Kurangnya kebutuhan tidur akan berdampak pada menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dalam aktivitas sehari-hari. Dari 12 orang mahasiswa angkatan 2016 hanya 3 orang yang memiliki jam tidur yang cukup, dan 9 orang mempunyai kebiasaan tidur di atas jam 12 malam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi kopi malam hari, aktivitas sampingan dan penggunaan handphone dengan kualitas tidur mahasiswa angkatan 2016 di STIKES Mandala Waluya Kendari. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2016 berjumlah 408 mahasiswa dengan jumlah sampel sebanyak 80 responden dengan teknik Proportional Random Sampling.Analisis menggunakan Uji Chi Square serta uji Koefisien Phi untuk melihat keberatan hubungan. Hasil uji Chi Square menunjukan bahwa ada hubungan antara konsumsi kopi malam hari dan penggunaan handphone dengan kualitas tidur mahasiswa angkatan 2016 di STIKES Mandala Waluya Kendari dengan nilai X2 hitung masing-masing 28,376 dan 7,370 serta nilai phi 0,596 dan 0,304. Tidak ada hubungan antara aktivitas sampingan dengan kualitas tidur mahasiswa di STIKES Mandala Waluya Kendari dengan nilai X2 hitung 1,414. Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur dengan menggunakan variabel lain seperti stress dan penyakit.
Mining activities on a large scale without ignoring the environment and surrounding communities can result in a variety of negative impacts that are felt in the short and long term, including health problems. This study aims to analyze the impact of quarry stone mining on the health of communities around mining in Kec. North Moramo Konawe Selatan District in 2019.This research uses the analytic survey method, with a cross-sectional study. The population in this study is the Head of the Family (KK) Rarowatu Village who lives and lives around the quarry stone quarry area with a radius of 500 meters from the mine with a sample of 39 people. Data analysis was performed using the Chi-Square test with a 5% confidence interval.The results showed that there was a strong relationship between the distance of residence (P-value = 0.00) and a weak relationship between the length of stay (P-value = 0.03) with health complaints experienced by residents.The negative impact of mining activities is very strongly felt by people who live close / <200 M from the mining site. Therefore it is recommended to local governments to give mining location permits far from residential areas.
Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan adalah kepuasan pasien. Selama ini penanganan keluhan masyarakat khususnya pada pelayanan kesehatan di Puskesmas Poasia masih belum maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aspek penanganan keluhan dengan kepuasan pasien rawat Jalan di Puskesmas Poasia Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 540 orang dengan penarikan sampel pengambilan sampel dilakukan secara Simple random sampling dengan menggunakan rumus sugiono dengan jumlah sampel 230 orang. Metode analisis menggunakan uji Statistik yakni uji Chi Square dan uji Phi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan sedang antara aspek penanganan keluhan pasien dari segi empati dan kemudahan dengan kepuasan pasien rawat jalan, ada hubungan lemah antara aspek penanganan keluhan pasien dari segi kecepatan dengan kepuasan pasien rawat jalan,ada hubungan kuat antara aspek penanganan keluhan pasien dari segi kewajaran dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2019. Kepada petugas kesehatan diharapkan agar kiranya dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dalam mengifisienkan waktu dan memberikan waktu yang tepat dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarganya yang menyampaikan keluhan.
Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Benu-Benua Kota Kendari (daerah pesisir) dan Wilayah Kerja Puskesmas Anggaberi Kabupaten Konawe (daerah pegunungan). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan faktor risiko kejadian TB paru BTA Positif di Daerah Pesisir dan Daerah Pegunungan. Jenis penelitian adalah observasional analitik menggunakan studi perbandingan dengan rancangan Cross Sectional Study dari bulan September-Oktober 2019. Populasi penelitian ini adalah 57 kasus, dengan tehnik penarikan sampel secara Random Sampling, jumlah sampel sebanyak 32 kasus di daerah pesisir dan 25 kasus di daerah pegunungan. Metode analisis menggunakan uji Statistik Mann-Whitney Test. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan faktor risiko kebiasaan tidur kejadian TB paru BTA positif di daerah pesisir dan daerah pegunungan dengan p-value= 0,003 < α = 0,005), tidak ada perbedaan faktor risiko kebiasaan membuang dahak dengan p-value = 0,253 > α = 0,005, dan ada perbedaan faktor risiko kebiasaan membuka jendela kejadian TB paru BTA positif di daerah pesisir dan daerah pegunungan dengan nilai p-value = 0,003 < α = 0,005. Saran dalam penelitian ini menjadi bahan masukan bagi pengelola program pencegahan dan penanggulangan penyakit khususnya penyakit TB.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.