Teacher in the learning process is not only required to make up the pattern of student centered learning. Teaching materials are interesting, creative, and innovative needs to be done, so that learning is not monotonous and students can apply a skill that is used when it works or not.Skills in question are life skills for someone tu run his life wherever located.This research carried out in Utama secondary schools with the number of 20 people, precisely at the semester begins March to June 2015. The goal of making teaching materials to facilitate teachers in delivering the curriculum in the classroom where the material does not expect 2013 to be receiving only. Value life skill that is found in teaching materials teacher Utama Junior High School consists of skills: Thinking Skills(8,3%), manage skills (16,7%), related skills ( 25%), care skills (8,3%) gives skills (16,7%), working skills ( 25%).
Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran mengenai hasil belajar siswa berupa isi teks dalam penggunaan media Literasi Graphic Organizer (GO) dan proses pembelajaran guru dalam penerapan media tersebut. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif, lokasi penelitian adalah sekolah di SMPIT Darul Sholihin yang beralamat di Bedahan Sawangan, Depok. Data penelitian berupa representasi hasil belajar siswa berupa tugas proyek dalam membuat teks, selanjutnya mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui terkait dengan materi yang dibelajarkan yaitu pengaturan grafis peta cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya literasi pembelajaran sudah dilakukan di sekolah. Siswa mampu menerapkan media Go peta cerita, ditunjukkan dengan kemampuan siswa yang dapat menjelaskan dalam isi teks seperti: tempat kapan dan di mana cerita terjadi, karakter tentang para tokoh yang terdapat dalam teks cerita, konflik yang muncul atau masalah utama yang dihadapi oleh para tokoh cerita, mengurutkan kejadian tentang apa saja yang dilakukan oleh para tokoh, dan tahapan terakhir yaitu membuat resolusi atau konklusi, artinya siswa memuat apa saja yang dilakukan oleh para tokoh untuk menyelesaikan masalah.
Mempersiapkan siswa agar memiliki sifat, kualitas, dan keterampilan dalam kehidupan yang akan datang dapat dilakukan dengan membangun karakter agar siswa dapat berprestasi baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengembangan model bahan ajar berbasis karakter bagi siswa sekolah dasar, hal ini diperkuat dengan adanya asumsi bahwa pendidikan karakter sebagai gerakan berbasis sekolah dianggap paling cepat berkembang serta dapat membantu mengembangkan nilai pendidikan karakter dalam mengartikulasikan siswa agar menjadi individu atau warga negara yang sukses dan dapat menciptakan masyarakat yang damai. Nilai pendidikan karakter diinternalisasikan ke mata pelajaran muatan lokal yaitu bahasa Using sebagai bahasa daerah di Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan pendekatan kualitatif untuk analisis kebutuhan siswa sebagai pedoman dalam pengembangan model bahan ajar yang akan digunakan. Model bahan ajar berupa aspek keterampilan berbahasa serta nilai pendidikan karakter yang melibatkan beberapa aspek, seperti: pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis kebutuhan siswa terdapat tema-tema bahasa Using yang telah ditentukan untuk setiap pertemuan. Pilihan rancangan model bahan ajar bahasa Using berbasis karakter mengadopsi model Brown, serta model Jolly dan Bolitho yang menitikberatkan pada kurikulum bahasa Using yang digunakan saat ini di sekolah dan keterampilan berbahasa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Using di SDN Model Banyuwangi.
The aim of the study was to determine the stages of the linguistic first language acquisition process which emphasized the aspects of sound and pronunciation in children aged two to four years. Research focuses on phonological analysis of sound and pronunciation in a pragmatic perspective. This type of qualitative research uses a cross sectional approach, namely data collection from the age of two to four years at the same time in order to obtain complete and fast data so that it can describe each individual in the process of acquiring his language. The focus of research is all sounds or sounds that are spoken or produced by the child in a pragmatic view, namely when communicating. Sub focus in research is the sound and pronunciation of children according to the theory of Susan M. Gass and Larry Se, at the initial stage the pronunciation of children is not the same as the pronunciation of adults. Some sounds can be distinguished at first such as: the difference between consonants in [ta] and [da]. Even when children start using words that more or less resemble adult words, at least in a sense, there are different pronunciations, namely deletion of syllables (em..bek→goat), elimination of sound (japah→jerapah→giraffe), and simplification process words (fis→fish). The results showed that there was a relationship between the ability of sound produced by children and pragmatic rules according to their age. In the acquisition of languages and stages of linguistic processes with almost the same age there are also differences between children with each other.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.