Kondisi fisik yang baik sangat dibutuhkan untuk menunjang mencapai prestasi yang maksimal untuk itu dibutuhkan latihan yag tepat, seperti Bounding Exercise Programme (Bep) Single Leg dan High Intensity Interval Training. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisa perbedaan pengaruh latihan tersebut terhadap peningkatan VO2max. Penelitian ini menggunakan rancangan "randomized group pretest and posttest design". Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreaksi STKIP YAPIS DOMPU angkatan 2021 yang berjumlah 160 orang. Tehnik pengambilan sampling menggunakan random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang, terbagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok Single Leg, High Intensity Interval Training dan yang terakhir yaitu kelompok kontrol. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu, dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan tehnik pengukuran dengan menggunakan alat fitmate Pro untuk mengukur VO2max. Data dianalisis dengan tehnik MANOVA, dengan menggunakan α 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh tabata training terhadap peningkatan kekuatan dengan nilai p=0,000, tabata training terhadap peningkatan kecepatan dengan nilai p=0,000, kemudian pengaruh high intensity interval training terhadap peningkatan kekuatan dengan nilai p=0,000, pengaruh high intensity interval training terhadap peningkatan kecepatan dengan nilai p=0,000. Dari kedua latihan tersebut ternyata high intensity interval training lebih baik di bandingkan tabata training dalam meningkatkan kekuatan dan kecepatan.
The purpose of this study was to determine the conditions and the relationship between body mass index (BMI), physical activity, and physical fitness. Materials and methods. This type of research was a cross-sectional study which was an observational study that analyzes data with predetermined variables and respondents. The number of respondents was 191 elementary school students in Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, East Java, Indonesia. BMI was calculated by dividing weight in kilograms (kg) by height in meters squared (m2), measurement of physical fitness used 20-meter Multi-Stage Fitness Test (MSFT) test, whilst physical activity test used a Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C). The data analysis used the Pearson product-moment model using SPSS version 21.0 with a significance level of 5%. Results. The correlation analysis results in this study indicate that there was a positive correlation between BMI and physical activity (r=0.176; p-value=0.015), BMI and physical fitness (r=0.151; p-value=0.037), and physical activity and physical fitness (r=0.142; p-value=0.049). Conclusions. Based on the study results, it was showed that there was a positive correlation in each variable (body mass index, physical activity, and physical fitness).
Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) menilai dan mengevaluasi dampak Single-Leg Bounding Exercise Program (BEP) terhadap peningkatan performa fisik dalam hal kelincahan, kekuatan, keseimbangan, dan power otot tungkai. Subjek penelitian ini adalah empat puluh atlet bola voli jombang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metodologi eksperimen semu (quasi eksperimen). Pengambilan sampel menggunakan rumus larutan dan teknik purposive sampling. Tes awal dan akhir menggunakan tes dinamometer kaki untuk menetapkan kekuatan otot kaki, tes langkah samping untuk menentukan kelincahan, tes pelat kekuatan untuk menunjukkan kekuatan otot kaki, dan tes balok keseimbangan untuk menentukan keseimbangan. Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa data teratur dan konsisten. Uji beda rerata dilakukan dengan menggunakan uji berpasangan dan uji Manova. Dengan dua prosedur eksperimental, metode untuk meningkatkan kelincahan, kekuatan, keseimbangan, dan kekuatan otot kaki sangat ditingkatkan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa program latihan bounding dapat sangat meningkatkan kelincahan, kekuatan, keseimbangan, dan kekuatan otot tungkai. Namun, di antara kedua aktivitas tersebut, peningkatan secara signifikan lebih besar pada kelompok yang melakukan single-leg bounding.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.