4.0 dan Society 5.0. Perguruan Tinggi merupakan salah satu Lembaga yang berkontribusi dalam kegiatan pendidikan di Indonesia tentunya harus mampu beradaptasi dalam menghadapi beberapa trend yang berkembang tak terkecuali trend Society 5.0. Upaya yang bisa dilakukan adalah memahami peran serta strategi yang perlu dilakukan perguruan tinggi dalam menghadapi era Society 5.0, dengan melakukan studi literatur mengenai Konsep Society 5.0 dan proses analisa data menggunakan metode analisa TOWS diharapan dapat menemukan peran serta strategi yang bisa dijadikan sebagai referensi kebijakan bagi perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0 saat ini dan Society 5.0 kedepannya. Selain itu diperlukan komparasi keterkaitan anatra society 5.0 dengan Revolusi industri 4.0 dan SDGs sebagai data tambahan dalam menyusun peran dan strategi perguruan tinggi.
<em>Perkembangan teknologi komputer berbasis internet sekarang ini telah mengarah pada proses pengaplikasian sistem yang mudah dan hanya membutuhkan sedikit tenaga. Komputasi awan (cloud computing), yaitu gabungan pemanfaatan teknologi komputer dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi internet melalui komputer dengan koneksi internet. Internet memberikan kemudahan dalam bebagai segi pekerjaan, termasuk dalam lingkungan pendidikan. Pada perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak dengan lokasi yang berbeda, tidak jarang sering mengalami kesulitan dalam pengerjaan tugas kelompok dikarenakan domisili yang berjauhan dengan adanya internet mahasiswa dapat saling berkomunikasi meskipun dalam lokasi yang berbeda. Sharing Data dan penyimpanan data merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh mahasiswa dan dosen. Pada era modern ini, salah satu masalah yang sering terjadi adalah kehilangan data yang sangat penting dikarenakan hardware rusak, file terinfeksi virus sehingga file tidak bisa dibuka. Maka dari itu sangat diperlukan layanan cloud computing sebagai media penyimpanan yang dapat memback up seluruh data penting yang terjamin keamanannya dan dapat diupload maupun didownload dari mana saja</em>
AbstrakEvaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam metodologi pengembangan sistem atau aplikasi yang seharusnya dilakukan setelah sistem atau aplikasi yang dibangun digunakan oleh pengguna, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem yaitu dengan melakukan kegiatan audit. Audit dilakukan tidak hanya untuk melakukan evaluasi apakah sistem tersebut sudah sesuai dengan prosedur dan mampu menjaga keamanan informasi, tetapi yang tidak kalah penting yaitu mengevaluasi dampak atau value apa saja yang didapat oleh organisasi dari penggunaan sistem tersebut, apakah perusahaan akan mendapatkan value atau malah mendapatkan kerugian. Penelitian ini berfokus pada hasil dari audit yaitu laporan yang didalamnya memberikan rekomendasi untuk menentukan prioritas audit berdasarkan hasil dari Root cause analysis dengan menggunakan dua tools yaitu Pareto chart dan Fishbone diagram. Setelah menerapkan dua metode tersebut dalam penelitian ini, menurut peneliti gabungan pareto chart dan fishbone diagram lebih tepat diterapkan pada audit berbasis risiko yang mendapati temuan dengan tingkat risiko high atau diatsnya lebih dari lima temuan, sehingga akan memudahkan dalam menetukan prioritas audit yang nantinya bisa dijadikan dasar audit annual planning. Saran dari peneliti untuk penelitian selanjutnya bisa mencoba menggabungkan Pareto Chart dan Relation diagram.Kata kunci: audit sistem, teknologi informasi, Root cause analysis, pareto chart, Fishbone AbstractDetermining System Audit Priority And Information Technology Based On Root Cause Analysis Using Pareto Chart And Fishbone. Evaluation is one of a series of activities in the system or application development methodology that should be carried out after the system or application built is used by the user, one of the activities that can be carried out to evaluate the system is by conducting audit activities. An audit is carried out not only to evaluate whether the system is in accordance with procedures and is able to maintain information security, but what is no less important is to evaluate what impact or value the organization gets from using the system, whether the company will get value or even get a loss. This study focuses on the results of audits, namely reports which provide recommendations for determining audit priorities based on the results of root cause analysis using two tools, namely Pareto charts and Fishbone diagrams. After applying these two methods in this study, according to the combined researchers, the pareto chart and fishbone diagram are more appropriate for risk-based audits that find findings with a high risk level or above more than five findings, so that it will make it easier to determine audit priorities which can later be used as a basis annual planning audits. Suggestions from researchers for further research can try to combine Pareto Charts and Relation diagrams.Keywords: system audit, information technology, Root cause analysis, pareto chart, Fishbone
Assessment of lecturer at university is a form of activity to evaluate the performance of each lecturer. PGRI University of Madiun (UNIPMA) always strives to improve accreditation by improving quality with other universities. Making a decision support system is one way to assist in determining lecturer’s assessment in UNIPMA. This decision support system uses the TOPSIS method and will be developed using the Waterfall model. In this study to solve the problem of educator performance assessment that is UNIPMA lecturer. The assessment process includes qualifications of education, learning, research, and the number of community service activities that have been done. By using the TOPSIS method of counting process and giving the result of lecturer appraisal that has been roughed more efficient and precise. Based on the results of the research using lecturer data sampling of 10 educators obtained the highest value data is 0.75 (Very Good) where the range of decision assessment 1 - 0.65 (Very Good), 0.64 - 0.4 (Good), 0.39 - 0.25 (Enough) and 0.24 - 0 (Bad).
AbstrakKnowledge sharing yang merupakan bagian dari Knowledge Management (KM) banyak diterapkan diberbagai organisasi, termasuk di institusi pendidikan. Di lingkungan pendidikan KM sering disebutdengan Learning Management System atau dikenal sebagai sistem e-learning. Penerapan e-learning diinstitusi pendidikan sering mengalami kegagalan karena penggunannya kurang merasa nyaman dengansistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kenyamanan penggunaan sistem daring yaitumahasiswa di Universitas PGRI Madiun terutama untuk mendukung kelancaran proses knowledgesharing antara dosen dan mahasiswa dengan menerapkan multi platform digital yaitu elma, Whatshaap,Google Classroom dan Zoom dengan menggunakan kuesioner format COLLES. Dari seluruh hasilperhitungan skor evaluasi diketahui skor tertinggi berada pada platform Google classroom (89%), yangdiikuti oleh platform Whats App (80,78%), ZOOM (80,44%) dan ELMA (73,89).Kata kunci : knowledge sharing, colles, mahasiswa, e-learning, digital platform
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.