Increased knowledge and attitude on students can be done by using interesting, convenient, and simple health promotion method or media such as snake and ladder game. This study is aimed to measure and analyze the effectivenes of snake and ladder game and Triggering stop BABS on elementary school students’ knowledge and attitude. The research method used is true experiment approach to the design of two group pre-test post-test design. The samples were 62 respondents, 31 for triggering group and 31 for snake and ladder game group. The research instrument was questionnaire. Analyzing data used R Commander program. The result indicated that There were significant differences improvement of knowledge and attitude of students before and after snake and ladder game stop BABS (p=0.0001 for knowledge, P=0.0001 for attitude). There were significant differences in knowledge and attitude level of students before and after the triggering (p=0.0001 for knowledge, p=0.0001 for attitude). There were no Effectiveness difference between triggering and snake ladder game (p=0,556) (p=0,226).The result of analysis also indicated that provision health education through both snake and ladder game and Triggering Method have impact to improvement knowledge and attitude of elementary schools students. Snake and ladder game can be used as alternative health education media in school.Keywords: Snack and Ladder Game, Triggering, Knowledge, Attitude

<p>Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi faktor pendorong terjadinya diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyediaan air bersih dan penggunaan jamban dengan kejadian diare pada balita di puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu tahun 2017. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan <em>Cross Sectional</em>. Populasi sebanyak 256 orang ibu yang memiliki balita, dengan sampel sebanyak 72 balita dengan menggunakan teknik <em>Simple</em> <em>random sampling</em>. Pengmpulan data dilakukan dengan wawancara dan lembar observasi. Analisis yang digunakan yaitu distribusi frekuensi dan Uji <em>Chi Square</em>. Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan yang signifikan antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare  pada balita (p value = 0,003), penggunaan jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita (p value =  0,000). Kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita. Institusi kesehatan diharapkan meningkatkan upaya pencegahan penyakit diare dan penyehatan lingkungan dengan promosi kesehatan kepada masyarakat, sedangkan masyarakat diharapkan lebih memperhatikan sanitasi lingkungan baik di dalam rumah maupun di lingkungan sekitar rumah sebagai upaya pencegahan terjadinya diare bagi balita.</p><p> </p><p><strong>Kata Kunci</strong> : Sanitasi Lingkungan, Diare</p>