Latar belakang: Akne merupakan suatu penyakit inflamasi kronis pada unit pilosebasea yang ditandai dengan lesi pleomorfik yang terdiri dari komedo, papula, pustula dan nodula. Salah satu faktor yang penting pada patogenesis akne vulgaris adalah stres namun penelitian dalam hal ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara tingkat stres dengan tingkat derajat akne. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dilaksanakan di Poli Kulit Kelamin RSUD DR Moewardi Surakarta (Agustus-November 2019). Kriteria inklusi adalah pasien dengan diagnosis akne vulgaris derajat ringan hingga berat, bersedia mengikuti penelitian dan menandatangani lembar persetujuan medis. Kriteria eksklusi berupa riwayat kebiasaan merokok, menggunakan kontrasepsi hormonal, mengkonsumsi kortikosteroid dalam jangka waktu panjang, memiliki komorbid, serta menggunakan terapi akne (topikal dan sistemik) dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Tingkat stres dihitung dengan Depression anxiety stress scale (DASS-42) sedangkan derajat keparahan akne dievaluasi dengan Global acne grading system (GAGS). Korelasi dianalisis dengan Tes korelasi Spearmandan p<0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil: 58 pasien dengan akne vulgaris, skor GAGS untuk penilaian derajat keparahan akne dengan tingkat ringan, sedang, dan berat sebanyak37, 18 dan 2 pasien, skor DASS menunjukkan tingkat normal, ringan, sedang dan berat pada 47, 7, 3 dan 0 pasien. Tes Spearman Correlation(p=0,81) dengan koefisien korelasi (r=0,32). Kesimpulan: Pada penelitian didapatkan adanya hubungan yang lemah antara tingkat stres dengan derajat keparahan aknemeskipun tidak signifikan secara statistik. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti jumlah subjek penelitian yang kecil dan karakteristik subjekpenelitian yang heterogen, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.
The most influen al factor in the poor healing of chronic ulcers is replica ve senescence of fibroblasts that are unresponsive to TGF-β1 s mula on. Cellular replica ve senescence can be induced by cul va ng normal human dermal fibroblasts (HDFs) in a serum-starved medium. In addi on, increasing microenviroment mechanical forces by hyaluronic acid can ameliorate the TGF-β1 signaling of these senescent cells. One of natural resources of hyaluronic acid is bovine vitreous gel. In order to evaluate the effect of bovine-vitreous gel on replica ve senescence of fibroblasts, we used various levels of bovine vitreous gel diluted in Dulbecco's modified Eagle's medium to s mulate cellular ac vi es of serum-starved HDFs. Those cellular ac vi es were compared to the control media, standardized hyaluronic acid, and to normal HDFs. Our results show that replica ve senescence of HDFs treated with 50% bovine vitreous gel exhibited a significantly higher prolifera on index, migra on rate, and collagen deposi on than those cultured in control media, and they displayed an equal level of cellular ac vity with the HDFs exposed only to standardized hyaluronic acid. We concluded that bovine vitreous gel can be used to s mulate replica ve senescence of HDFs and therefore a poten al candidate material to s mulate healing of chronic ulcers.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.