In the current study, a novel green chemistry recipe is presented for elite phytosynthesis of magnetite nanoparticles (Fe 3 O 4 NPs), using homemade starch-rich potato extract in water as the reaction medium. In this approach, starch-rich potato extract operates as the reducing agent and a stabilizing layer on newly fabricated Fe 3 O 4 NPs. Furthermore, the crystal structure, morphology, durability, chemical composition, purity, and magnetite properties of Fe 3 O 4 NPs are scrutinized, using XRD, TEM, TGA, FTIR, SEM/EDX, and VSM, respectively. The presence of potato extract functional groups on the surface of the magnetite NPs is confirmed via TGA and FTIR analyses. XRD and TEM probes reveal that the magnetite NPs are face centered cubic (FCC) in a shape with the size of which is about 40 AE 2.2 nm. EDX results demonstrate that the sample contains mainly iron oxide NPs. In addition, VSM measurement confirmed that the powder is superparamagnetic, showing the saturation magnetization value of 28.78 emu/g. UV-Vis color intensity of increased productivity of NPs was shown at 375 nm. Fe 3 O 4 NPs also exhibits fine catalytic activity for the removal of an organic methylene blue contaminant in waste water at room temperature. Finally, a possible mechanism of the as-synthesized magnetite NPs is discussed.

No abstract

The purpose of this paper is to determine the process of resolving agrarian conflicts and the process of inventorying and granting land certificates to farmers. The urgency of this paper can theoretically be an important part in the context of resolving agrarian conflicts that often occur in Indonesia. The method used is the historical method consisting of Heuristics, Criticism, Interpretation and Historiography. Agrarian conflicts in Jenggawah District, Jember Regency occurred in 1969 and 1994-1995. The government is trying to find a solution through the implementation of agrarian reform by providing a policy for solving agrarian problems. Efforts to resolve the Jenggawah land conflict through agrarian reform are marked by a process of preparing for the implementation of an inventory, asset management and access arrangement. Asset management consists of redistribution and legalization of land. Access arrangements are carried out in order to improve the economy, add value and encourage entrepreneurial innovation on the subject of agrarian reform for Jenggawah farmers. Through this research, it can be concluded that agrarian reform can be one of the solutions for resolving land conflicts in Indonesia, especially in Jenggawah.

Konflik agraria yang cukup panjang dan menjadi perhatian banyak pihak terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Konflik antara Petani dengan negara dipicu oleh status tanah perkebunan yang penguasaanya dipegang oleh PT. Perkebunan XXVII. Konflik agraria yang melibatkan ratusan petani terjadi di Kecamatan Jenggawah pada tahun 1979 dan 1994-1995. Masalah tersebut tergolong masalah nasional dengan ciri kekerasan massa yang menyertainya. Untuk mengatasi konflik yang telah berlangsung selama kurang lebih 25 tahun, pihak petani dan pemerintah mencoba mencari resolusi konflik sejak tahun 1998-2001. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Ada empat langkah tahapan yaitu heuristik, kritik, inteprestasi serta historiografi. Tahapan-tahapan dalam penelitian sejarah dilakukan guna mendapatkan gambaran secara detail, kronologis, akurat tentang awal mula terjadinya konflik agraria sampai tercapainya resolusi konflik yang terjadi di Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Resolusi konflik yang digagas oleh petani Jenggawah bertujuan untuk menyamakan persepsi arah dan komitmen perjuangan salah satunya dengan membentuk perwakilan petani. Sedangkan Resolusi konflik yang ditawarkan oleh pemerintah dengan melakukan pelepasan tanah dan kerjasama kemitraan.

Aktivitas gambar sering dilakukan sebelum gambar dipublikasikan. Manipulasi gambar memiliki tujuan seperti mengoreksi latar belakang dan memanipulasi bagian-bagian tertentu. Selain itu bisa juga digunakan untuk hal-hal negatif seperti kriminalitas atau menyindir dan menjatuhkan orang lain serta menyebarkan berita hoax. Gambar dapat diambil dengan kamera yang menghasilkan gambar tetap sesuai dengan keadaan objek. Citra atau citra digital dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Keaslian sebuah citra memiliki peranan penting karena jika citra tersebut telah dimanipulasi dapat mengubah informasi yang disampaikan sebagai bentuk informasi visual. Pengolahan citra digital dapat dengan mudah dibuat dan diedit menggunakan beberapa alat, seperti Adobe Photoshop, GIMP, dan PhotoScape. Dengan adanya outopsi dan opencv makan dari hasil auotopsi menunjukkan beberapa perbedaan dicitra 1 dan dua, untuk mengatahui akurasi hasil autopsi maka, kami melakukan proses diopencv yang mana menghasilkan hasil Ray yang belum diedit itu menunjukkan 250, 240, 238 dan sangat tinggi dan yang sudah diedit menunjukkan 247, 239, 237 dan nilai raynya menurun.