Perkembangan pesawat tanpa awak (UAV/drone) semakin berkembang pesat di era sekarang, bahkan sudah banyak startup drone bermunculan di beberapa wilayah karena memang kehadiran drone dapat membantu tugas manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Pada penelitian ini peneliti mengkaji sebuah wahana terbang UAV jenis pesawat aeromodelling meniru Cessna 172 dengan konfigurasi sayap morphing, tidak ada misi khusus melainkan hanya untuk diterbangkan dan untuk keperluan analisis tertentu dan untuk terbang dengan misi trainer. Karena UAV tersebut cukup ringan yaitu sekitar 2486 gr maka kestabilan dari UAV ini mudah terganggu terutama pada saat terbang rendah maka perlu adanya analisis kestabilan guna mempermudah pilot dalam mengendalikannya, pemodelan pesawat menggunakan perangkat lunak XFLR5 kemudian dilakukan analisis diantaranya analisis kestabilan statik matra longitudinal, lateral, dan directional. Pada kecepatan maksimal yaitu 41,7 m/s didapat kestabilan dalam matra longitudinal yaitu -0,0081, pada matra lateral adalah -0,0004 dan pada matra directional didapat 0,0014. Berdasarkan kriteria kestabilan dapat disimpulkan bahwa UAV meniru Cessna 172 dengan konfigurasi sayap morphing tersebut stabil statik, dan tidak menutup kemungkinan bahwa pesawat tersebut juga stabil dinamik.
Perkembangan UAV/drone di Indonesia sedang berkembang pesat terbukti banyak UAV/drone buatan dalan negeri, karena memang keberadaan drone ini dapat membantu tugas manusia dalam bidang tertentu, maka dari itu peneliti tertarik untuk membuat desain konsep UAV untuk keperluan misi trainer dengan konfigurasi sayap morphing yang akan diperuntukkan untuk pilot pemula sebagai syarat untuk memperoleh sertifikasi pilot drone. Dengan menggunakan perhitungan menggunakan metode Anderson didapatkan luaran perhitungan yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan dan manufaktur konseptual desain pesawat yang akan di dibuat. Didapat estimasi berat awal pesawat UAV meniru Cessna 172 dengan konfigurasi sayap morphing untuk keperluan misi trainer sebesar 5,375433 lb dengan panjang fuselage 5,15304 ft, dan bentang sayap sebesar 5,266345 ft yang diposisikan di atas fuselage, serta ditenagai oleh 1 engine motor brushless sebesar 0,129642 hp.
Pada saat ini UAV (Unmanned Aerial Vehicle) sedang mengalami perkembangan yang begitu pesat di dalam maupun luar negeri, terdapat berbagai macam jenis UAV, namun pada artikel ini penulis membahas UAV untuk misi trainer bagi para pengguna pemula, karena untuk keperluan misi trainer maka analisis kestabilan statik perlu dilakukan agar ketika UAV saat sedang terbang kemudian mendapat gangguan luar berupa angin dan sebagainya, maka UAV tersebut dapat kembali ke posisi kesetimbangan awal setelah gangguan tersebut hilang, sehingga meringankan beban pilot untuk mengandalikan kemudi melalui remote control, pada penelitian ini menggunakan metode reverse engineering yaitu pemodelan ulang UAV meniru Cessna 172 yang sudah ada untuk dimodelkan pada perangkat lunak XFLR5 kemudian dilakukan analisis kestabilan statik, didapatkan hasil grafik sebesar -0,0157 pada matra longitudinal, -0,001 pada matra lateral dan 0,0017 pada matra directional, sedangkan jika dibandingkan dengan menerapkan konsep sayap morphing yaitu jenis sayap yang elastis pada bagian trailing edgenya, diperoleh hasil yang sangat signifikan pada matra longitudinal yaitu sebesar -0,0136 sedangkan pada matra lateral dan directional cenderung saling berhimpit, perbedaan yang sangat signifikan yang terjadi pada matra longitudinal tersebut dipengaruhi berat UAV dengan konsep sayap morphing yang memiliki massa yang lebih berat 422 gram sehingga mempengaruhi posisi center of gravity yang akan bergeser kebelang sebesar 3,4 mm, sehingga sehingga dapat mempengaruhi kestabilan UAV tersebut pada matra longitudinal, dengan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa UAV tanpa menggunakan konsep sayap morphing lebih stabil statik setelah dilakukan analisis pada perangkat lunak Xflr5.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.