Plastik merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar saat ini, kesulitan dalam pengolahan limbah plastik ini adalah sulitnya plastik untuk diurai. Karena plastik sulit diuraikan namun masih dapat diolah kembali dengan cara dilelehkan dan dijadikan bahan baku untuk digunakan kembali. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini adalah value engineering, mesin peleleh plastik ini dibuat dengan menggunakan proses manufaktur dan menggunakan bahan yang mudah didapat, sehingga harapannya bahwa alat ini akan dapat di modifikasi dan dikembangkan serta digunakan oleh banyak pihak yang membutuhkan. Model yang sedikit membedakan dari kegiatan perancangan sebelumnya ada bentuk mesin yang vertikal dengan menggunakan satu pemanas. Berdasarkan hasil analisis bahwa rangka tuas sesuaikan dengan postur tubuh rata-rata operator sehingga ukuran yang didapatkan adalah 100 cm, lalu rangka pemanas di berikan ruang untuk penempatan pemanas yang sedikit berjarak jika nantinya ada penambahan pemanas.
UKM Batik Jumputan Ishak Palembang merupakan salah satu UKM yang memproduksi batik jumputan. Dimana seluruh aktivitas pada proses pembuatan batik jumputan dilakukan secara manual dengan posisi duduk dan berdiri dalam jangka waktu yang lama. Aktivitas tersebut dapat menimbulkan resiko cedera pada pekerja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat resiko ergonomi pada pekerja batik jumputan dan memberikan rekomendasi ususlan perbaikan dari hasil pengukuran tingkat resiko ergonomi pada pengrajin batik jumputan. Penilaian tingkat resiko ergonomi menggunakan metode Job Strain Index (JSI), dimana pada metode JSI ini menggunakan enam parameter yaitu intensitas penggunaan usaha, durasi pengunaan tenaga, jumlah usaha permenit, posisi tangan, kecepatan kerja, serta durasi aktifitas perhari . Dari hasil penilaian menunjukan bawah tingkat resiko ergonomi berdasarkan metode JSI bahwa terdapat 7 aktivitas kerja berada pada tingkat risiko rendah atau pekerja tersebut aman dengan nilai skor JSI ≤ 3, dan terdapat 2 aktivitas kerja yang berada pada tingkat risiko sedang dengan nilai skor JSI ≤ 7 yaitu aktivitas tersebut berpotensi menimbulkan risiko kerja dimana aktivitas yang masuk kategori risiko sedang adalah proses pengecapan kain dan pencoletan kain. Untuk perbaikan kerja pada proses produksi batik jumputan ini dapat diberikan tambahan fasilitas kerja seperti meja dan kursi yang dalam perancangannya memperhatikan faktor antropometri, sehingga tenaga yang digunakan saat bekerja dapat berkurang dan dapat terhindar dari risiko kecelakaan kerja. Kata Kunci: Resiko Ergonomi, Postur Kerja, Job Strain Index (JSI)
Penggunaan plastik yang terus meningkat berbanding lurus dengan jumlah limbah plastik yang dihasilkan. Salah satu alternatif yang dilakukan adalah dengan me-recycle limbah plastik dengan proses pelelehan biji plastik atau plastik yang telah dicacah. Pada mesin peleleh plastik skala laboratorium, proses pelelehan yang terjadi akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan Faktorial. Tujuan dari percobaan faktorial adalah untuk melihat interaksi antara faktor yang di uji. Adakalanya kedua faktor saling sinergi terhadap respon (positif). Namun adakalanya juga keberadaan suatu faktor justru menghambat kinerja faktor lain (negatif). Pada penelitian ini faktor pertama adalah bahan yaitu jenis plastik yang digunakan (PP, PET, dan HDPE). Faktor kedua adalah temperatur yaitu 300? C, 350? C, 400? C dan faktor ke tiga adalah waktu yang terdiri dari 25, 30 dan 35 menit. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara manual dan dibandingkan juga dengan hasil dari perhitungan minitab, didapatkan bahwa faktor utama bahan, temperatur dan waktu berpengaruh nyata tetapi interaksi antara 3 faktor tersebut berpengaruh tidak nyata.
Industri Batik Jumputan Palembang sebagai salah satu industri yang saat ini proses produksinya masih dilakukan secara manual dengan posisi duduk dan berdiri dalam jangka waktu yang lama. Aktivitas yang dilakukan dengan jangka waktu yang lama dengan postur kerja yang tidak alamiah dapat menimbulkan risiko cedera pada pengrajin. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menilai postur kerja dengan metode loading upper on the body assessment (LUBA) sehingga nantinya dapat diketahui tingkat risiko ergonomi pada pengrajin batik dan memberikan rekomendasi usulan perbaikan dari hasil pengukuran tingkat risiko ergonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah LUBA dimana metode ini untuk melihat nilai ekstrimitas postur tubuh saat bekerja. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa 4 aktivitas berada pada kategori II dengan perlunya penyelidikan lebih lanjut dan perubahan korektif tetapi tidak segera, dan 5 aktivitas berada pada kategori III yaitu memerlukan Tindakan korektif dengan mendesain ulang tempat kerja atau metode kerja dengan segera. Serta untuk usulan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan penambahan meja kerja untuk beberapa aktivitas seperti pembuatan warna, pewarnaan, pencucian serta melipat kain. Dengan penambahan meja kerja ini diharapkan dapat mengurangi risiko cedera serta dapat menciptakan postur kerja yang alamiah dan ergonomi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.