Mata Kuliah bahaa Inggris di perguruan tinggi umum (nonEnglish majors) di Indonesia pada umumnya adalah sebagai bagian dari mata kuliah pengembangan kepribadian. (MPK). Kelompok mata kuliah tersebut termasuk dalam kurikulum institusional yang isinya disesuaikan menurut ciri khas perguruan tinggi (PT) yang bersangkutan dengan mengacu kepada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Nomor: 232/U/2000. Karena kurikulumnya disusun secara institusional, maka kurikulum dan silabus mata kuliah tersebut ditengarai tidak selalu mencerminkan ciri khas PT bersangkutan. Ciri khas dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris ini hendaknya menerapkan bahasa Inggris untuk tujuan khusus (English for Specific Purposes yang disingkat ESP) dengan pendekatan CBT yang mengintegrasikan bahasa Inggris untuk akademik (English for Academic Purposes yang disingkat EAP) dan bahasa Inggris untuk pekerjaan atau profesi (English for Occupation yang disingkat EOP). Metode penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif terhadap data yang diperoleh dengan mengidentifikasi dan mengobservasi kurikulum dan silabus mata kuliah bahasa Inggris yang telah diterapkan sejak tahun 2007 pada delapan PT yang diperoleh secara acakbaik negeri maupun swasta serta jenis PT. Dari sejumlah silabus tersebut, dua diantaranya dilakukan survei langsung karena lokasinya terletak di daerah yang sama dengan PT penulis yang dikatagorikan sebagai data primer. Sedangkan lainnya diperoleh melalui penelusuran internet (online) yang dikatagorikan sebagai data sekunder. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa materi pembelajaran termasuk dalam tiga katagori, yakni; (1) English for General Purposes (data: PT-1, PT-2, dan PT-7), (2) English Grammar (data: PT-3, PT-4, dan PT-6), (3) ESP dan English for General (data PT-5, dan PT-8). Dengan demikian, tidak terdapat program studi dari sejumlah PT tersebut yang menerapkan pembelajaran ESP dengan pendekatan CBT pada mata kuliah bahasa Inggris yang mencerminkan ciri khas bidang keilmuannya pada semua PT tersebut.English course at nonEnglish majorsof Higher Education (HE) settings in Indonesia is part of a personal development courses ‘Matakuliah Pengembangan Kepribadian–MPK’. The course is including in the Institutional Curriculum, which its content is based on the related HE typical referring to the National Education Ministry Decree ‘Kepmendiknas’ Number 232/U/2000. Since the institutional curriculum is composed institutionally, so its content was assumed not always represent the related HE typical. The typical of English learning in this context is should applied the English for Specific Purposes (ESP) with CBT approach that integrate the English course for Academic purposes (EAP) related to the field of study and the English for Occupation Purposes (EOP) related to the job or profession in the future. The research method was a qualitatif descriptif which was conducted through identification and observation of the curriculum and syllaby of English course that had been applied since 2007.at eight states and private, and types of the HE that taken randomly. Referring to the collected syllabus, two were taken throughdirectly survey because the location was the same region with the author which categorized as the primer data, and the others cattegorized as the seconder data which were taken through internet access. Based on the data, it is shown that the learning materials of the HE were included into three categories; (1) English for General Purposes (data HE-1, HE-2, andHE-7), (2) English Grammar (data HE-3, HE-4, andHE-6), (3) ESP and English for General (dat HE-5, andHE-8). Therefore, none of the study program was applied the ESP with CBT approah for the English course that representing the field of study at all those of HE.
KendalaprosesbelajarmengajarpendidikandiIndonesiakarenaadanyasebuahbencanayang tidakterduga-dugabagimanusiayangtidakbisakitapungkiriyaituadanyacorona/covid19,dimanaparapemerintahmenekankanprosedurkepada masyarakatagar(bekerja darirumah).Yang membentukpenerapanatausistem kegiatanagarterselesaikandirumahsaja.Terutamadalambidangpendidikan,danNegaraIndonesiaadalahNegarayangterkenacovid19terutamadalam bidangpendidikan,kementrianpendidikankhususnyaNegarakitayaituIndonesiamemberikansebuahtindakandengansementaramenutupsekolahdanmengubahdenganmenggunakan sistem online(daring),Adanyasebuahkegiatanbelajarmengejarsecaraonlinedanakhirnya inibanyakmunculmasalahbagi murid dan pendidik sapertipembelajaran yang masih tidak terpenuhidisampaikanolehpendidikdanakhirnyadiberikankepadasiswatugastambahan.Danitumenjadipermasalahankepadamuridyangdiberikaantugasolehseorangpendidikdanakhirnya tugaslebihbanyak,danakhirnyajadisebuah masalahpenerapanpembelajaransecaradaringadalahsistem informasiyangmenjadipenghambat,danakhirnyatertinggaljauhinfomasiakibatsinyalyangkurangmemadai.Danakhirnyapembelajarantersebuttidakefektif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.