Dalam upaya mendapatkan varietas unggul dibutuhkan metode seleksi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode seleksi yang sesuai pada populasi F3. Penelitian dilaksanakan mulai Oktober sampai Desember 2020 di desa Raya Usang Kecamatan Dolok Masagal, kabupaten Simalungun. Penelitian menggunakan Rancangan Augmented. Setiap individu tanaman ditanam dalam baris sesuai metode seleksi (single seed descent, bulk dan pedigree). Tetua ditanam sebanyak tiga ulangan. Jarak tanam yang digunakan 20 x 30 cm. Karakter yang diamati adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah cabang, jumlah polong, bobot biji pertanaman dan bobot 100 biji. Data yang diamati untuk setiap individu tanaman dilakukan untuk mencari ragam genetik, kemajuan genetik harapan (KGH) dan nilai duga heritabilitas arti luas (h2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode seleksi single seed descent (SSD) menghasilkan nilai heritabilitas tinggi untuk karakter jumlah cabang dan bobot 100 biji sedangkan metode seleksi pedigree dan bulk menghasilkan nilai heritabilitas tinggi untuk karakter jumlah polong pertanaman dan bobot 100 biji. Metode seleksi SSD dan pedigree menghasilkan nilai kemajuan genetik harapan tinggi hanya untuk karakter jumlah polong pertanaman, sedangkan metode seleksi bulk menghasilkan nilai kemajuan genetik harapan tinggi untuk karakter jumlah cabang dan jumlah polong pertanaman. Metode seleksi bulk merupakan metode seleksi terbaik pada generasi awal (F3).
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Februari 2020 sampai dengan April 2020, yang dilaksanakan di Jalan Naga Bonar, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, dengan ketinggian tempat ± 400 m dpl. Tujuan penelitian : untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman selada akibat jenis media tanam hidroponik dan konsentrasi nutrisi ab mix serta interaksi kedua perlakuan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor yaitu Faktor pertama: Jenis media tanam hidroponik (M) terdiri dari 3 taraf yaitu: M1= Rockwool, M2= Arang Sekam dan M3 = Cocopeat. Faktor kedua : Konsentrasi nutrisi ab mix (N) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: N1= 400 ppm , N2= 800 ppm , dan N3= 1200 ppm , parameter yang diamati adalah : Tinggi tanaman (cm), Luas daun (cm2), Bobot akar (g), dan Bobot tanaman (g) . Perlakuan jenis media tanam berpengaruh terhadap tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, bobot akar, dan bobot tanaman. Tingkat konsentrasi nutrisi Ab Mix juga berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun, bobot akar, dan bobot tanaman. Interaksi Jenis media tanam dan konsentrasi nutrisi Ab Mix berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun, bobot akar dan bobot tanaman.
Increased Interest in Learning Subject Sanitation, Hygiene and Safety Through Discovery Methods. Sanitation, hygiene and work safety are one of the productive subjects that are very important in supporting the field of culinary expertise. For this reason, the need for more creative methods or methods in delivering each of the basic competencies presented, especially cleaning materials and sanitary materials to increase the interest of these students. From the results of observations in the first and second cycles the results obtained 50% cycle I completeness of students, while the second cycle 94.11% completeness of students. Here an increase of 44.11% students completeness. The use of discovery methods can be carried out continuously to get maximum results.Keywords: interest, sanitation hygiene and safety, discovery methodAbstrak: Peningkatan Minat Belajar Mapel Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja Melalui Metode Discovery. Sanitasi, hygiene dan keselamatan kerja adalah salah satu mata pelajaran produktif yang sangat penting dalam menunjang bidang keahlian tata boga. Untuk itu perlunya metode atau cara yang lebih kreatif dalam penyampaian setiap kompetensi dasar yang disajikan, terutama bahan pembersih dan bahan saniter untuk meningkatkan minat dari siswa tersebut. Dari hasil observasi pada siklus I dan II diperoleh hasil 50 % siklus I ketuntasan siswa, sesangkan siklus II 94.11 % ketuntasan siswa. Disini terjadi peningkatan sebesar 44.11 % ketuntasan siswa.Penggunaan metode discovery bisa dilaksanakan secara berkesinambungan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.Kata Kunci: minat, sanitasi hygiene dan keselamatn kerja , metode discovery
Abstrak Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Mei hingga Juli 2019 di lahan pertanian Jalan Medan KM 6 Kelurahan Pondok Sayur, Kecamatan Siantar Martoba Pematang Siantar dengan ketinggian tempat ± 400 meter dpl.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh waktu penyiangan dan dosis pupuk NPK serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis(Zea mays L. SaccarataStrurt). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu penyiangan dengan 3 taraf yaitu P0= tanpa penyiangan, P1= penyiangan dilakukan saat mau berbunga (5 MST), dan P2= penyiangan bersih selama penelitian. Faktor kedua yaitu pemupukan dengan 3 taraf yaitu N1=43,2 g/plot, N2= 86,4 g/plot, N3= 129,6 g/plot. Parameter yang diamati tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), berat tongkol tanpa kelobot pertanaman sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu penyiangan dan dosis pupuk NPK berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat tongkol tanpa kelobot, tetapi berbeda tidak nyata terhadap panjang tongkol dan diameter tongkol. Perlakuan kombinasi waktu penyiangan dan pupuk NPK berbeda tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Kata kunci: Penyiangan, diameter tongkol, tongkol berkelobot
The aims of the study were to obtain appropriate doses of bioorganic fertilizers (POMI) for the growth and production of several rice varieties and to obtain superior rice varieties that are adaptive to acid soils. The research was conducted in Mariah Bandar Village, Pematang Bandar District. The experimental design used was a Factorial Randomized Block Design (RBD) with two factors and three replications. The first factor was a variety consisting of 3 varieties, namely Inpago 12 Agritan (V1), Galur Nusantara (V2), Inpago Unsoed (V3). The second factor was the dose of bioorganic fertilizer 5 ml, 10 ml and 15 ml/plot with a plot size of 1x 2m. Parameters observed were plant height (cm), number of productive tillers, panicle length (cm), grain weight/clump (g) and grain weight/plot (kg). The results showed that the Inpago Unsoed variety and the Nusantara line were adaptive varieties to acid soils and the application of bioorganic plus fertilizer (Pomi) at a dose of 75 liters/ha or 15 ml/plot
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.