Pengendalian piranti elekronika yang masih menggunakan cara konvensional yaitu dengan menyalakan dan mematikannya melalui saklar manual, akan membatasi upaya masyarakat untuk melakukan penghematan energi listrik. Karena itu penggunaan system kendali yang terintegrasi dalam bentuk rumah pintar (smart home) akan membuat upaya penghematan energi lebih mudah dilakukan. Tujuan makalah ini adalah untuk membuat sebuah sistem yang menerapkan konsep Internet of Things (IoT) dan sistem kendali jaringan (NCS) untuk aplikasi rumah pintar, dengan mengimplementasikan sebuah perangkat komputer berukuran kecil bernama Raspberry Pi yang digunakan sebagai server dan pengendali kerja sistem. Prinsip kerja dari sistem ini adalah pengendalian piranti elektronika dari jarak jauh pada sebuah bangunan melalui website lokal yang diakses menggunakan jaringan internet lokal melalui Smart phone. Dari hasil pengujian, sistem yang dibangun mampu mengendalikan tujuh peralatan bertegangan AC dan tiga alat elektronik tegangan DC sekaligus dan mampu menampilkan status masing-masing piranti elektronika yang dikendalikan.
Listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam suatu bangsa. Di Indonesia, konsumsi listrik setiap tahun meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Kementrian ESDM, di tahun 2017, Indonesia mengalami kenaikan konsumsi listrik sebesar 1.012 kWh/kapita, naik 5,9 % dari tahun sebelumnya [1]. Kenaikan konsumsi listrik yang tidak diiringi dengan ketersedian sumber energi listrik akan menyebabkan krisis energi listrik. Sumber energi listrik umumnya berasal dari bahan bakar fosil seperti batubara, minyak bumi dan gas alam [2]. Sumber energi listrik dari bahan bakar fosil ini dikenal dengan sumber energi tak terbarukan, artinya apabila energi ini dipakai terus menerus, jumlahnya akan semakin berkurang dan bisa habis. Untuk mengatasi kelangkaan sumber energi fosil, sekarang mulai dikembangkan sumber energi terbarukan. Sumber energi terbarukan dapat berasal dari turbin angin, solar sel, panas bumi, tidal (ombak laut) dan biosel. Dewasa ini pemanfaatan biosel untuk sumber energi listrik adalah menggunakan MFC (Microbial Fuel Cell). MFC menghasilkan energi listrik melalui reaksi redoks dari suatu bahan bakar hidrogen. Salah satu cara untuk menghasilkan hidrogren yaitu dengan memanfaatkan proses fermentasi zat organik oleh mikroba [3]-[6]. Penelitian tentang MFC telah banyak dilakukan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.