Persoalan mendasar budidaya tembakau adalah semakin menurunnya produktivitas lahan, disebabkan oleh sistem pertanian monokultur dan intensif penggunaan pupuk anorganik yang berakibat penurunan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair limbah pertanian yaitu daun lamtoro, daun tithonia, kulit umbi singkong dan buah pepaya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tembakau serta membandingkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di lokasi yang sama. Penelitian menggunakan metode eksperimen, Rancangan Acak Lengkap 4 perlakuan, yaitu pemberian POC daun Tithonia, daun lamtoro, kulit umbi singkong dan buah pepaya dengan 10 ulangan. Data diolah menggunakan SPSS versi 26 dan uji lanjut DNMRT taraf 5%. Dari penelitian didapatkan bahwa pengaplikasian POC daun lamtoro menghasilkan tembakau dengan tinggi, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun lebih besar dibanding POC lain. Kesimpulan penelitian adalah limbah pertanian yang difermentasi menjadi pupuk organik cair dapat dimanfaatkan sebagai pupuk karena dapat menghasilkan tembakau dengan tinggi, jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan diameter batang yang tidak berbeda dengan tembakau yang diaplikasikan pupuk anorganik (pupuk buatan).
Abstrak Sembung rambat merupakan tanaman introduksi yang memiliki daya invasi tinggi, sehingga menjadi gulma di pertanaman kangkung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kompetisi antara gulma sembung rambat dengan tanaman kangkung. Menggunakan metode penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap 5x5. Perlakuan yang diberikan adalah (A) Kangkung, (B) Kangkung + 1 Sembung rambat, (C) Kangkung + 2 Sembung rambat, (D) Kangkung + 3 Sembung rambat, (E) Kangkung + 4 Sembung rambat. Bila perlakuan mempengaruhi hasil kangkung, analisis dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil menunjukan keberadaan sembung rambat di pertanaman kangkung darat dapat menurunkan tinggi, jumlah daun, diameter batang dan bobot kering kangkung. Penurunan semakain besar dengan bertambahnya jumlah sembung rambat pada pertanaman akibat terjadinya kompetisi terhadap faktor lingkungan yang sama. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa sembung rambat yang berada di pertanaman kangkung merupakan gulma yang dapat menurunkan hasil panen dan keberadaannya dipertanaman harus dikendalikan.
Komoditi gambir merupakan salah satu komoditi tanaman perkebunan yang masih punya cukup peran dalam perdagangan internasional. Peningkatan produktifitas dan perdagangan luar negeri ini tidak sebanding dengan peningkatan pendapatan petani gambir. Agar produktifitas dapat ditingkatkan maka mutu olahan juga perlu di perbaiki agar tersedia pasar yang akan menampung produk gambir petani.Peningkatan pendapatan petani gambir belum sejalan dengan peningkatan produktivitas dan luas lahan, hal ini berkaitan dengan persoalan pasar yang masih mendominasi dari beberapa persoalan usahatani gambir, sehingga akan menyebabkan berkurangnya minat petani dalam melakukan usahatani gambir. Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan fokus pada keberlanjutanusahatani gambir dalam mendukung komoditi unggulan daerah.Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lima Puluh Kota, karena merupakan sentra komoditi gambir yang ada di Sumatera Barat dengan, menggunakan metode survey. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan mulai Bulan April sampai Agustus 2021. Hasil penelitian mendapatkan bahwa usahatani gambir belum mendapatkan pasar yang baik.Peran kelembagaan pemasaranbelum memberikan konstribusi dalam meningkatkan posisi tawar, petani hanya bisa menjual gambir pada tingkatan pedagang pengumpul.Pemasaran produk gambir hanya tergantung pada pedagang pengumpul (toke) sehingga petani tidak punya nilai tawar dalam menentukan harga.Analisis usahatani gambir ini tetap memberikan kriteria yang layak di lakukan dengan nilai R/C ratio 1,6.ABSTRACK Gambier commodity is one of the plantation crop commodities which still has quite a role in international trade. This increase in productivity and foreign trade is not comparable to the increase in the income of gambier farmers. In