BACKGROUND: Cartilage tear has begun to be treated with stem cells. However, stem cell oxygen level culture has not been evaluated for the best environment to enhance chondrogenesis. AIM: The purpose of this review is to focus on the hypoxic oxygen level of stem cells culture as a treatment for cartilage tear. METHODS: A literature search was systemically conducted on PubMed (MEDLINE), OVID, EMBASE, the Cochrane Library, Scopus, Web of Science, Science Direct, Wiley Online Library, Google Scholar, and bibliography of selected articles with the terms (“culture”) AND (“stem cell” OR “mesenchymal stem cell” OR “MSC”) AND (“hypoxic” OR “hypoxia”) AND (“cartilage” OR “chondro*”) as the main keywords. A total of 438 articles were reviewed. Thirty-six articles were considered relevant for this systematic review. RESULTS: The result of this review supports stimulation effects of hypoxic oxygen level stem cell culture in chondrogenesis process. Most studies used 5% oxygen concentration for culture, both of in vivo and in vitro studies. Due to the heterogeneity nature of the included studies, meta-analysis was unable to be conducted. CONCLUSION: Hypoxia state seems to play an important role in chondrocytes proliferation, differentiation, and matrix production.
ABSTRAK Pendahuluan: Lelaki Suka Lelaki (LSL) dan transgender merupakan sebagian dari kelompok yang beresiko tinggi mendapatkan HIV/AIDS. Meningkatnya morbiditas dan mortalitas kasus HIV/AIDS di Indonesia harus diimbangi dengan upaya pencegahan dan pengenalan dini faktor yang berkontribusi. Pengenalan kepribadian dan status kesehatan mental kelompok resiko tinggi sedini mungkin dapat mencegah timbulnya perjalanan penyakit atau gangguan yang lebih serius seperti depresi dan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian dan status kesehatan mental pada kelompok risiko tinggi HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak I.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kuesioner Woodworth-Eysenck Inventory sebagai alat pengambilan data. Penelitian dilakukan pada bulan November 2020 dengan teknik purposive sampling pada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) komunitas resiko tinggi HIV/AIDS yang bekerjasama dengan Puskesmas Ngemplak I dalam program Voluntary Counselling and Testing (VCT).Hasil: Data yang didapatkan dari 20 responden menunjukkan bahwa 18 responden merupakan LSL dan 2 responden merupakan transgender dari lelaki menjadi perempuan. Data dari tes woodworth didapatkan 25% dari responden cenderung obsessive compulsive, 50% memiliki kecenderungan schizoid, 35% cenderung paranoid, 55% cenderung depresi, 35% cenderung impulsif, 55% cenderung memiliki ketidakstabilan emosi, dan 25% cenderung antisosial. Data dari tes eysenck menunjukkan bahwa 40% dari responden memiliki kecenderungan neurotik atau gangguan kecemasan dan 65% cenderung memiliki kepribadian introvert.Kesimpulan: Mayoritas tipe kepribadian dari komunitas LSL dan transgender adalah kepribadian introvert dan linier dengan kecenderungan depresi. Pengenalan tipe kepribadian dan status kesehatan mental sedini mungkin dapat bermanfaat untuk mencegah adanya perilaku yang beresiko tinggi terhadap suatu penyakit bahkan dapat mencegah terjadinya depresi berat hingga percobaan bunuh diri.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.