As one of the ten leading aquaculture commodities in Indonesia. The high demand for milkfish (Chanos chanos Forsskal) certainly requires a new alternative to fulfill feed ingredients in milkfish cultivation. Currently, the fish meal comes from imports and is quite expensive, despite being the main source of protein for farmed fish. Therefore, an alternative to the fish meal is needed to reduce production costs. One of them is maggot meal which has high availability and high protein. This study aims to examine maggot meal as fish meal substitutes effects on milkfish’s (Chanos chanos Forsskal) growth and survival. This study utilized the experimental method, using a Completely Randomized Design (CRD), and analyzed with ANOVA. The difference in treatment lies in the difference in the percentage of fish and maggot meal as the substitutes, divided into five treatments of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100%. The parameters being observed include absolute weight gain, survival rate, and specific weight growth rate. The results illustrate highest average absolute weight growth was recorded in 0% maggot meal substitution, and the highest daily specific weight growth rate was in the treatment of substitution with 0% maggot meal. The greatest survival rate, there is a substitution of 25% maggot meal. ANOVA results illustrated no significant effect (P<0.05) on the growth of total weight, the growth rate of specific weight, and the milkfish (Chanos chanos Forsskal) survival rate from the maggot meal substitutes
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat subtitusi tepung ikan dengan tepung maggot sebagai sumber protein yang dapat menghasilkan pertumbuhan yang baik pada ikan nila (O. niloticus) serta mampu meningkatkan status kesehatan ikan nila. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 28 hari. Rancangan percobaan yang digunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan dengan iso protein 33% dan iso energi 2.877,8 kkal/kg. Empat perlakuan substitusi tepung maggot terhadap ikan yang berbeda, meliputi perlakuan A (100%:0%), B (75%:25%), C (50%:50%), D (25%:75%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan substitusi tepung maggot dalam pakan tidak memberikan pengaruh terhadap kelulushidupan dan efisiensi pakan pada ikan nila, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik 1,99±0,10; dan untuk jumlah konsumsi pakan 1125,51±1,88. Tidak ada perngaruh terhadap gambaran darah, baik kadar hemoglobin, sel darah merah dan sel darah putih pada ikan nila. Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan bahwa penggunaan tepung maggot sebagai sumber protein dalam formulasi pakan ikan Nila (O. niloticus) dapat disubtitusikan sebesar 75% terhadap tepung ikan.
Ikan baung termasuk ikan dengan nilai ekonomi yang tinggi sehingga usaha pembenihannya masih memiliki potensi untuk dikembangkan. Hingga saat ini, proses pemijahan ikan baung belum bisa dilakukan secara alami sehingga pemijahan ikan baung harus dilakukan dengan bantuan hormon. Hal ini membuat kegiatan pembenihan ikan baung yang dilakukan dengan pemijahan semi alami masih memiliki potensi untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja pembenihan ikan baung melalui pemijahan semi alami dengan mengamati parameter fekunditas, derajat pembuahan telur (fertilization rate), derajat penetasan telur (hatching rate) dan tingkat kelangsungan hidup (survival rate). Data pada penelitian ini didapatkan dengan metode survei melalui kegiatan observasi, wawancara, dokumentasi serta berpartisipasi langsung pada kegiatan pembenihan ikan baung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembenihan ikan baung melalui pemijahan semi alami menunjukkan performa yang cukup baik dilihat dari paramater fekunditas, derajat pembuahan (FR), derajat penetasan (HR) dan tingkat kelangsungan hidup larva. Fekunditas yang dihasilkan pada studi ini yaitu 89.250 butir dengan bobot induk betina 750 gram. Derajat pembuahan (FR) yaitu 90%, derajat penetasan (HR) mencapai 84% dan tingkat kelangsungan hidup larva setelah 14 hari menetas sebesar 76%. Kualitas air selama pembenihan menunjukkan kisaran yang optimal untuk pembenihan ikan baung, dimana suhu air antara 24 – 29°C dan nilai pH berada pada kisaran 5–7.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.