order to increase productivity, the quality of processed products also needs to be improved so that there is a market that will accommodate farmers' gambir products. The increase in the income of gambier farmers has not been in line with the increase in productivity and land area, this is related to market issues that still dominate some of the gambier farming problems, so that it will cause a decrease in farmers' interest in gambier farming. Therefore, researchers are interested in conducting research with a focus on the sustainability of gambier farming in supporting regional superior commodities. This research was conducted in Lima Puluh Kota Regency,because it is the center of gambier commodity in West Sumatera by using the survey method. This research was conducted for 4 months from April to August 2021. The results showed that gambier farming has not yet received a good market. The role of marketing institutions has not contributed to improving their bargaining position, farmers can only sell gambier at the level of collectors. Marketing of gambir products only depends on collectors (toke), so that farmers have no bargaining power in determining prices. This gambier farming analysis still provides criteria that are feasible to do with an R/C ratio value of 1.6.Keyword : Gambier, Marketing, institutional, international market, produktivity
Lada merupakan tanaman rempah yang populer di dunia, memiliki prospek pasar yang sangat bagus sehingga komoditi tanaman lada cukup menjanjikan apabila usaha budidayanya dapat dikembangkan. Untuk memperoleh bibit tanaman lada dapat dilakukan perbanyakan tanaman lada secara vegetatif dengan cara setek. Namun perbanyakan tanaman lada dengan cara setek memiliki kendala yang mana akarnya sulit muncul sehingga tingkat keberhasilannya rendah, untuk merangsang terbentuknya akar setek lada dan mempercepat pertumbuhan tanaman maka dapat dilakukan pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) baik sintetik maupun organik. ZPT sintetik memiliki harga relatif mahal sehingga dianjurkan penggunaan ZPT organik seperti air kelapa muda. Penelitian ini menguji beberapa konsentrasi air kelapa muda untuk perendaman setek lada. Konsentrasi tersebut terdiri dari 5 perlakuan yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap. Pertumbuhan setek lada diukur berdasarkan parameter saat munculnya tunas pertama, jumlah tunas, jumlah daun, persentase hidup setek jumlah akar, panjang akar terpanjang dan berat basah akar. Data hasil pengamatan yang diuji dengan analisis sidik ragam menunjukan bahwa perendaman berbagai konsentrasi air kelapa muda berpengaruh tidak nyata pada semua parameter pertumbuhan setek tanaman lada yang diamati. Kata Kunci : air kelapa muda, lada, setek, ZPT
Umbi dan biji merupakan bahan pertanaman yang sering digunakan petani untuk mendapatkan benih bengkuang dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh bahan pertanaman penghasil benih terhadap kualitas benih yang dihasilkan pada tiga aksesi bengkuang (Kuranji, Padang Sidimpuan dan Blitar). Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2018 dengan metoda Deskriptif. Pengamatan dilakukan terhadap 100 sampel dari tiap-tiap aksesi. Parameter yang diamati adalah panjang, lebar dan tebal biji, berat biji saat panen, berat biji saat polong pecah, berat biji kering, berat biji saat berkecambah, daya kecambah, nilai indeks perkecambahan dan uji muncul tanah. Hasil dianalisis dengan pengujian Parametrik, Independent Sample-T Test taraf 5% menggunakan program SPSS Statistik 19. Hasil memperlihatkan bahwa benih yang berasal dari bahan pertanaman umbi dan biji pada bengkuang tidak berbeda ukuran panjang, lebar dan tebal biji, berat saat panen, berat saat polong pecah, berat kering, berat saat berkecambah, nilai indeks perkecambahan dan uji muncul tanah pada ketiga aksesi uji. Perbedaan hanya terlihat pada daya kecambah. Berdasarkan pengujian dan analisis statistik yang telah dilakukan pada beberapa parameter pengamatan dapat diambil kesimpulan bahwa umbi dan biji sama-sama dapat digunakan sebagai bahan pertanaman penghasil benih pada pembudidayaan bengkuang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.